Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Tanda Kedatangan Yesus “Kejahatan Makin Meningkat” (Matius 24:12)

Tanda Kedatangan Yesus “Kejahatan Makin Meningkat” (Matius 24:12)

“..Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Matius 24:12

Meningkatnya kejahatan pertanda kedatangan Yesus sudah dekat. Dalam ayat ini digunakan kata kedurhakaan..

Dari kata anomia artinya ilegalitas, yaitu pelanggaran hukum atau (umumnya) kejahatan, ketidakbenaran.

Dalam Lukas 17: 26-30, Yesus mencontohkan kejahatan sosial sebelum kedatangan-Nya dengan mengacu pada dua periode sejarah PL, yaitu, “jaman Nuh” dan “jaman Lot.”

“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun…”

Dua contoh dari zaman Nuh dan Lot digunakan oleh Kristus untuk menekankan dua hal.

Pertama, orang jahat akan dibinasakan oleh penghakiman pada saat kedatangan-Nya yang tiba-tiba dan tidak terduga dengan cara yang sama seperti Air Bah dan kehancuran Sodom melampaui orang-orang dari zaman Nuh dan Lot.

Kedua, orang-orang akan berbuat jahat ebelum Kedatangan-Nya sama seperti yang di lakukan “pada zaman” Nuh dan Lot.

Yesus menggambarkan penghakiman tidak hanya tiba-tiba akan datang pada manusia yang tidak patuh “pada hari” Kedatangan-Nya..

Tetapi juga kondisi-kondisi sosial yang akan terjadi “pada zaman” sebelum Kedatangan-Nya.

Kondisi sosial pada zaman Nuh dan Lot dijelaskan oleh serangkaian kata kerja (imperfect tense) yang mengungkapkan tindakan budaya/kebiasan:

Mereka “makan, minum, kawin mengawinkan … membeli dan menjual, menanam dan membangun.” Tidak ada yang salah dengan kegiatan ini.

Apa yang salah adalah bahwa orang-orang pada masa itu hidup hanya untuk memuaskan selera dan keinginan material mereka. Tuhan dan kesalehan tidak memiliki tempat dalam hidup mereka.

Dalam pencarian gila untuk kesenangan dan kemakmuran, umat manusia tenggelam dalam kebobrokan besar seperti itu..

Yesus menunjuk pada kefasikan dan kejahatan zaman kuno ini untuk mengilustrasikan kondisi sosial yang akan terjadi sebelum KedatanganNya.

Paulus juga memperingatkan Timotius tentang kejahatan pada hari-hari terakhir, dia mengatakan di 2 Timotius 3:1-5:

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Prediksi mengejutkan tentang kejahatan sosial pada hari-hari terakhir ini digambarkan sama seperti jaman kita.

Jelas sekali Paulus sudah melihat penggenapannya dimulai pada zamannya.

Dalam 2 Tesalonika dia berbicara tentang puncak kemurtadan sebelum kedatangan Yesus dan munculnya manusia durhaka.

Ketika Paulus katakan, pada hari terakhir akan datang masa yang sukar, dia menggunakan bentuk waku masa depan..

Menunjukkan bahwa Paulus meramalkan memburuknya kondisi sosial sebelum Akhir Zaman.

Penggenapan dari “Bertambahnya kedurhakaan” (Mat 24:12) dapat dilihat dalam lonjakan kejahatan hari ini di banyak negara-negara.

Diantara alasan mengapa akhir zaman menjadi waktu yang penuh kesukaran adalah karena manusia, “tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik..”

Matius 42:12 katakan, “kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin…”

US NEWS & WORLD REPORT menulis: “Sama seperti di Amerika Serikat, kejahatan meningkat di hampir setiap negara di seluruh dunia …

Dari London ke Moskow ke Johannesburg, kejahatan adalah cepat menjadi ancaman besar yang mengubah cara banyak orang hidup …

Kejahatan menjadi lebih ganas. Lebih banyak penjahat menggunakan senjata api, bahkan di negara-negara di mana kontrol senjata ketat. “

Laporan itu berlanjut dengan mensurvei masalah kejahatan di berbagai negara di dunia. Semua negara yang mempublikasikan laporan statistik menunjukkan hal yang menakutkan. peningkatan pembunuhan, penyerangan, pemerkosaan, perampokan, dan perampokan.

Amerika Serikat memimpin dunia tidak hanya dalam sains dan teknologi, tetapi juga dalam kekerasan, kejahatan, dan kenakalan.

Angka yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Federal untuk tahun 1980 menunjukkan bahwa pada tahun itu 23.000 orang dibunuh, 82.000 wanita diperkosa, lebih dari 500.000 orang dirampok, dan 650.000 diserang.

Tindak kejahatan dan kekerasan di Amerika Serikat berada di level tertinggi sejak 2016.

Menurut data terbaru, 80 persen warga Amerika menyatakan kekhawatirannya atas tindak kejahatan. Sebanyak 53 persen di antaranya mengaku “sangat” khawatir, sementara 27 persen lainnya mengatakan “cukup” khawatir.

“Data kriminal nasional pemerintah juga mencatat adanya kenaikan dalam tingkat pembunuhan di AS baru-baru ini, yang mencapai titik tertingginya dalam 25 tahun,” menurut Gallup.

Lebih dari 21.000 orang tewas atau terluka akibat kekerasan senjata di negara itu sejauh tahun ini, dan setidaknya 130 penembakan massal telah terjadi, menurut basis data yang dikelola oleh kelompok riset nirlaba Gun Violence Archive.

US NEWS & WORLD REPORT memberikan statistik “Clock Ticks” berikut: “Pembunuhan terjadi setiap 23 menit; pemerkosaan terjadi setiap 6 menit; perampokan terjadi setiap 58 detik; serangan yang buruk terjadi setiap 48 detik; kendaraan bermotor dicuri setiap 28 detik; pencurian terjadi setiap 8 detik. “

Di Indonesia sendiri kejahatan kriminalitas meningkat dari tahun ke tahun menurut data BPS.

Jika pada tahun 2013 terjadi 342.084 kasus kejahatan di Indonesia dan dalam setiap 1 menit 32 detik terjadi satu tindak kriminal di Indonesia..

Dan dari 100.000 orang di Indonesia, 140 orang beresiko terkena tindak kejahatan (crime rate).

Tiga tahun kemudian (2016) jumlah tindak pidana meningkat menjadi 357.197 kasus dan dalam setiap 1 menit 28 detik terjadi satu tindak criminal.

Meningkatnya berbagai bentuk kejahatan, yang menyebabkan rasa takut adalah penggenapan dari prediksi Kristus mengenai kejahatan yang meningkat sebelum Kedatangan-Nya.

Banyak, “Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.” Lukas 21:26

Peningkatan kejahatan yang menakutkan menunjuk pada penghakiman akan segera datang kepada orang-orang jahat pada Kedatangan-Nya.

Jangan cemas dan kuatir. Tetaplah tinggal dalam Kristus. Jangan tercemar oleh nafsu jahat dunia ini.

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2.

Tetaplah setia. Yesus pasti datang!

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan