Tanda Kedatangan Yesus ‘Pembinasa Keji’ (Matius 24:15-22)
“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel — para pembaca hendaklah memperhatikannya —
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,” Matius 24:15-22
Setelah Yesus menerangkan tanda-tanda kedatangan-Nya kedua kali, lebih lanjut Yesus mengutip dan menerangkan tentang sosok pembinasa keji.
Siapakah yang dimaksud pembinasa keji yang berdiri di tempat kudus? Untuk mengetahuinya, Yesus memberikan petunjuk bahwa itu tercatat dalam kita Daniel.
Pembinasa keji itu dicatat di kitab Daniel (Dan. 9:27, Dan. 11:31, Dan. 12: 11).
Bagi orang Yahudi, berhala atau simbol kafir sering disebut sebagai “kekejian” (1 Raja 11:5, 7; 2 Raja-raja 23:13; dll.)
Itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum-Nya, seperti penyembahan berhala (Ul. 27:15) atau praktik seksual yang tidak bermoral (Im. 18:22).
Oleh karena itu, “kekejian yang membinasakan” ini melibatkan semacam kemurtadan agama.
Nah, dengan membaca Matius 24:15 dan Lukas 21:20. Ayat-ayat ini membantu kita memahami apa yang Yesus bicarakan sehubungan dengan “pembinasa keji”
Dalam Lukas 21:20 dituliskan, “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat..”
Kedua teks ini memperjelas bahwa ramalan Yesus mencakup, dalam arti yang lebih dekat, kehancuran mengerikan yang akan menimpa Yerusalem pada tahun 70 M, ketika Roma yang kafir akan menghancurkan tidak hanya kota itu tetapi tempat kudus.
Namun, ada penggenapan kedua dari nubuatan ini yaitu peristiwa-peristiwa di masa depan, di akhir zaman.
“Kristus melihat di Yerusalem sebuah simbol dunia yang mengeras dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan, dan bergegas menghadapi hukuman balasan dari Allah.” — Ellen G. White, The Great Controversy, hal. 22.
Dalam Daniel 12:11 dan Daniel 11:31, “kekejian yang membinasakan” muncul sehubungan dengan fase terakhir Roma yaitu fase kepausan, di mana sistem pengantaraan dan keselamatan alternatif telah dibentuk,,
Dimana hal tersebut adalah upaya untuk merebut kekuasaan dari apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita sekarang di bait suci surgawi.
Daniel pasal 8, khususnya ayat 9-12, membantu kita menempatkan peristiwa-peristiwa ini dalam konteks sejaharnya, dengan fase kedua kekuatan Romawi.
Fase pertama, terlihat pada perluasan horizontal tanduk kecil yang cepat (Dan. 8:9), menunjukkan kerajaan Romawi kafir yang sangat luas.
Pada fase kedua (Dan. 8:10-12) tanduk kecil itu tumbuh secara vertikal, melemparkan sebagian bintang ke bawah (menganiaya umat Allah) dan memperbesar dirinya hingga “penguasa bala tentara” (Dan. 8:11), yaitu Yesus. .
Ini mewakili fase kepausan, yang muncul setelah runtuhnya Romawi kekafiran, dan menjadi Roma Kekristenan. (Itulah sebabnya satu simbol, tanduk kecil, melambangkan kedua fase kuasa yang sama.)
Penghakiman dalam Daniel 7:9-10, penyucian tempat kudus dalam Daniel 8:14, dan tanda-tanda di langit dalam Matius 24: 29 semuanya menandakan campur tangan Tuhan bagi umat-Nya di akhir zaman.
“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel..” adalah pasukan kekaisaran Romawi yang akan menghancurkan Yerusalen tahun 70 M.
Itu sebagai penghakiman atas penolakan orang-orang Yahudi terhadap panggilan Allah. Dan katika orang-orang percaya melihat tanda tersebut, maka mereka harus bersiap-siap menyingkir..
Tidak ada waktu kembali kerumah. Ibu-ibu hamil dan bayi menyusui akan mengalamim kesukaran.
Yesus memperingatkan untuk berdoa, “supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.”
Orang-orang Kristen abad pertama mengalami penganiayaan; Perkataan Yesus kepada murid-muridnya berfungsi sebagai peringatan ketika Dia berkata..
“Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,” (24:9)
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”
“Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”
Jadi Ketika Yesus mengacu kepada Daniel, kita diminta untuk memperhatikan. Perhatian pertama kepada pembinasa keci Roma kekafiran yang menganiaya umat Allah tahun 70 M.
Tetapi Yesus juga mengacu kepada penganiayaan akhir pada masa tanduk kecil di Daniel 8:13 dan 9:27.
Perhatian kedua kepada penggenapan yang kedua terjadi di abad pertengahan (lih. Mat 24:15–29).
Karena Matius pasal 24 menggunakan peristiwa sejarah sebagai tipe peristiwa akhir zaman, maka kita diberitahukan bahwa sebelum Kedatangan Kedua “kekejian yang membinasakan” sekali lagi akan menjadi ancaman terhadap kebebasan beragama umat Allah.
Pada peristiwa kebinasaan Yerusalem tahun 70 M, orang-orang Kristen selamat, karena mereka memperhatikan tanda.
Mari kita perhatikan setiap tanda-tanda akhir zaman supaya kita selamat. Dan setiap tanda harus membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan bertekun dalam iman.