Pastordepan Media Ministry
Beranda Artikel Siapakah Akhan dalam Alkitab?

Siapakah Akhan dalam Alkitab?

Ada banyak tokoh-tokoh figuran dalam Alkitab, namun memainkan peranan penting dalam hidup suatu keluarga, komunitas atau bangsa.

Salah satu tokoh figuran yang terkenal adalah seorang bernama Akhan. Rata-rata orang tahu tentang akan karena tindakan bodohnya, yang menyebabkan Israel kalah melawan Ai.

Asal usul dan latar belakang

Akhan adalah seorang Israel. Nama lengkapnya adalah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah. Dia berasal dari suku Yehuda. Ayahnya bernama karmi.

Dia adalah keturunan langsung dari Zerah, anak yang lahir dari hasil percabulan Tamar dan Yehuda. (Kej 38:15-30 )

Nampaknya dosa orang tua menjalar kepada keturunannya. Saudara kembar Zerah, Perez , adalah leluhur Yesus Kristus ( Matius 1:3–17 ).

Zerah mengingatkan kita bahwa Allah tidak mengabaikan siapa pun karena asal usul atau keadaan kelahiran mereka.

Setiap orang memiliki tempat yang unik dalam rencana Allah, dan setiap individu bertanggung jawab kepada Allah atas apa yang ia lakukan dengan apa yang diberikan kepadanya.

Dalam 1 Tawarik 2:7, dalam daftar silsilah suku Yehuda, nama Akhan ditulis Ahar, artinya penyusup atau pengacau.

Nama tersebut disematkan karena perilakunya yang mengacaukan Israel ketika melawan Ai.

Dalam Alkitab, perubahan nama orang atau tempat, umum dilakukan untuk merujuk pada peristiwa tertentu agar menjadi ingatan.

Mungkin dengan mengubah nama Akhan menjadi Ahar, agar orang-orang ingat ketidaktaatan Akhan, agar tidak mengulangi perbuatan yang sama dimasa depan.

Jadi nama tersebut menjadi sebuah peringatan kepada para orang tua, untuk memberikan perhatian yang paling tekun dalam melatih keturunan mereka dalam takut akan Tuhan..

Agar jangan sampai mereka menjadi celaan bagi ingatan mereka ketika mereka sendiri tidak ada lagi.

Pengalaman Rohani Akhan

Akhan merupakan generasi kedua Israel setelah keluar dari Mesir yang lahir di padang belantara. Kemungkinan dia masih muda. Namun sudah punya keluarga.

Tidak disebutkan nama istri dan anak-anaknya. Namun dari informasi di Yosua 7:24, dia memiliki anak laki-laki dan perempuan. Berapa banyak tidak diberitahu.

Sebagai orang yang lahir dipadang gurun, Akhan sering menyaksikan mujizat Tuhan bagi mereka. Misalnya, Tuhan memberi mereka minum dari batu yang dipukul.

Dia juga melihat Tuhan memberi mereka makan manna yang turun dari langit setiap hari. Mereka tidak perlu bersusah payah mencari makan dan minum.

Dia juga menyaksikan akibat-akibat dari pemberontakan Israel kepada Tuhan.

Dia juga banyak mendengar dari orang tuanya, tindakan Tuhan dimasa lalu bagi mereka, terutama tangan Tuhan yang membebaskan mereka dari perbudakan.

Mungkin cerita yang fenomenal yang dia dengar adalah cara Tuhan menyeberangkan mereka dengan membelah laut merah.

Kemudian, dia sendiri mengalami dan melihat mujizat yang serupa dengan laut merah, yaitu ketika sungai Yordan yang meluap, dibelah oleh Tuhan agar mereka bisa menyeberang menuju tanah perjanjian.

Dan pun mendengar janji Tuhan mengenai tanah perjanjian, yang akan mereka miliki untuk menjadi rumah mereka selamanya.

Karena itulah dia kemudian bergabung dengan ribuan orang Israel menjadi prajurit dibawah komando Yosua untuk memerangi orang-orang Kanaan.

Mungkin salah satu pertempuran pertamanya yang paling mengesankan adalah ketika mereka menghancurkan Yeriko.

Dia sangat terkesan dengan cara Tuhan memimpin mereka berperang. Hanya dengan mengelilingi kota itu sebanyak 7 kali, tembok kota yang kokoh hancur. Rata dengan tanah.

Prajurit yang tidak taat

Sebagai salah satu prajurit Israel dalam pertempuran Yerikho. Ia berada di pihak yang benar dalam konflik tersebut.

Dia orang yang turut berbaris bersama ribuan tentara dan turut bersama-sama menumpas orang-orang Yeriko.

Tetapi Akhan membuat ulah. Ia tidak taat. Salah satu perintah Allah adalah agar seluruh kota Yerikho dihancurkan.

Semua barang logam (emas, perak, perunggu, besi) harus dibawa ke perbendaharaan Tuhan sebagai hasil pertama penaklukan, tetapi segala sesuatu yang lain harus dibakar. (Yosua 6:18-19).

Rakyat harus dibunuh. Akhan mendengar perintah-perintah itu bersama semua orang lainnya.

Namun ketika ia memasuki kota dan melihat sebagian dari jarahan terlarang di hadapannya, ia menginginkan apa yang dilihatnya dan mengambilnya.

Sebagaimana yang kemudian diakuinya di hadapan Yosua,

“Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.” Yosua 7:20-21.

Fakta bahwa Akhan menyembunyikan jarahan itu menunjukkan bahwa ia tahu ia berbuat salah.

Dalam hal ini dia melanggar hukum ke 6 dan 10 dari perintah Tuhan. Jangan mencuri dan mengingini.

Mengingini sesuatu yang bukan milik kita, dapat membawa kepada dosa lainnya seperti mencuri.

Karena dosa yang disengaja inilah penghakiman Allah menimpa seluruh bangsa dalam pertempuran militer berikutnya.

Apa yang menyebabkan Akhan melakukan tindakan ketidaktaatan yang menyedihkan ini?

Ada beberapa alasan mengapa Akhan melakukan tindakan terlarang tersebut:

  1. Akhan tidak puas.

Artinya, ia tidak puas dengan cara Allah mengatur urusan hidupnya. Allah sedang mereka ke negeri baru yang penuh kekayaan dan kesempatan.

Disana setiap keluarga, termasuk Akhan, harus memiliki tanahnya sendiri, memiliki rumah sendiri, dan duduk di bawah pohon anggur dan pohon ara mereka sendiri.

Namun, pikiran Akhan tidak tertuju pada berkat-berkat yang akan datang. Matanya tertuju kepada barang yang sementara.

Dia tidak puas dengan pimpinan Tuhan yang memberi mereka makanan, minuman, pakaian yang tidak rusak.

Ketidakpuasan Akhan, yang merupakan dosa itu sendiri, yang kemudian melahirkan ketidaktaatan.

  1. Akhan mengingini apa yang bukan miliknya.

Akhan berkata, “Aku melihat, lalu aku mengingininya” (ayat 21). Dosa Akhan bukanlah karena melihat emas, dll, tetapi karena “mengingininya.”

Ia mencintai barang terlarang, sampai keinginan menggerakkan tangannya untuk mengambilnya.

Francis Schaeffer, mengomentari sifat barang-barang yang diambil Akhan. Ia mengambil dua jenis barang:

Emas dan perak, yang menunjukkan dosa materialisme Akhan, dan “jubah indah dari Babilonia,” yang menunjukkan keinginan untuk menjadi modis, sukses, atau berkelas.

Babilonia adalah kota yang sangat dihormati. Di tahun-tahun berikutnya, kota itu sangat kuat; bahkan, kota itu mengalahkan Israel pada tahun 586 SM.

Bahkan dalam periode sejarah ini, bahan-bahan Babilonia dianggap luar biasa atau modis.

Ketika Akhan melihat jubah itu yang menampilkan karya dan gaya Babilonia yang rumit, ia melihat peluang untuk menjadi seperti dunia dalam kesuksesan dan gayanya yang tampak dari luar, dan karena itu ia mengambil pakaian itu. (Schaeffer, Joshua and the Flow of Biblical History, 111–12.)

  1. Akhan mencuri barang-barang tersebut.

Artinya, ketidakpuasan dan ketamakan Akhan, yang merupakan kegagalan karakternya yang tak terlihat, menyebabkan dia berbuat dosa.

Akhan mencuri; ia menyembunyikan (ia menyembunyikan logam mulia dan pakaian); lalu ia berbohong.

Allah telah memperingatkan mereka dengan segala cara untuk menjaga diri mereka bebas dari barang yang dikhususkan itu (pasal 6:18). Ia berdosa dengan sengaja, bukan karena ketidaktahuan.

  1. Akhan menutupi dosanya

Langkah selanjutnya adalah bersembunyi; menutupinya; mengatakan itu tidak pernah terjadi. Jadi ia menggali ke dalam kemahnya dan menyembunyikannya serta meratakan tanah di atasnya.

Perhatikan lagi. Dan ia berkata, “aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.” (7:21).

Konsekuensi dari dosa Akhan

Akhan mengakui perbuatannya, bahwa dia yang telah berbuat dosa kepada Tuhan. Dosanya penyebab kekalahan mereka.

Tapi Akhan tidak mengakui dosanya secara sukarela sampai Tuhan dengan jelas menunjukkan bahwa ia bersalah.

Dia punya banyak kesempatan untuk mengaku ketika setiap suku ditampilkan untuk diperiksa.

Dia memang menyesal hanya karena ia tertangkap. Tapi dia tidak bertobat. Nampaknya, tidak ada kesedihan karena melanggar perintah Allah, mengkhianati bangsanya demi harta rampasan, dan menyebabkan kekalahan pasukan Israel serta kematian 36 orang.

Sebagai konsekuensi dosa Akhan, dia dihancurkan. “Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu..” (Yosua 7:25).

Dosa Akhan tidak hanya merugikan diri sendiri, namun keluarganya juga, bahkan seluruh bangsa terkena dampaknya.

Jadi kita, dapat mempengaruhi orang-orang disekitar kita, bahkan kepada lingkaran yang lebih luas.

Pelajaran dari Akhan

Kenikmatan dosa akan selalu semakin menarik ketika seseorang melihatnya dengan keinginan. Orang Kristen sangat perlu menjaga hati mereka.

Keadaan tertentu dapat membawa hasil yang merusak jika setiap pikiran tidak ditawan kepada Kristus.

Materialisme dan keduniawian mungkin merupakan dua dosa yang paling nyata di zaman kita. Kita perlu membasmi ketamakan dari hidup kita.

“Jangan mengingini” adalah perintah kesepuluh dari Sepuluh Perintah Allah. Itu adalah akar dosa di balik setiap pelanggaran lainnya.

Tidak ada yang akan secepat itu menghancurkan kehidupan seorang Kristen selain ketidakpuasan terhadap pengaturan Allah baginya, yang mengarah pada nafsu akan apa yang belum Allah berikan atau telah Allah berikan kepada orang lain.

Kita mungkin berdosa dalam pikiran kita dan kemudian oleh kasih karunia Allah dituntun untuk mengakui dan menolak dosa tersebut sebelum kita menuai konsekuensi dosa.

Namun, jika kita tidak bertobat dari dosa yang tersembunyi, dosa itu pasti akan terungkap.

Jadi Dosa Akhan berawal dari melihat. Beralih menjadi mengingini. Kemudian mengambil. Kebiasaan dosa adalah mencoba menyembunyikannya dari orang lain.

Akhan berusaha menyembunyikan dosanya, Adam dan Hawa “bersembunyi” setelah mereka berdosa ( Kejadian 3:8 ).

Namun, dosa sangat sulit disembunyikan, bahkan tidak dapat disembunyikan dengan baik.

Allah melihat segalanya, dan jika Dia melihat dosa kita, Dia dapat mengungkapkannya kepada dunia, dan seringkali Dia melakukannya.

Karena itu tidak ada deskripsi yang lebih baik tentang tipu daya dan pengaruh dosa yang menggoda di seluruh Alkitab: Melihat, menginginkan, mengambil dan menyembunyikan.

Akhan mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan kita bisa melakukannya dengan apa saja, mulai dari perak hingga seks! Dan konsekuensinya bisa jadi ” komunal ” atau kekeluargaan!

Waspadalah terhadap ketamakan dalam bentuk apa pun. Sebab hidup sejati seseorang sama sekali tidak bergantung pada jumlah hartanya.” ( Lukas 12:15 )

AW Tozer telah menyatakannya dengan gamblang: “Akar dari semua pertumbuhan adalah serangkaian keinginan yang benar. Keinginan yang salah menghentikan pertumbuhan itu.”

Keinginan yang salah memutarbalikkan penilaian moral sehingga kita tidak mampu menilai objek yang diinginkan berdasarkan nilai sebenarnya.

Mari kita pertimbangkan ayat-ayat berikut:

Lukas 12:15: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Ibrani 13:5: “Hendaklah hidupmu bebas dari ketamakan; cukupkanlah apa yang ada padamu. Karena Allah sendiri telah berfirman, ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.'”

Pengkhotbah 5:10: “Siapa mencintai uang, ia tidak akan pernah merasa cukup; siapa mencintai kekayaan, ia tidak akan pernah puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.”

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan