Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Kitab Ayub Pertemuan Tuhan dan Setan Untuk Menguji Ayub (Ayub 1:6-15)

Pertemuan Tuhan dan Setan Untuk Menguji Ayub (Ayub 1:6-15)

Setelah menerangkan secara ringkas, latar belakang Ayub – karakternya, keluarganya, kekayaannya dan bagaimana dia hidup takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.

Sekarang setting ceritanya berubah drastis. Dari bumi ke sorga. Dari Ayub kepada Iblis dan Tuhan.

Jauh di atas sana, ditempat yang tidak dapat dijangkau manusia, terjadi pertemuan antara Iblis dan Tuhan.

Kalimat pembuka adalah ‘pada suatu hari.’ Kita tidak tahu pasti kapan hari waktu tersebut. Namun tradisi Yahudi menyarankan bahwa “hari” ini adalah Tahun Baru Agama Yahudi.

Sebagian penafsir mengatakan bahwa ini adalah saat penghakiman tahunan atau hari pendamaian.

Jadi pada suatu hari yang kita tidak tahu waktunya, diceritakan ‘bahwa datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.’

Jadi ada pertemuan antara anak-anak Allah dengan TUHAN sendiri. Anak-anak Allah menghadap Tuhan. kita tidak tahu dalam rangka apa pertemuan ini..

Siapa anak-anak Allah yang dimaksud perlu kita cari tahu..

Mungkin sampai disini masih mudah dipahami karena masuk akal. Anak Tuhan bertemu Tuhan itu normal..

Kalimat selanjutnya yang membuat tidak normal, bahwa iblis juga ada diantara mereka ikut menghadap TUHAN..

Nah, ini aneh. Sulit dimengerti. Untuk apa iblis menghadap Tuhan. Apakah iblis masih punya akses untuk datang kepadaTuhan?

Sebelum kita pelajari lebih jauh, muncul pertanyaa, dimanakah tempat mereka bertemu? Apakah disorga? Atau di dunia lain? Kita tidak tahu.

Sebagian orang menduga di Sorga. Tapi bukankah setan sudah di usir dari Sorga? Bagaimana dia bisa masuk kembali kesana?

SDA Bible Comentary mengatakan,

Tampaknya tidak masuk akal bahwa peristiwa tersebut terjadi di surga itu sendiri, karena Setan telah diusir dari wilayahnya (Wahyu 12:7–9; SR 26, 27).

Dalam buku Early Writing, mengatakan bahwa Setan memang memiliki akses tertentu ke dunia lain (lihat EW 290).

Jadi tempat pertemua anak-anak Allah dimana setan juga ikut dalam pertemuan itu, kemungkinan besar di dunia lain yang masih bisa diakses oleh Setan.

Kemudian, siapakah anak-anak Allah yang dimaksud? Dalam bahasa Ibrani, ben Elohym. Mereka adalah makhluk surgawi atau malaikat yang diciptakan Allah sebagai hamba-Nya.

Malaikat itu seperti manusia, diciptakan. Mereka juga disebut anak-anak Allah.

Lalu untuk apa mereka menghadap Allah? Sebagai malaikat tentu mereka perlu melaporkan aktivitas mereka kepada Allah..

Salah satu penafsiran tentang latar belakang adegan ini adalah sidang dewan Allah. Dalam sidang-sidang tersebut, anak-anak Allah melaporkan aktivitas mereka dan menerima perintah baru.

Jadi intinya ini adalah pertemuan mahluk Sorgawi. Tentu saja yang diundang adalah seluruh mahkluk Sorga.

Setan tidak diundang. Dia datang kesana sebagai penyusup, karena dia punya satu agenda penting, yaitu mempertanyakan kebijakan Tuhan memberkati orang benar..

Tuhan tidak mengusir setan dari hadapan-Nya. Karena Tuhan ingin membuktikan bahwa kebijakannya tidak pernah salah.

Tentang nama Setan, dalam bahasa ibrani, haśśatan, secara harfiah artinya, “lawan.” Dari sini berasal kata kerja ́satan, “menjadi lawan” atau “bertindak sebagai lawan.”

Kata kerja dan kata benda ini muncul bersama dalam Zakaria 3:1, yang secara harfiah berbunyi, “lawan yang berdiri di sebelah kanannya untuk menentangnya.”

Kata Inggris “Satan” berasal langsung dari bahasa Ibrani. Satan bukanlah salah satu dari “anak-anak Allah.” Ia datang di antara mereka, tetapi ia bukanlah salah satu dari mereka (lihat GC 518).

Maka dari ayat 6 ini kita dapat melihat, setan sebagai “lawan atau Penantang” diperkenalkan ke dalam narasi.

Kita dapat menyimpulkan bahwa śaṭan merujuk pada seseorang yang menantang. Dia mungkin menantang seseorang dengan menuduh mereka melakukan kesalahan yang dianggap salah.

Sebagai seorang lawan atau penentang, Setan punya banyak strategi untuk menjatuhkan Tuhan dan menjatuhkan kita.

Tentu saja Tuhan tidak bisa dijatuhkan Setan. Kita yang rentan jatuh oleh tipu muslihat setan.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa Setan, Musuh kita sangat gigih. Dia melaksanakan hal-hal berikut ini dengan tipu muslihat dan kelicikan yang hebat..

Dia menuduh, menciptakan penderitaan, menaklukan kita, menipu, membunuh, membuat mesum, mencuri, menggoda, mengancam, dll

Namun tujuan terbesar setan adalah agar Allah dipersalahkan dalam kasih dan keadilan-Nya dan agar kita menentang Tuhan bersama dengan Setan.

Jadi, Setan itu musuh. Lawan kita. Sebagai lawan, jangan bersahabat dengan Setan. Tolak semua tawaran setan yang membuat kita menjadi musuh Allah..

“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Yakobus 4:7


SETAN SI TUKAN KELILING DAN PETUALANG

KEHADIRAN Setan dalam pertemuan anak-anak Tuhan menarik perhatian. Hal yang tidak wajar setan berada ditengah-tengah para makhluk kudus Sorgawi..

Mereka bertanya-tanya, untuk apa mahkluk yang terbuang ini ada diantara mereka?

Setan pun dengan membusungkan dada, penuh percaya diri, kepala tegak sambil tersenyum sinis kepada para malaikat, berjalan kearah tempat pertemuan..

TUHAN tahu bahwa setan datang. Dia juga tahu maksud dan tujuan setan hendak menemuinnya. Dia punya agenda khsusus.

Karena itu TUHAN memberikan akses kepadanya. Para malaikat penjaga telah diinstruksikan untuk membuka jalan baginya. Tidak melarangnya masuk..

Karena pertemuan TUHAN dan Setan ini penting bagi Alam semesta. Ada yang harus dibuktikan sehubungan dengan kebijakan Tuhan yang dipertanyakan Setan.

Setelah pertemuan utama antara Tuhan dan para malaikat selesai, sekarang giliran setan yang menghadap Tuhan.

Ketika setan muncul dihadapan-Nya, kemudian terjadi dialog. Tuhan bertanya kepada setan aktivitas dan keberadaannya. “Dari mana engkau?”

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.”

Jadi dari pengakuan setan ini, kita bisa melihat bahwa pekerjaannya adalah tukang keliling dan penjelajah bumi.

Apa yang setan katakan nampak seperti permainan kata..

Tersirat bahwa ia bergerak secara acak di seluruh bumi, mungkin seperti mata-mata kaisar yang mencari tanda-tanda ketidaksetiaan terhadap kerajaan.

Kata ‘mengelilingi,’ dari bahasa Ibrani,’shut’ adalah pergerakan bolak-balik. Jadi setan bolak-balik dari satu tempat ke tempat lain, entah berapa ribu kali, mungkin jutaan kali, mengamati setiap orang..

Itu seperti orang-orang yang mengumpulkan manna dalam Bil. 11:8, para perwira dalam sensus Israel oleh Daud dalam 2 Sam. 24:2..

Orang-orang yang berkeliling mencari air dalam kekeringan dalam Amos 8:12 dan mata Tuhan yang menjelajahi seluruh bumi dalam Zakaria 4:10.

Kemudian kata kerja ‘menjelajah’ dalam bahasa ibrani ‘halak’ artinya berpatroli atau berkeliling memeriksa, mengingatkan kita pada patroli yang disebutkan dalam Zakaria 1:10-11; 6.5-7.

Saya ingat ketiksa saya kerja di Unai sebagai penjaga keamanan. Setiap malam, kami berpratoli keliling kampus, memeriksa setiap sudut, rumah-rumah dan asrama dengan teliti, untuk melihat apakah ada pencuri atau hal-hal yang mencurigakan..

Setiap pergerakan orang diperhatikan. Orang asing yang lewat depan kampus diamati. Mobil dan motor yang berhenti diperhatikan dan ditanyakan..

Seperti itulah arti dari kata menjelajah. Dan itulah yang setan lakukan setiap hari. Menjelajah bumi, tidak ada orang yang luput dari perhatiannya, termasuk kita semua..

Itu sebabnya, setan digambarkan oleh Petrus seperti singa yang bekeliling, kemungkinan dia mengutip dari kita Ayub.

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5:8

Petrus mengingatkan kita untuk waspada, karena kita semua adalah target setan. Dia sudah tahu siapa kita. Apa kekuatan dan kelemahan kita.

Dia sudah hidup 6000 tahun di bumi ini. sudah banyak pengalaman. Dia telah sukses menjatuhkan banyak orang. Dia juga sukses mengumpulkan massa berada disisinya..

Dia sudah punya cara jitu menaklukan kita. Dia tahu cara menjatuhkan kita.Nama kita masing-masing sudah berada dalam daftar Setan..

Dia akan datang menjumpai kita, bukan dengan wajah seram yang menakutkan, tetapi dengan wajah manis dan ramah, agar kita tertipu..

Dia datang dengan manisnya perselingkuhan, kebohongan. Menariknya uang dan kemewahan. Hati kita dibuat terpikat dengan semua penarikan dunia dan kedagingan..

Itu sebabnya, Petrus katakan berjaga-jaga. Waspada. Setan sedang memata-matai kita dan menjadikan kita targetnya..

Kata berjaga-jaga dari kata Yunani ‘gregoreuo’ memiliki gagasan tentang kewaspadaan. Itu seperti orang yang sedang tidur dan membangunkan dirinya sendiri.

Itu berarti memberi perhatian penuh, bersikap aktif, berhati-hati agar jangan sampai melalui kelalaian dan kemalasan, suatu malapetaka yang merusak tiba-tiba menimpa seseorang.

Orang Yunani sekuler menggunakan gregoreuo untuk menggambarkan orang-orang yang menyeberangi sungai dengan hati-hati sambil menginjak batu-batu yang licin.

Jika mereka tidak memperhatikan langkah mereka dengan saksama, mereka akan berakhir di air. Jadi, gagasan kewaspadaan adalah untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Kata itu juga digunakan untuk kewaspadaan mental, kondisi pikiran yang berlawanan dengan kondisi pikiran saat tidur.

Kita waspada karena musuh kita sangat licik dan licin..

“..sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang..” 2 Kor 11:14-15

Jadi mengapa kita perlu waspada? Karena musuh kita jarang menunjukkan jati dirinya. Ia hampir selalu menyamar sebagai pribadi yang religius..

Hampir selalu berusaha dengan cara tertentu agar dapat mendekati kita secara halus sehingga kita tidak dapat mengenali jati dirinya yang sebenarnya.

Itu sebabnya Paulus memberikan tips mengalahkan setan, di Efesus 6:11,

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”

Perlengkapan senjata Allah yang dimaksud adalah perlengkapan rohani yang membantu orang percaya untuk menghadapi serangan iblis dan kekuatan kegelapan.

Perlengkapan senjata ini meliputi kebenaran, keadilan, kedamaian sejahtera, iman, keselamatan, dan firman Allah (pedang Roh).

Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata ini, orang percaya diharapkan dapat berdiri kokoh dan tidak mudah terjatuh dalam pencobaan.

Waspada, ada Setan disampingmu..

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan