Pastordepan Media Ministry
Beranda Tokoh Alkitab Siapakah Kaleb dalam Alkitab?

Siapakah Kaleb dalam Alkitab?

Nama Kaleb berasal dari bahasa Ibrani kelev artinya berani, bersemangat. Namanya juga nama binatang yang berarti ‘anjing.’

Di Timur Dekat kuno, anjing dapat melambangkan pelayan yang patuh. Di Perjanjian lama nama Kelev muncul dalam konteks negatif.

Namun dalam surat-surat himne diluar Alkitab, nama ini mengungkapkan keberanian, keuletan, dan kesetiaan seorang hamba kepada tuannya.

Jadi seperti namanya, Kaleb orang yang setia kepada Tuhan seumur hidupnya.

Dia berasal dari suku Yehuda. Ayahnya bernama Yefune. Itu sebabnya dia sering dipanggil sebagai Kaleb bin Yefune.

Kaleb bukan orang Israel asli. Walau demikian, dia Israel sejati. Aslinya dia berasal dari suku Kenas. Karena itu dia disebut orang kenas (Yosua 14:6, 14).

Siapakah Kenas?

Penyebutan pertama tentang orang Kenas di Kejadian 15:19, di mana orang Kenas disebutkan bersama orang Keni, orang Het, orang Kanaan, dan sebagainya.

Penyebutan ini berkaitan dengan janji Tuhan memberikan tanah kepada Abraham dan keturunannya.

Jika melihat kepada penyebutan tersebut di jaman Abraham, ada asumsi bahwa orang kenas telah ada di Kanaan sebelum Abraham tiba disana.

Kehadiran mereka di wilayah tersebut selanjutnya dikonfirmasi dalam Bilangan 24:21-22 , di mana nubuat Bileam menyebutkan suku Keni, menyoroti tempat tinggal mereka yang aman:

“Kokoh tempat kediamanmu, tertaruh di atas bukit batu sarangmu.”

Namun dibagian lain disebutkan Kenas adalah keturunan Esau, orang Edom (Kej. 36:11, 15, 42).

Nah, apakah orang Kenas di kejadian 15:19 dan kejadian 36 adalah orang yang berbeda?

Kemungkinan penyebutan Kejadian 15:19 bersifat anakronisme artinya menyebut orang kenas bahkan sebelum mereka ada.

Sebagian berpandangan orang kenas orang asing yang tidak punya kekerabatan dengan Esau.

Bagaimana awal mula hubungan suku Kenas dengan Israel?

Apa pun itu, suku kenas telah memiliki hubungan dengan Israel. Dan bagaimana awal mula hubungan mereka rumit dan banyak dimensi.

Mungkin bermula dari salah satu suku Kenas yang paling terkenal adalah Yitro, juga dikenal sebagai Reuel, ayah mertua Musa.

Yitro, seorang imam Midian, memberikan Musa nasihat dan dukungan selama perjalanan orang Israel melalui padang gurun ( Keluaran 18:1-27 ).

Hubungan ini membentuk ikatan antara orang Kenas dan orang Israel, yang berlanjut hingga generasi-generasi berikutnya.

Selanjutnya, selama Keluaran, orang Kenas semakin dikenal karena hubungan persahabatan mereka dengan orang Israel.

Dalam Bilangan 10:29-32, Musa mengundang Hobab, putra Reuel orang Midian (Yitro), untuk bergabung dengan orang Israel dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian, menawarkan kepadanya bagian dalam berkat-berkat.

Undangan ini menggarisbawahi aliansi dan rasa saling menghormati antara kedua kelompok.

Kemudian berintegrasi orang Kenas dengan orang Israel diilustrasikan lebih lanjut dalam periode Hakim-Hakim.

Hakim-Hakim 1:16 mencatat bahwa keturunan ayah mertua Musa, orang Kenas, pergi dari Kota Pohon Palem (Yerikho) bersama orang-orang Yehuda untuk tinggal di antara orang-orang di Gurun Yehuda di Negev dekat Arad.

Bagian ini menunjukkan mereka hidup berdampingan dan kerja sama yang damai antara orang Kenas dan suku Yehuda.

Bagaimana Kaleb orang Kenas menjadi orang Yehuda?

Ada beberapa kemungkinan:

  1. Adopsi atau Asimilasi: Ada kemungkinan bahwa keluarga Kenas dari Yefune bergabung dengan suku Yehuda dan diakui sebagai bagian dari warisan Yehuda.

Adopsi atau asimilasi keluarga asing ke dalam suku-suku Israel dalam beberapa kasus dicatat di Alkitab, seperti orang-orang Gibeon.

  1. Penggabungan Klan melalui Pernikahan: Penjelasan lain adalah bahwa garis keturunan orang Kenas bergabung dengan Yehuda karena adanya pernikahan campur, yang akhirnya menjadi sepenuhnya selaras dengan silsilah dan klaim suku Yehuda.

Bergabungnya orang Kenas menjadi orang Israel menunjukkan bahwa kesetiaan seseorang kepada Allah melampaui garis keturunan.

Meskipun Kaleb memiliki latar belakang non-Israel, ia muncul sebagai teladan iman (misalnya, Bilangan 14:24 ) dan dianugerahi warisan pribadi.

Apa Peranan kaleb di Israel? Ia adalah salah satu mata-mata utama yang diutus oleh Musa. Dia utusan dari suku Yehuda.

Apa janji Tuhan kepada Kaleb? Dia dan keturunannya akan masuk dan memiliki tanah perjanjian.

Bagaimana Tuhan menggenapi janjinya kepada Kaleb?

Setelah 40 tahun janji itu digenapi, kepada Kaleb, Yosua memberikan Hebron menjadi milik pusakanya, karena mengikut Tuhan sepenuh hati (Yosua 14:13).

Ketika kita membaca catatan tentang warisan pribadi Kaleb di tanah Kanaan, kita mendapati dia, pada usia delapan puluh tahun, memohon kepada Yosua,

“.. berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN.” Kaleb adalah orang yang hidup di ketinggian. Ia tidak puas dengan yang biasa-biasa saja.

Ia tidak pernah memikirkan pagar atau kota bertembok. Bagi Kaleb, ketinggian adalah tujuan utamanya, dan meskipun gunung yang ia inginkan dipenuhi orang Enak yang bermusuhan, ia menolak kekalahan dan menuntut warisannya.

Akhirnya, pahala yang setimpal datang kepada orang yang mulia ini karena “bagi orang yang beriman, pahala itu pasti.”

Mengapa Kaleb meminta daerah pegunungan?

Wilayah pegunungan itu adalah tempat orang-orang Enak, yang badanya raksasa. Mereka membuat 10 pengintai ketakutan dan menjadi alasan untuk tidak maju.

Dengan meminta daerah tersebut, Kaleb ingin menaklukkan mereka meskipun usianya tidak lagi mudah, 85 tahun. Namun kebugarannya sama dengan pria umur 40 tahun.

Dalam Yosua 15:13-14, dia mengusir tiga orang enak: Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak.

Usia tua tidak pernah menjadi masalah bagi Kaleb, selama hatinya sepenuhnya didedikasikan untuk Tuhan dan tujuan-Nya.

Apa artinya Kaleb mengikut Tuhan sepenuh hati?

Alkitab mencatat sebanyak enam kali disebutkan Kaleb “tetap mengikuti TUHAN sepenuh hati” ( Bil 14:24 ; 32:12 ; Ul 1:36 ; Yos 14:8 , 9 , 14 ).

  1. Mengikut Tuhan sepenuh hati artinya, tidak membagi hatinya, yaitu dengan tulus, tanpa berpura-pura; dengan riang, tanpa berdebat; terus-menerus, tanpa menurun.
  2. Percaya dan komitmen sepenuh hati terhadap janji Tuhan. Kata Ibrani, secara harfiah berarti “Aku dipenuhi oleh TUHAN” ( Yos. 14:8 )..

Mungkin ungkapan panjangnya adalah “Hatiku dipenuhi oleh TUHAN,” atau “Aku memenuhi hatiku untuk berjalan mengikuti TUHAN.” Hati Kaleb sepenuhnya didedikasikan kepada Tuhan.

Kata itu diulangi kembali di Yosua 14:9, 14: “..engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati..”

Hati seperti itulah yang membedakan Yosua dan Kaleb dengan sepuluh pengintai. Hati mereka bercabang. Setengah hati mengikut Tuhan, bahkan mungkin tidak punya hati ikut Tuhan.

Pelajaran dari kehidupan Kaleb

1. Dia tidak putus asa dengan pandangan orang lain tentang dirinya

Dari nama Kaleb yang artinya anjing menunjukkan dia mungkin sering diejek. Meskipun Kaleb berasal dari suku Yehuda, ia berasal dari sebuah klan di Yehuda yang memiliki budaya yang lebih rendah dan reputasi yang buruk.

Dia bukanlah kelompok yang terpandang. Intinya sederhana: Kaleb mungkin bukan yang paling terdidik, juga bukan yang paling berbudaya, dan juga bukan berasal dari keluarga kerajaan..

Tetapi ia memiliki hati yang mengasihi Tuhan. Ia tidak akan membiarkan pendidikan, budaya, atau sejarah keluarganya menghalanginya untuk menjadi yang terbaik bagi Tuhan. Ia menjadi “anjing liar” bagi Tuhan.

2. Dia tidak terpengaruh dengan suara mayoritas

Ketika lebih banyak pengintai yang pesimis dan memilih untuk menyerah karena musuh lebih kuat, ditambah lagi suara umat yang bersungut-sungut, Kaleb tidak terpengaruh. Dia berdiri dengan Yosua untuk meyakinkan mereka bahwa musuh akan kalah.

Kaleb bersedia membela apa yang benar, bahkan ketika pendiriannya tidak populer, bahkan ketika pendapatnya ditentang dan diserang dengan kasar.

3. Dia tetap teguh sepanjang hidupnya

Kaleb berkata bahwa Tuhan telah memelihara hidupnya selama empat puluh lima tahun sejak hari yang menentukan itu, ketika mayoritas berkuasa.

Selama empat puluh lima tahun, Kaleb mengembara di padang gurun bukan karena kesalahannya sendiri. Ia mengalami kesulitan dan cobaan yang sama seperti orang-orang yang tidak menaati Tuhan.

Namun, semangatnya untuk melayani Tuhan tidak pernah pudar. Bahkan diusianya yang sudah lanjut dia menghalau orang enak dan bangsa sekitarnya.

4. Dia rendah hati

Salah satu bentuk kerendahan hati Kaleb adalah ketika dia meminta bagiannya diwilayah pegunungan. Itu bukan tempat strategis.

Dia bisa meminta tempat yang lebih baik, tanah yang subur. Namun dia dengan rendah hati meminta daerah dimana musuh masih bercokol. Itu tempat yang sulit dan tidak strategis.

Kesimpulan

Kehidupan Caleb adalah gambaran nyata tentang apa artinya memercayai Tuhan melampaui raksasa-raksasa yang menghantui hidup kita.

Warisannya menantang kita untuk menghadapi tantangan dengan iman yang teguh, karena kita tahu bahwa bersama Tuhan, segala sesuatu mungkin terjadi.

Dalam menghadapi raksasa-raksasa kita sendiri, semoga kita menggemakan pernyataan Caleb yang lantang: “Berikanlah kepadaku daerah perbukitan ini!”

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan