Pastordepan Media Ministry

Teofani

Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.” Kejadian 12:7

ADA keraguan dalam pikiran Abram saat tiba di Kanaan, “Bagaimana mungkin saya dapat memiliki negeri ini? Disini sudah ada penduduknya..?” Pikir Abram dalam hati..

Kemudian Tuhan muncul. Menampakkan diri kepadanya. Ini penampakan kedua. Penampakan pertama waktu di Mesopotamia. (Kisah 7:2).

Penampakan pertama untuk menyakinkan Abram supaya menuruti panggilan Tuhan untuk pergi meninggalkan tanah Ur Kasdim.

Penampakan kedua adalah untuk menyakinkan Abram bahwa negeri Kanaan akan menjadi miliknya. Tuhan berkata, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”

Istilah untuk penampakan ilahi ini adalah teofani. Tidak disebutkan seperti apa bentuk penampakan Tuhan kepada Abram.

Ada beberapa kali Tuhan menampakkan diri kepada Abram. Bentuk penampakannya juga tidak jelas.

Namun dikejadian 18:1-2, penampakan Tuhan disebutkan bentuknya yaitu dalam bentuk seorang manusia. Kejadian 18 kemungkinan besar adalah Kristofani, penampakan Kristus sebelum inkarnasi.

Saat menampakkan diri, Tuhan memberikan informasi baru kepada Abram yaitu dia dan keturunannya akan mewarisi seluruh tanah Kanaan.

Sebelumnya Tuhan hanya katakan bahwa dia akan menjadi bangsa besar. Untuk menjadi bangsa besar tentu harus memiliki wilayah kekuasaan.

Tuhan mendorong Abram untuk mempercayai firman-Nya, terlepas dari apa yang terlihat dan yang terjadi.

Meskipun tanah itu sudah dihuni oleh banyak orang, Tuhan bersikeras bahwa suatu hari nanti Dia akan memberikan seluruh tanah itu kepada keturunan Abram.

Keadaan membuat janji itu tampak mustahil, namun Abram tetap menaruh imannya pada Firman Tuhan.

Banyak hal nampak mustahil dalam hidup kita, namun bagi orang yang beriman tidak ada yang mustahil. Hari ini nampak tidak mungkin, namun suatu waktu itu menjadi realita.

Janji Tuhan tentang Tanah kepada Abraham dan keturunannya diulang berkali-kali. Untuk meyakinkan dan mengingatkan Abram bahwa Tuhan tidak ingkar.

Kejadian 13:15, “sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.”

Kejadian 17:8; 26:3; 28:13; Keluaran 33:1; Ulangan 1:8; Ulangan 6:10; Ulangan 30:20; Yeh 36:28.

Setelah Tuhan menampakkan diri, “Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya..”

Apa yang ingin ditunjukkan Abram dengan mendirikan mezbah? Menunjukkan bahwa Abram memilih untuk percaya kepada Tuhan bahkan ketika janji-Nya tampak mustahil..

Ke mana pun ia pergi, ia membangun mezbah-mezbah bagi Tuhan dan memberitakan nama-Nya kepada orang-orang di sekelilingnya.

Jadi, Abram mendirikan mezbah Ini menunjukkan 3 hal:

  1. Iman Abram kepada Tuhan.
  2. Rasa terimakasihnya kepada Tuhan
  3. Pengakuannya kepada Tuhan.

Mezbah itu adalah tempat berdoa Abram dan tempat mengdakan upacara korban pagi dan petang.

“Kehidupannya dipenuhi oleh doa. Di mana saja ia mendirikan tendanya, maka dekat di sampingnya didirikannya sebuah mezbah, dan dipanggilnya semua yang ada di dalam tendanya untuk mengadakan upacara korban pagi dan petang.” Sejarah para nabi 1, 140.

Poinnya, Tuhan berjanji kepada Abram, janjinya akan menjadi kenyataan. Abram beriman kepada Tuhan.

Dia membuat mezbah pagi dan petang, sebagai tanda iman yang terus menerus bergantung kepada Tuhan.

Apakah tanda iman kita kepada Tuhan, bahwa kita akan terus menerus percaya kepada Tuhan? tandanya adalah kita mendirikan mezbah pagi dan pedang dalam keluarga.

Dimana kita beribadah kepada Tuhan, berdoa, mempelajari Firman-Nya setiap hari pagi dan petang.

“Bapa ialah seorang imam dalam rumah tangga, melaksanakan di atas mezbah Allah korban pada pagi dan petang. Istri dan anak-anak harus diajar supaya bersatu dalam melaksanakan korban ini dan juga turut serta dalam nya-nyian puji-pujian. Pada pagi hari dan petang, bapa sebagai imam dalam rumah tangga, harus mengakui kepada Allah dosa-dosa yang dilakukan oleh dia sendiri dan anak-anaknya sepanjang hari.” Membina Keluarga Bahagia, 203

“Dalam beberapa hal ayah itu menjadi imam dalam lingkungan rumah tangga, meletakkan korban pagi dan petang di atas mezbah Allah. Istri dan anak-anak harus didorong menggabungkan diri dalam korban ini dan juga mengambil bagian dalam nyanyian puji-pujian..” Nasehat Bagi Sidang, 172.

Kita sementara menantikan janji Tuhan untuk tanah Kanaan Sorgawi, kita perlu beriman terus menerus kepada Tuhan bahwa janji-Nya pasti.

Untuk itu, mari kita mendirikan mezbah pagi dan petang setiap hari.

Diberkati untuk menjadi berkat

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan