Tanda Kedatangan Yesus: Banyak Orang akan Murtad (Matius 24:10-11)
“..dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” Matius 24:10-11.
Jangan heran bila secara berangsur-angsur orang-orang meninggalkan iman mereka kepada Yesus. jangan heran bila banyak gereja ditutup dan beralih fungsi menjadi toko, masjid, mall dll..
Nubuatan tentang kemurtadan adalah pertanda kedatangan Yesus Sudah dekat.
Paulus mengatakan, “Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara..”
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu MURTAD dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa..” (2 Tes 2:7).
Jadi, sebelum kedatangan Yesus akan didahului dengan kemurtadan dan kemunculan manusia durhaka..
Nah, Apakah kemurtadan apokaliptik terakhir, yang diprediksi oleh Yesus dan diklarifikasi oleh Paulus yang terjadi di dunia Kristen dewasa ini?
Gereja Kristen khususnya di Eropa Barat menunjukkan bahwa tanda akhir zaman ini telah digenapi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut WORLD CHRISTIAN ENCYCLOPEDIA, di dunia Barat, “jumlah orang-orang Kristen yang beralih agama ke agama lain atau menjadi tidak beragama sekarang sudah menjadi 1.820.500 orang Kristen setahun.” (data sekitar tahun 1980an).
Namun, jumlah total dari kemurtadan ini jauh lebih tinggi jika arti dari “murtad” diperluas untuk mencakup tidak hanya orang yang secara resmi menyebrang dari iman Kristen..
Bila diterapkan kepada orang Kristen KTP yang mungkin pergi ke gereja hanya beberapa kali selama masa hidup mereka, jumlahnya semakin besar..
Kristen KTP ini memandang agama sebagai warisan budaya, yang tidak benar-benar mempengaruhi nilai-nilai moral mereka, pandangan dunia, dan gaya hidup.
Berikut beberapa data dari Pew Research, sebuah Lembaga yang melakukan riset tentang tren isu sosial, agama dan politik..
Pada tahun 2010, agama Kristen merupakan agama terbesar di dunia, dengan perkiraan 2,2 miliar penganut, hampir sepertiga (31%) dari 6,9 miliar orang di Bumi.
Islam berada di urutan kedua, dengan 1,6 miliar penganut, atau 23% dari populasi global.
Namun, jika tren demografi saat ini terus berlanjut, Islam akan mengejar ketertinggalannya pada pertengahan abad ke-21.
Antara tahun 2010 dan 2050, total populasi dunia diperkirakan akan meningkat menjadi 9,3 miliar, atau meningkat sebesar 35%.
Pada periode tersebut umat islam diperkirakan akan meningkat sebesar 73%. Jumlah umat Kristen juga diperkirakan akan meningkat, namun lebih lambat, sebesar (35%)..
Selama beberapa dekade mendatang, umat Kristiani diperkirakan akan mengalami kerugian terbesar akibat perpindahan agama.
Secara global, sekitar 40 juta orang diperkirakan akan beralih ke agama Kristen, sementara 106 juta orang diperkirakan akan meninggalkan agama Kristen, dan sebagian besar akan bergabung dengan kelompok yang tidak beragama.
Krisis iman atau kemurtadan terlihat sangat jelas hari ini di negara-negara Eropa Barat. Eropa seperi Jerman dan Swiss dimasa lalu adalah jantung ke kristenan…
Tetapi sekarang sebagian besar telah mengingkari warisan agama Protestan dan menjadi bermusuhan dengan iman dan nilai-nilai Kristen..
Dalam bukunya, THE GREAT EVANGELICAL DISASTER, Dr. Francis Schaeffer, salah satu pemikir Kristen paling berpengaruh, mengungkapkan keheranannya pada krisis iman saat ini..
Dia mengatakan: “…Ini adalah hal yang mengerikan bahwa enam puluh tahun yang lalu Anda dapat bergerak melintasi negara dan hampir semua orang, bahkan non-Kristen , akan tahu apa itu Injil.
Suatu hal yang mengerikan bahwa lima puluh hingga enam puluh tahun yang lalu budaya kita dibangun di atas konsensus Kristen, dan sekarang ini tidak lagi terjadi.”
Banyak faktor telah berkontribusi kepada kemerosotan iman Kristen, khususnya di Eropa Barat. Yang paling signifikan adalah pengaruh gerakan intelektual yang dikenal sebagai “Pencerahan” yang mencapai klimaksnya di Jerman pada abad ke delapan.
Gerakan ini menekankan kecukupan akal manusia dan menolak ajaran Katolik dan Protestan, memperlakukannya sebagai warisan kegelapan spiritual yang telah merampas kemanusiaan dari kemampuan rasionalnya.
Diberitakan Deutsche Welle, jumlah jemaat yang meninggalkan gereja katolik di Jerman bahkan melonjak hingga 522.821 orang pada 2022. Angka ini meningkat dari semula 359.338 jemaat pada 2021.
Di Inggris sendiri, umat Kristen pada 2021 jumlahnya kurang dari setengah populasi Inggris dan Wales. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah sensus.
Sensus yang diterbitkan Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa 46,2 persen populasi (27,5 juta orang) menggambarkan diri mereka sebagai Kristen. Jumlah ini turun 13,1 persen dari semula 59,3 persen atau sekitar 33,3 juta orang pada 2011.
Sementara itu, menurut Hans Knippenberg dalam jurnal berjudul Secularisation and the rise of Immigrant Religions: The Case of the Netherlands, orang-orang di Belanda tak lagi mau datang ke gereja karena menganut paham sekuler atau sekularisasi.
Sekularisasi adalah kondisi ketika seseorang mengalami keadaan seperti modernisasi dan rasionalisasi sehingga hidupnya tidak didasarkan pada ajaran agama.
Selain itu, Belanda juga tiap tahun banyak kedatangan imigran yang menganut agama lain seperti Muslim, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Karenanya, populasi umat Kristen di sana kian menipis.
Kemungkinan krisis iman dan kemurtadan akan melanda gereja-gereja dibelahan dunia termasuk Indonesia.
Orang-orang akan banyak bersandar pada akal dan pengetahuan manusia. Agama tidak lagi dipandang sebagai bagian penting dalam hidup..
Akankah krisis iman ini akan menimpa kita dan gereja kita? Bisa jadi. Cepat atau lambat hal yang terjadi di Eropa akan terjadi diwilayah kita..
Bila kita tidak menjadikan Alkitab sebagai pedoman dalam hidup kita, maka krisis iman akan datang. Bila doa dan belajar Alkitab tidak lagi menjadi bagian hidup kita, maka krisis iman akan terjadi..
Bila kehadiran di gereja tidak lagi dianggap penting dan bersaksi tidak lagi dilakukan, maka siap-siap, krisis iman akan terjadi dan mengarah kepada penutupan gereja..
Bila fokus kita terlalu banyak kepada dunia ini, pekerjaan, sekolah, karir, pengejaran harta dan kekayaan, maka krisis iman akan terjadi..
Poinnya, orang-orang percaya diingatkan untuk tetap bertekun dalam iman. Menjauhi tren sekularisme. Kita dipanggil menjadi garam dan terang bagi dunia yang membusuk dan gelap ini..
Jika kita melihat tren kemurtadan iman, itu karena penggenapan tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Yesus.
Semoga kita tidak menggenapi nubuatan kemurtadan ini..
Tetaplah setia. Yesus pasti datang!