Rahasia Anti Perpecahan Orang-Orang Percaya

Baca 1 Korintus 1:10-17

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” 1 Korintus 1:10

Di sepanjang pantai barat Irlandia, para nelayan menggunakan kapal berbentuk bulat tanpa kerangka yang dikenal sebagai currach.

Perahu ini memiliki kanvas berlapis tar di atas bingkai kayu. Karena konstruksinya yang unik, ia rentan terhadap batu tajam atau benda mengambang, dan mengharuskan para pendayung untuk bekerja sama sepenuhnya, mendayung dengan serempak.

Dari kebutuhan akan persatuan inilah muncul ungkapan Irlandia, “Anda harus bekerja sama dengan kru” Atau, seperti pepatah Irlandia lainnya, “Tidak ada kekuatan tanpa persatuan”

Apa yang berlaku bagi para nelayan Irlandia khususnya juga berlaku bagi anggota-anggota gereja saat ini.

Persatuan sangat penting bagi keberhasilan pekerjaan Kristus sehingga Paulus memohon kepada jemaat di Korintus untuk menghilangkan perpecahan dan bekerja sebagai satu kesatuan.

Dalam upaya pelayanan kita, apakah kita berupaya untuk bekerja sama secara harmonis?

Kalau belum, mari kita mohon kepada Tuhan untuk memberikan kita semangat persatuan agar kita selalu “tarik bersama kru”

Sebagai bapak rohani gereja Korintus, Paulus menegur mereka karena gereja mereka tidak sehat secara rohani.

Paulus berbicara tentang kelemahan rohani mereka dan apa yang perlu diperbaiki. Perpecahan yang serius melanda gereja ini, menimbulkan pertengkaran dan perpecahan.

Umat Kristen di Korintus terbagi berdasarkan kelompok-kelompok: “Saya pengikut Paulus,” “Saya pengikut Apolos,” “Saya pengikut Kefas,” dan bahkan “Saya pengikut Kristus.”

Kita tidak diberitahu alasan mereka membentuk geng-geng. Apolos adalah seorang guru Kitab Suci yang fasih dan mungkin disukai karena bakat retorisnya (lih. Kis 18:24-28 ).

Petrus, atau Kefas, tentu saja adalah salah satu anggota terkemuka dari dua belas murid Yesus yang pertama.

Paulus sendiri yang mendirikan gereja di Korintus. Tidak diragukan lagi setiap geng berpendapat mengapa orang mereka adalah yang terbaik.

Baca Juga:

Arti Perumpamaan Hamba Setia dan Jahat di Matius 24:45-51

Perhatikan bahwa apa yang dipertaruhkan di sini bukan sekedar ketidakharmonisan jemaat Korintus atau perasaan terluka seseorang.

Perpecahan ini mengancam integritas Injil dan pesan Salib. Salib Kristus mempunyai kekuatan untuk membawa orang-orang yang sangat beragam ke dalam keselarasan pikiran dan pemikiran.

Salib menukar identitas etnis dan budaya dengan nama, Kristen. Di Kayu Salib, pengampunan diberikan secara cuma-cuma kepada semua orang..

Dan bersama-sama umat Allah dibaptis dalam satu nama: Yesus Kristus. Ketika perpecahan merajalela, hal ini menjadikan Salib sebagai olok-olok.

GEREJA DENGAN SATU HATI DAN SATU PIKIRAN ADALAH GEREJA YANG INDAH.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Apa yang harus dimiliki untuk dapat bersatu dalam gereja? Apa berkat bila sehati dan sepikir?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan? Hilangkan apa pun hal-hal yang membuat persatuan dan kesatuan di gereja terpecah.