Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Totalitas Jamuan Makan Abraham

Totalitas Jamuan Makan Abraham

PERMOHONAN Abraham kepada ketiga orang asing itu untuk mampir dikemahnya sangat tulus dan dalam.

“Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini…”

Ini adalah ungkapan yang sering digunakan oleh seseorang untuk berbicara kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya, atau kepada orang yang ingin dihormatinya secara khusus.

Ada empat yang ditawarkan Abraham kepada mereka: Air, basuh kaki, beristirahat, roti. Abraham berpikir mereka telah melakukan perjalanan yang jauh, pasti lelah dan lapar.

Kemungkinan Abraham pernah bahkan sering menerima keramahan yang sama, ketika dia melakukan perjalanan jauh dari Ur Kasdim ke Kanaan.

Dia tahu bagaimana rasanya menjadi seorang musafir. Karena dia telah merasakannya. Kadang haus, lapar dan lelah. Para musafir jaman itu sangat bergantung pada belas kasihan orang-orang setempat.

Ketiga orang asing tersebut menerima tawaran ramah tamah Abraham. bukan karena “paksaan” Abraham, namun karena memang mereka sengaja akan mampir ke kemah-Nya.

Segera Abraham menuntun mereka. Mengatur tempat peristirahan mereka. Dengan buru-buru dia masuk kedalam tenda, memberitahukan Sara untuk membuat roti.

Karena hari mungkin sudah agak sore, maka Abraham ingin semua sajian cepat dihidangkan. Setelah meminta Sara membuat roti dari tepung yang terbaik sebanyak 3 sukat atau takar.

Satu takaran sama dengan kapasitas 144 telur berukuran sedang, atau yang volumenya sama dengan sekitar 9 liter.

Sehingga tiga takaran akan setara dengan sekitar 27 liter tepung, jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk memberi makan tiga orang.

Apa artinya? Abraham totalitas dalam keramah tamahan. Dia tidak pelit. Dia beri yang terbaik kepada mereka.

Selesai soal roti, dia berlari ketempat peternakan lembunya.

“..Ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.”

Perhatikan kata-kata empuk dan baik dagingnya. Abraham menyiapkan yang terbaik dan menyiapkannya tanpa menunda.

Hewan yang disiapkan untuk hidangan itu jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan ketiga tamu itu. Ini adalah jamuan makan untuk bangsawan.

Kita tidak tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua hidangan tersebut, namun semua selesai dengan cepat.

Dia tidak hanya menyuruh anak buahnya, namun dia terlibat langsung dalam proses pengolahan seluruh makanan tersebut.

Kita tidak tahu masakan daging sapi apa yang disajikan. Mungkin gule sapi kuah..

Dalam tata krama dan adat istiadat zaman Alkitab, sajian makanan umumnya terdiri dari sayur atau rebusan miju yang dibuat dalam panci besar, dan dibumbui dengan rempah-rempah dan garam.

Sajian sapi atau daging disediapan biasanya pada acara-acara khusus seperti hari raya. Atau kalau ada tamu istimewa saja.

Pada saat makan, panci diletakkan di lantai, biasanya di atas permadani, semua orang yang makan duduk di sekeliling panci.

Berkat atau ucapan syukur selalu diberikan, dan setiap orang menggunakan sepotong roti sebagai sendok untuk mengambil sebagian rebusan dari panci, karena tidak ada peralatan makan.

Karena alasan ini, penting bagi setiap orang untuk mencuci tangan sebelum makan.

Dengan menyajikan seekor anak lembu sapi, menunjukkan penghormatan yang tinggi kepada tamunya. Dia merasa mereka bukan tamu pada umumnya.

Roti sudah tersedia. Daging lembu sudah tersedia. Ada menu lainnya yang belum: dadih dan susu. Dadih adalah susu yang dikentalkan, mirip mentega, mirip dengan keju atau yogurt.

Susu minuman yang penuh energi dan mudah dicerna. Susu sangat dihargai di timur dekat kuno.

Semua hidangan dan minuman itu disediakan oleh Abraham kepada 3 orang tamu agungnya. Mereka makan dengan lahapnya.

Bukan saja karena mereka menghargai keramahan Abraham, dan memang semua makanan yang disajikan sangat enak. Disajikan dengan ketulusan dan keiklhasan.

Kita tidak tahu berapa pengeluaran Abraham untuk menjamu tamunya. Namun bukan itu yang penting. Melayani orang lain dan menyenangkan mereka adalah kesukaan Abraham.

Satu lagi, cara Abraham melayani mereka sangat berkelas. Dia tidak menjajarkan dirinya demgan mereka. Dia berdiri didekat mereka. Seperti seorang pelayanan dihadapan tuannya.

Dia begitu rendah hati. Walau dia tuan rumah. Seorang saudagar kaya. Punya 318 pasukan yang gagah perkasa. Terkenal dan disegani, dia bertindak sebagai hamba bagi tamunya.

Tidak ada kepura-puraan dalam dirinya saat melayani mereka. Dan tanpa dia sadari, dia telah melayani malaikat-malaikat. Bahkan Tuhan dalam rupa manusia.

Tuhan berkenan kepada pelayanan Abraham sehingga, pembicaraan mereka berlanjut kepada masa depan perjanjian Tuhan dengannya.

Mari kita melayani dengan totalitas, tulus bukan karena siapa mereka, namun karena siapa Tuhan yang telah melayani kita lebih dahulu.

Jika kita melayani orang lain, ingatlah, bahwa kita telah melayani Tuhan. Melayani orang terkadang tidak mudah. Diperlukan waktu, tenaga dan uang.

Mereka yang melayani orang lain dengan tulus-ikhlas, akan mendapat ganjarannya. Siapa tahu kita sedang menjamu malaikat.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan