Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Perjanjian Baru Abram

Perjanjian Baru Abram

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram..” Kejadian 17:2-3.

BUKAN baru sama sekali. Sidah pernah ada. Perjanjian dua arah. Antara Tuhan dan Abram. Tuhan akan memberkati Abram dengan keturunan yang besar. Namun Abram harus percaya.

Namun Abram tidak setia. Melanggar perjanjian. Akibatnya Tuhan berdiam diri selama 13 tahun terhadap Abram.

Tuhan Setia dengan perjanjian-Nya. Walau sempat kecewa dengan Abram, namun Tuhan tidakk undur. Kembali dia datang kepada Abram. Memperbaharui perjanjian.

Janji pertama adalah: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.”

Ini adalah penegasan kembali Perjanjian Abraham. Tujuh kali dalam pasal ini, Tuhan akan berkata, Aku akan melakukannya,

Perjanjian yang sama yang disebutkan dalam Kej 12:1-3 , Kej 13:14-17 dan Kej 15:1-21 dengan penambahan tanda sunat ( Kej 17:10 , 11 ).

ini adalah yang pertama dari ketujuh kali. Selanjutnya, kata perjanjian digunakan tiga belas kali dalam pasal ini: sembilan kali, perjanjian-Ku; tiga kali, perjanjian yang kekal; dan satu kali, perjanjian antara Aku dan kamu.

Janji kedua adalah: dan [Aku] akan membuatmu bertambah banyak. Untuk kedua kalinya Tuhan menyatakan: Aku akan melakukannya, dan Dia menegaskan kembali janji-Nya yang terdahulu kepada Abram.

Perjanjian dari kata ibrani ‘benyth’ diterjemahkan dalam Septuaginta dengan diatheke yang umumnya digunakan dalam dunia Yunani dan Romawi sebagai istilah teknis hukum dalam menyelesaikan warisan.

Penekanan kata Yunani diatheke adalah pada karakternya yang mengikat. Sesungguhnya, perjanjian adalah perjanjian yang paling khidmat dan mengikat yang dikenal di dunia kuno dan sering disegel dengan darah (melambangkan ambil hidupku jika aku melanggar perjanjian ini).

Kata diatheke seperti yang umum digunakan dalam Perjanjian Lama (Septuaginta) dan Perjanjian Baru mengacu pada pernyataan kehendak Tuhan..

Yaitu mengenai komitmen diri-Nya, janji-janji, dan persyaratan-persyaratan yang dengannya Dia masuk ke dalam hubungan dengan seorang pria, dalam hal ini Abraham.

Kata beriyth atau perjanjian memiliki beberapa arti:

(1) makan bersama, yang menunjukkan persekutuan dan persetujuan;

(2) mengikat atau membelenggu, yang berarti komitmen; dan

(3) membagikan, yang menunjukkan pembagian. Ketika Tuhan membuat sebuah perjanjian, Dia membuat sebuah kesepakatan untuk berkomitmen memberikan apa yang Dia janjikan. Itu murni tindakan kasih karunia.

Kegagalan Abram menepati janji dengan Tuhan, menjadi cerminan keturunannya dikemudian hari. Gagal menepati janji Tuhan.

Meskipun demikian, perjanjian Allah yang penuh kasih karunia tetap setia pada janji-janji-Nya, bahkan ketika manusia tidak setia ( Kej 17:7 catatan ; Im. 26:44 , 45 ; Ul. 4:30 , 31 ; 2Tim 2:13 ).

Kita perlu tahu bahwa Janji-janji dalam perjanjian ini berfungsi sebagai dasar iman Abram karena iman harus memiliki dasar, yaitu karakter dan integritas Allah.

Bagaimana respon Abram terhadap perjanjian baru Tuhan? Mungkin dia tersipu-sipu. Malu. Mengingat pelanggarannya terhadap janji Tuhan.

Namun kali ini dia benar-benar hormat. Bersujud kepada Allah.

Ia bersikap rendah hati, bersyukur, dan hormat setelah mendengar janji-janji TUHAN untuk menegakkan perjanjian-Nya dengannya dan melipatgandakan keturunannya dengan sangat banyak.

Abram tahu bahwa Allah memperlakukannya dengan kasih karunia yang tidak layak diterimanya.

Suara Tuhan berbicara terus menerus, dan Abram berbaring terkapar di debu mendengarkan janji demi janji yang diberikan.

Kita juga harus menyembah Tuhan dan membiarkan Dia berbicara kepada kita melalui Firman-Nya dan Roh Kudus.

Ini terjadi dengan meluangkan waktu bersama Tuhan dan menyendiri bersama-Nya dalam doa dan mempelajari Firman Tuhan.

Sekarang, mari kita renungkan kembali, berapa sering kita telah melanggar perjanjian kita dengan Tuhan?

Itu bisa perjanjian pernikahan yang kita abaikan? Itu bisa perjanjian baptisan yang kita lupakan? Dan masih banyak perjanjian lainnya..

Namun kita harus ingat, dalam kasih karunia-Nya yang tidak layak kita terima, Tuhan terus menerus datang dan mengulangi kembali perjanjian tersebut..

Mari kita kembali setia dengan perjanjian kita. Karena Tuhan tidak pernah ingkar kepada kita.

“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Ibrani 13:8

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan