Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Sambung Generasi

Sambung Generasi

“Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.” Kejadian 11:31

Cerita hidup keluarga Abram tidak sempurna. Ayahnya Terah memiliki perkembangbiakan keturunan yang relatif lambat.

Dari tiga anak laki-lakinya, hanya Nahor yang memiliki keturunan yang cukup banyak. Tercatat memiliki 12 anak. Delapan dari istri pertama dan empat dari gundiknya. (Kej 22:20-24).

Sementara Haran punya tiga anak. Dua putri satu putra. Milka, Yiska dan Lot. Setelah itu dia mati. Lalu Abram, istrinya mandul dan tidak dapat melahirkan anak.

Kemudian secara cepat narasi berlanjut dengan Terah pindah tempat tinggal dari Ur Kasdim ke tanah Kanaan. Tidak dijelaskan alasan perpindahan Terah. Lalu dia membawa Abram, Sarai, Lot.

Mengapa Nahor tidak ikut dibawa? Dia tidak mau. Dia lebih berat kepada rumah dan harta bendanya, serta berhala-berhala sesembahannya.

Dalam narasi, kita meihat bahwa Terah yang aktif, yaitu membawa Abram pergi dari Urkasdim.

“Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram…” (31).

Apakah Terah mendapat panggilan dari Tuhan untuk meninggalkan Ur Kasdim? Atau sebaliknya, Abraham yang mendapat panggilan, lalu dia mengajak Terah ayahnya ikut, Kita tidak tahu.

Yang kita ketahui adalah Tuhan yang memanggil Abram pergi meninggalkan negerinya. Tapi itu pun setelah kematian Ayahnya Terah di Haran.

Dia tidak tahu ke negeri mana dia akan pergi. Kita tahu akhirnya itu tanah Kanaan. Negeri yang awalnya hendak dituju oleh Terah.

Terah, seperti halnya Abram, jelas telah menerima panggilan Allah untuk pergi ke Kanaan, tetapi Terah malah pergi ke utara ke Haran. Dia menetap disana.

Kata menetap dalam bahasa Ibrani, ‘yashab.’ Secara harafiah berarti mengambil tempat tinggal atau kediaman permanen.

Artinya Terah telah menjadi terlalu nyaman di Haran dan menetap disana. Dia tidak pergi melanjutkan perjalanan ke tanah Kanaan.

Bahkan akhirnya bergabung dengan praktik penyembahan berhala di sana, hingga akhir hayatnya ( Yosua 24:2 , 14 , 15 ).

“Abram telah dibesarkan di tengah-tengah tahyul dan kekafiran. Sedangkan rumah tangga bapanya, yang olehnya pengetahuan akan Allah telah dipelihara, menyerah kepada pengaruh-pengaruh yang menyesatkan yang ada di sekeliling mereka, dan mereka “melayani dewa-dewa lain” gantinya Tuhan.” SPN 1, 122.

Dari kutipan diatas dapat kita lihat, bahwa generasi orang beriman dari keturunan Sem, nyaris terputus dan berakhir pada generasi Terah akibat penyembahan berhala.

Selanjutnya diterangkan,

“Tetapi iman yang benar tidak dibiarkan untuk jadi musnah. Tuhan selalu memelihara satu umat yang sisa untuk melayani Dia. Adam, Set, Henokh, Metusalah, Nuh, Sem dalam satu garis yang tak terputus, dari zaman ke zaman telah memelihara kenyataan-kenyataan yang berharga dari kehendakNya.” SPN 1, 122.

Jadi ditengah-tengah keputusasaan terancamnya kelangsungan generasi orang beriman, Allah mengantisipasinya.

Dia memiliki umat yang sisa, yang tetap setia kepada penyembahan yang benar. Maka untuk menyambung garis yang hampir putus dari Adam, Set, Metusalah, Nuh, Sem, Allah memiliki Abram.

Dia bukan tanpa godaan penyembahan berhala. Lebih lanjut diterangkan,

“Anak Terah telah menjadi pewaris harta yang suci itu. Penyembahan berhala menggodanya dari segala penjuru tetapi tidak berhasil. Setia di antara orang-orang yang tidak setia, tak ternoda oleh kemurtadan yang tengah merajalela, ia berpegang teguh kepada penyembahan kepada satu Allah yang benar.” SPN 1, 122.

Jadi sekali pun Abram belum memiliki anak karena istrinya mandul, namnun melalui keturunannya kelanjutnya generasi orang beriman akan datang dari Abram.

Kapan? Nanti setelah tiba ditanah perjanjian yang Tuhan janjikan.

Kita orang-orang beriman memiliki panggilan yang sama dengan Abram. Kita harus terus bergerak maju dalam iman. Jangan berhenti dan menetap didunia ini seperti Terah.

Hatinya terpikat oleh penarikan dunia berhala pada jamannya. Berhala jaman sekarang juga banyak. Mereka menggoda kita. Tetapi mari kita setia menyembah Tuhan pencipta kita.

Kita adalah kelanjutan generasi orang beriman, mari kita teruskan iman yang kita miliki kepada keturunan kita. Jangan berhenti hanya pada kita. Jangan hentikan seperti Terah. Tetapi lanjutkan..

Blessed To be Blessing

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan