Pastordepan Media Ministry
Beranda Studi Alkitab Siapakah Melkisedek dalam Alkitab?

Siapakah Melkisedek dalam Alkitab?

SIAPAKAH Melkisedek? Orang mana dia? Tidak banyak yang diketahui tentang dia. Dalam narasi ini dia disebut memiliki dua jabatan. Sebagai raja Salem dan Imam Allah yang Maha Tinggi.

Salem adalah bentuk singkat dari Yerusalem (Mzm. 76:2). Nama Melkisedek berarti “raja kebenaran”. Jadi, ia adalah raja kota Yerusalem, yang pada waktu itu adalah kota Yebus.

Jabatannya yang kedua adalah: imam Allah Yang Mahatinggi. Ini adalah penyebutan imam yang pertama kali dalam Alkitab.

Apa yang ditunjukkan oleh narasi ini adalah bahwa ada orang-orang percaya lain yang hidup selain Keluarga Abram..

Karena ia adalah seorang imam, bukan imam dari dewa-dewa kafir seperti orang-orang di Tanah Kanaan, tetapi ia adalah imam Allah Yang Mahatinggi.

Keterangan dalan cerita ini, yang menyebut Melkisedek sebagai imam Allah, disengaja untuk memperkenalkan keimamatan.

Kemunculan istilah “imam,” ini , menyiratkan adanya suatu bentuk ibadah pengorbanan yang dilakukan secara teratur.

Sebelum keimamatan Lewi dibentuk dalam konteks Israel, sudah ada keimamatan jauh tahun sebelumnya.

Dan keimamatan Melkisedek ini penting, yang kemudian hari menjadi tipologi dari keimamatan Kristus.

Apakah Melkisedek orang Kanaan, Amori, atau Yebus tidak dapat ditentukan dengan mudah. Intinya, dia seorang yang beriman kepada Tuhan.

Ketika Abram kembali dari perang, ia menyambut dengan membawa roti dan anggur. Banyak orang menghubungkan dengan lambang perjamuan kudus roti dan anggur.

Roti dan anggur yang dibawa Melkisedek, memang tidak jelas apa arti pemberian itu. Ini adalah produk utama Kanaan.

Beberapa orang berpendapat bahwa makanan dan minuman itu diberikan kepada Abram dan tentaranya sebagai penyegar..

Sementara yang lain menganggapnya sebagai simbol penyerahan tanah Kanaan kepada sang bapa leluhur.

Kemungkinan besar, semua itu hanyalah tanda terima kasih kepada Abram karena telah memulihkan kedamaian, kebebasan, dan kemakmuran di tanah itu.

Meskipun banyak yang mengajarkan bahwa Melkisedek adalah penjelmaan Kristus, hal ini tidak benar.

Ini bukanlah sebuah teofani, karena teofani datang dan pergi; mereka muncul, memberikan pemberitaan, pesan, atau perintah dan kemudian menghilang.

Para teofani tidak pernah memegang jabatan di bumi. Sementara, Melkisedek memegang dua jabatan: raja dan imam.

Satu-satunya referensi lain tentang Melkisedek dalam Perjanjian Lama adalah Mazmur 110:4.

Dalam tradisi kerabian, Melkisedek adalah sosok yang sama dengan Sem, anak Nuh. Kejadian 14:19-20 mencatat berkat-berkat Melkisedek.

Pertama, dalam ayat 19, ia memberkati Abram: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,”

Pernyataan ini menunjukkan, Melkisedek mengakui Abram sebagai sesama orang percaya; ia mengakui Allah Abram dan bahwa Abram adalah hamba Allah.

Dia menyebut “Allah Yang Mahatinggi” ini sebagai pemilik langit dan bumi. Hal ini menunjukkan bahwa makna nama Allah Yang Mahatinggi menekankan Allah sebagai pemilik langit dan bumi.

Nama Tuhan yang ia gunakan untuk memberkati Abram, ʾelʾelyon (“Tuhan Yang Mahatinggi”), mengasosiasikan gelar umum Elyon dengan nama El.

Dalam Perjanjian Lama, Yahweh disebut sebagai El atau, lebih sering lagi, sebagai Elohim. El juga merupakan dewa utama Kanaan dalam literatur Ugarit dan Fenisia.

Kata ini jarang sekali diterapkan kepada Allah tanpa suatu atribut, seperti dalam ‘El-Shaddai, “Allah Yang Mahakuasa,” atau ‘Eloe-Yisra’el, “Allah Israel.”

Tentu ini sangat mengejutkan, menemukan di antara orang-orang Kanaan dan Amori yang jahat pada zaman Abram, ada seorang penguasa lokal yang tidak hanya setia kepada Allah yang benar, tetapi juga memimpin dalam kapasitas keimaman (lih. Kel. 2:16).

Hal ini menunjukkan bahwa Allah masih memiliki umat-Nya yang setia yang tersebar di sana-sini. Meskipun minoritas, hamba-hamba Allah yang sejati sama sekali tidak lenyap dari muka bumi.

Allah selalu memiliki saksi-saksi yang setia, betapapun gelapnya suatu masa atau betapapun jahatnya umat-Nya.

Para penafsir Alkitab telah banyak berspekulasi tentang sosok Melkisedek, ia sebenarnya adalah penampakan Yesus Kristus sebelum inkarnasi, atau Kristofani .

“Melkisedek bukanlah Kristus” (EGW, RH, 18 Februari 1890), tetapi karyanya mendahului karya Kristus (Mzm. 110:4; Ibr. 6:20-7:21; DA 578).

Kemunculannya yang tak terduga membuatnya dalam arti tertentu menjadi sosok yang tak lekang oleh waktu, dan keimamatannya menjadi sebuah tipe keimamatan Yesus Kristus.

Kemudian, kitab Ibrani mengutip Melkisedek dengan narasi yang seolah-olah dia sosok supernatural, Sebab dituliskan,

“Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.” Ibrani 7:3

Penulis Ibrani sedang menjelaskan bahwa tidak ada catatan tentang siapa ayah dan ibu Melkisedek. Kemudian disebut dia tanpa silsilah. Penjelasan ini tentang hubungan bukan secara biologis.

Saat penulis Ibrani menerangkan tentang Melkisedek, penjelasan itu dalam konteks keimamatan. Sebab orang-orang Yahudi sangat memperhatikan dan mencatat silsilah.

Hal ini terutama berlaku untuk para imam (lihat Ezra 2:61-63). Tidak seorang pun dapat menjadi imam kecuali ia berasal dari keluarga Harun dari suku Lewi, dan hal ini harus dapat dibuktikan tanpa keraguan sedikit pun.

Jika garis keturunannya terputus, maka dia tidak sah dan dengan demikian kehilangan hak istimewa yang diberikan kepada para imam.

Itu sebabnya mengapa setiap orang Yahudi, khususnya para imam, menyimpan catatan silsilah mereka dengan hati-hati.

Tetapi Melkisedek tidak ada silsilah bahwa dia adalah keturunan Imam.

Selanjutnya, kata “harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan” artinya, tidak ada catatan tentang kelahirannya, atau kematiannya..

Seperti Melkisedek, demikian pula Yesus, Ia juga tidak mempunyai Bapa dan ibu imam, tidak mempunyai silsilah imam, karena “Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apa pun tentang imam-imam.” ( Ibr. 7:14 ).

Artinya bahwa ada imam-imam di luar keimamatan Harun dan bahkan sebelum imamat Harun. Poinnya, keimamatan Melkisedek diabadikan di dalam Yesus.

Melkisedek adalah raja Salem dan Imam Allah. Dia menyambut Abram sebab dia telah mengusir penjajah sehingga mereka bebas dan hidup damai.

Walau identitasnya tidak banyak diungkap, namun itu sudah cukup untuk menerangkan hubungan Melkisedek dengan Kristus.

Jadi orang manakah Melkisedek? Monggo ditambahkan..

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan