Pastordepan Media Ministry
Beranda Khotbah Telah Dibayar Penuh : Sudah Selesai

Telah Dibayar Penuh : Sudah Selesai

Teks: Yohanes 19:30

Ketika kita mengingat Michael Angelo, kita memikirkan patung-patung Musa atau Daud itu. Apa yang kita mungkin tidak ingat, bagaimanapun, adalah bahwa dia meninggalkan jauh lebih banyak pekerjaan yang belum selesai daripada yang selesai.

Di sakristi sebuah gereja di Florence, mahakarya Michelangelo yang belum selesai dikumpulkan, dan menurut hitungan, ia meninggalkan lebih banyak karya yang belum selesai daripada yang sudah selesai.

Dia mati, meninggalkan banyak karya yang dia tidak sempat selesaikan.

Apakah karya yang sedang anda kerjakan sekarang? Saya memiliki banyak karya yang belum saya selesaikan? Kadang saya berpikir, kapan saya akan selesaikan ini?

Kata selesai pada satu sisi adalah kata yang saya sangat sukai. Saya pernah meninggalkan teman-teman saya sementara mengerjakan sesutu, setelah beberapa jam kemudian saya datang lagi, lalu mereka katakan, sudah selesai..saya sangat menyukai kata-kata itu..

Apakah kata-kata Yesus yang paling anda sukai? Sebagian akan katakan, Akulah kebangkitan dan hidup. Aku jalan kebenaran dan hidup. Aku mengampuni dosamu, dll.

Tapi bagi saya, kata-kata Yesus yang paling saya sukai adalah Ketika Dia katakan, “sudah selesai”

Jika Yesus tidak mengatakan sudah selesai, maka tidak ada artinya Akulah kebangkitan dan hidup. Tidak ada artinya janganlah gelisah hatimu..

Kata sudah selesai membuat semua pekerjaan Yesus yang lain menjadi berarti.

Tetelestai

Kata sudah selesai, dapat kita baca di Yohanes 19:30.” Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Kata sudah selesai, dapat diterjemahkan dengan TELAH DIBAYAR PENUH. Dalam Bahasa Yunani kata ini disebut Tetelestai.

Ini adalah kata yang terbesar, dari manusia yang terbesar, dihari yang terbesar. Kata ini telah mengubah sejarah dan nasib umat manusia.

Sebelumnya, Yesus berkata kepada mereka, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku, dan menyelesaikan (teleio) pekerjaan-Nya.” (Yoh 4:34)

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Yoh 17:4.

Dengan kata sudah selesai, Dia menyerahkan nyawa-Nya. Dengan kata itu, dia mengatakan semua telah digenapi. Bahwa semua yang dibutuhkan untuk keselamatan manusia telah diselesaikan di kayu salib.

Mengenai “Sudah selesai”, sebagian besar setuju bahwa ini adalah yang ke-6 dari tujuh kata terakhir Yesus di kayu Salib –

Ada kelegaan dalam kata itu. Penderitaan telah berakhir, cobaan berat telah berakhir.

Selama tiga jam kegelapan, ketika matahari menyembunyikan wajahnya dan kegelapan yang menutupi seluruh negeri, Yesus berseru dengan tangisan yang mengerikan itu, “Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” {Mat 27:46}.

Saat itulah dia terlibat dalam pergulatan yang menakutkan dengan kekuatan jahat. Tapi sekarang sudah berakhir.

Jalan menuju hati Tuhan tercapai. Penulis Ibrani menggambarkan hal ini dalam kata-kata ini, “Karena itu, saudara-saudara, karena kita memiliki keyakinan untuk masuk ke tempat kudus oleh darah Yesus, melalui jalan baru dan hidup yang Dia bukakan bagi kita, melalui tabir, yaitu melalui daging-Nya.,” {Ibr 10:19-20 RSV}.

Ini semua selesai sekarang. Ketika pekerjaan itu selesai, ketika dasar penebusan telah diletakkan sepenuhnya, Tuhan kita berseru dengan suara nyaring, “Sudah selesai.”

Makna Sudah Selesai

“Sudah selesai! tetelestai. Itu kata umum yang digunakan oleh para pedagang, artinya untuk menyatakan, “Semuanya sudah dibayar!”

Para gembala dan imam menggunakannya “Sudah selesai” ketika mereka menemukan domba yang sempurna, siap untuk dikorbankan; dan Kristus mati sebagai anak domba Allah yang sempurna.

Para pelayan, ketika pekerjaan mereka selesai, akan menggunakan kata sudah selesai ketika melapor kepada tuan mereka.

Mungkin makna yang paling utama dalam pikiran Yesus ketika Dia mengucapkan kata tetelestai terkait dengan penggunaan kata itu dalam konteks pembayaran utang.

Ketika seseorang memiliki hutang di zaman dahulu dan dilunasi, mereka akan menulis “tetelestai” pada sertifikat, yang berarti “Dibayar Penuh”.

Ketika Dia menyerahkan diri-Nya di kayu salib, Yesus sepenuhnya memenuhi tuntutan kebenaran dari hukum yang kudus; Dia membayar hutang kita secara penuh.

Ketika seorang warga negara Romawi dihukum sebuah kejahatan, maka secara hukum dia akan dijebloskan kedalam penjara.

Kepada penjahat ini akan disiapkan “Sertifikat Hutang” yang mencantumkan semua kejahatan yang dia lakukan di sana, dan memakukannya di pintu selnya agar bisa dilihat semua orang.

Dan itu akan terpaku di sana sehingga semua akan melihat bahwa dia menjalani hukuman penuhnya, dan “membayar penuh” hukuman untuk kejahatannya.

Sama halnya dengan Yesus. Ketika Yesus menyerukan “Tetelestai” dari salib, itu adalah ungkapan yang secara harfiah berarti “Dibayar Penuh” untuk semua kejahatan kita.

Seharusnya kita yang dihukum, kita yang mati, kita yang punya sertifikat hutang, tetapi telah dibayar penuh oleh Yesus. Hutang dosa lunas dibayar penuh oleh Yesus.

Baca Juga:

Mengatasi Kebencian di Hati

Diampuni untuk Mengampuni

Tulisan yang Mengubahkan

Mengapa Begitu Banyak Penderitaan?

Bertekun dalam Doa

Ilustrasi

J. Hudson Taylor memiliki pengalaman awal yang sangat menarik. Dia berasal dari keluarga Kristen.

Ibunya selalu mendoakannya. Dia berdoa agar dia menerima keselamatan. Untuk waktu yang lama dia menolak dan akhirnya suatu hari seseorang meletakkan di tangannya sebuah traktat kecil dan di traktat itu ada ungkapan, “Sudah selesai.”

Kata Itu sangat mengganggunya. Dia tidak mengerti persis apa maksudnya. Bahkan, dia naik ke loteng jerami dan di sana dengan risalah ditangannya. “Sudah selesai,” dan akhirnya dari pengalaman itu muncul keyakinannya akan keselamatannya sendiri. Dan dia mengatakannya seperti ini,

Kemudian timbul keyakinan yang menggembirakan bagi saya bahwa karena seluruh pekerjaan telah selesai dan seluruh hutang telah dibayar di atas kayu salib, tidak ada yang dapat saya lakukan selain berlutut, menerima Juruselamat dan memuji Dia untuk selama-lamanya.

Bahwa Kristus telah membayar semuanya. Pada kehidupan yang tidak saya jalani, pada kematian orang lain, kehidupan orang lain, kematian orang lain, saya mempertaruhkan seluruh keabadian saya.

Sudah Selesai Dia berseru—ini “diakhiri”, “dibayar”, “dilaksanakan”, “dicapai”.

Apa yang “diakhiri”?—dosa kita, kesalahan kita!

Apa yang “dibayar”?—harga penebusan kita!

Apa yang “dilakukan”?—tuntutan tertinggi dari hukum Allah.

Apa yang “selesai”?—pekerjaan yang telah diberikan Bapa kepada-Nya untuk dilakukan!

Apa yang “selesai”?—pembuatan penebusan!

Semuanya sudah selesai, tidak ada yang tertinggal. Tebusan dibayarkan, konflik ditanggung, upah dosa dibayar, dan keadilan ilahi dipuaskan.

Tidak ada lagi yang bisa dilakukan, jadi Dia mati untuk bangkit kembali. Seperti seorang Pelukis menandatangani lukisannya. Sdh selesai, tinggal dinikmati.

Karena itu berhenti menghukum diri sendiri. Terkadang kita bergumul dengan rasa bersalah, sulit menerima bahwa hutang kita pasti sudah dibayar.

Apalagi jika menyangkut dosa yang kita ulangi berulang-ulang. Mungkin kita perlu berhenti bergantung pada kesalahan kita, dan membiarkan Yesus menyucikan kita.

Penutup

Artikel surat kabar melaporkan bahwa seorang pengusaha telah mengajukan kebangkrutan dan menyatakan utangnya menjadi $613 miliar.

Terlebih lagi, orang itu mengklaim aset hanya $7.310. tidak mungkin dia bisa bayar hutang itu.

Kadang-kadang kita merasa seperti pengusaha ini.. tetapi saya ingat bahwa hutang saya telah dilunasi.

Yesus Anak Allah mencurahkan darah-Nya yang berharga untuk membayar harga yang tak terhingga untuk dosa-dosa saya yang tak terhitung banyaknya.

Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu …, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, Kolose 2:13.

Hukum Allah telah menyatakan kita bangkrut secara rohani. Tapi hutang besar kita telah dihapus sepenuhnya. Itu telah dibayar lunas oleh Yesus Kristus di kayu salib Kalvari. Kita bebas.

Satu-satunya hal dimana kita berutang adalah hutang abadi terima kasih dan pujian kepada Tuhan kita yang luar biasa.

Kita diselamatkan bukan karena apa yang kita lakukan tetapi dengan apa yang telah dilakukan Kristus.

Seorang penginjil didekati oleh seorang pemuda dan bertanya, “Apa yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?”

Penginjil itu menjawab, “Sudah terlambat!” Pemuda itu menjadi khawatir dan bertanya, “Apakah maksud Anda saya sudah terlambat untuk diselamatkan?

Apakah tidak ada yang bisa saya lakukan?” Penginjil menjawab, “Sudah terlambat! Sudah SELESAI! (ITU SUDAH SELESAI!) Satu-satunya hal yang dapat Anda LAKUKAN adalah PERCAYA.”

Maukah anda datang kepada Yesus..

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan