Rahasia Mengatasi Kebencian yang Menimbulkan Pertengkaran

“Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.” Amsal 10:12
PADA tanggal 9 Februari 1960, Adolph Coors III, seorang jutawa, pemipin perusahaan Coors, diculik dan ditahan untuk mendapatkan uang tebusan.
Nahas, tujuh bulan kemudian tubuhnya ditemukan di lereng bukit terpencil. Dia telah ditembak mati.
Adolph Coors IV, anaknya saat itu berusia lima belas tahun. Dia kehilangan ayahnya, sahabat terbaiknya.
Selama bertahun-tahun Adolph Coors IV membenci Joseph Corbett. Dia adalah pembunuh ayahnya. Pria itu dijatuhi hukuman seumur hidup karena membunuh Adolph Coors III.
Pada tahun 1975, setelah 15 tahun berlalu, Adolph Coors IV menjadi orang yang beriman. Namun, kebenciannya pada Corbett, pembunuh ayahnya, masih membara dalam dirinya.
Adolph Coors tahu dia perlu memaafkan Corbett sebagaimana dia sendiri telah diampuni.
Jadi dia mengunjungi penjara Canon City Colorado. Sebuah penjara dengan keamanan maximum.
Dia ingin berbicara dengan Joseph Corbett, namun Corbett menolak untuk bertemu dengannya.
Lalu Adolf Coors meninggalkan sebuah Alkitab untuk Corbett dengan tulisan berikut:
“Saya di sini untuk menemui engkau hari ini, dan saya menyesal kami tidak dapat bertemu dengan mu.
Sebagai orang yang beriman, saya dipanggil untuk memaafkan. Aku telah memaafkanmu, dan aku memintamu untuk memaafkanku atas kebencian yang kusimpan dalam hatiku padamu.”
Kisah ini menunjukkan bahwa kasih itu menutupi pelanggaran. Sementara kebencian, menimbulkan pertengkaran, kepahitan, balas dendam.
Kasih membuat mereka yang melanggar diampuni dan dibebaskan dari hutang rasa bersalah dan dosa.
Saat yang sama, mereka yang mengasihi dan mengampuni, membebaskan dirinya sendiri dari penjara kebencian.
Ketika orang-orang membenci satu sama lain, mereka mencoba untuk menyakiti satu sama lain.
Mereka berdebat dan saling menghancurkan. Tragedi ini bahkan bisa terjadi dalam kelompok orang beriman.
Kebencian memecah belah dan merusak persahabatan. Kebencian menghancurkan kesaksian jemaat dan menyebabkan orang-orang tidak beriman mendiskreditkan agama Kristen.
Kasih menutupi pelanggaran bukan berarti kesalahan itu dibiarkan. Kasih tidak mengabaikan dosa apa pun, betapapun pedihnya dosa itu.
Ayat ini tidak mengacu pada mengabaikan dosa atau “menutupinya.”
Kasih itu berusaha menemukan titik temu dan cara untuk bekerja sama. Kasih menunggu dengan sabar sampai pelanggar melihat kesalahannya dan bertobat.
Ia bersedia memaafkan, kasih menuntun kita untuk mengejar persatuan (Yohanes 17:21).
Maka cara untuk mengakhiri pertengkaran adalah dengan mengasihi. Cara supaya tidak terjadi pertengkaran adalah dengan mengasihi.
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa pertengkaran terjadi? Apa rahasia mengatasi kebencian?
Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dalam ayat ini? Bila kebencian masih berdiam dalam hati mu saat ini, pergilah, ampuni mereka. Selesaikan sesegera mungkin.