Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Perang Rusia dan Ukraina Tanda Akhir Zaman di Matius 24:6

Perang Rusia dan Ukraina Tanda Akhir Zaman di Matius 24:6

Akan Terjadi Perang

Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Matius 24:6

Terbaru, perang Rusia dan Ukraina. Rusia menyerang Ukraina. Melumpuhkan 83 fasilitas militernya. Menewaskan ratusan orang.

Perang sudah berjalan beberapa hari. Rusia sudah masuk ibukota. Tapi belum berhasil mengusai kota Kiev sepenuhnya.

Rusia masuk dengan pasukan darat, para tentara dengan senjata canggihnya serta tank-tank canggih milik Rusia, pertempuran semakin sengit.

Presiden Ukraina sendiri sudah mendorong warganya untuk bela negara, dia akan mempersenjatai rakyat untuk melawan agresi Rusia. Ukraina siap perang besar-besaran dengan Rusia.

Dilihat dari kekuatan militer, Ukraina jelas tidak sepadan dengan Rusia. Seperti Daud dan Goliat. Ukraina sadar akan hal itu.

Alsan menyerang Ukraina

Mereka berharap NATO membantu mereka. Walau belum jadi anggota.

Amerika sebagai kekuatan militer yang sepadan dengan Rusia sangat pro Ukraina. Mereka mulai bereaksi dengan memberikan sanksi, diikuti oleh negara eropa lainnya yang pro Ukraina.

Mereka pun siap memasok peralatan perang yang diperlukan Ukraina untuk mempertahankan wilayah mereka dari invasi Rusia.

Rusia sudah memperingatkan negara-negara barat untuk tidak main-main dengan kepentingan Rusia.

Rusia sendiri tidak punya niat menguasai Ukraina. Menyerang Ukraina bukan untuk mencaplok negara itu. Tapi memberikan shock therapy.

Mereka sangat kesal kepada Ukraina yang kegenitan dengan Uni Eropa dan NATO.

Ukraina sejak lama kebelet ingin menjadi bagian dari uni Eropa dan anggota NATO. Tetapi Rusia menentang keinginan itu.

Ukraina yang merasa negara berdaulat tidak mau diatur Rusia. Memang akan ada beberapa keuntungan bila Ukraina menjadi bagian uni eropa dan NATO.

Secara ekonomi mereka akan tertolong oleh anggota-anggota uni eropa. Secara militer mereka juga akan terbantu.

NATO sendiri adalah aliansi militer yang dibentuk pada 1949 oleh 12 negara, termasuk AS, Kanada, Inggris, dan Prancis.

Para anggotanya setuju untuk saling membantu jika terjadi serangan bersenjata terhadap salah satu negara anggota.

Berdirinya NATO punya sejarah yang bersinggungan dengan Rusia (kala itu Uni Soviet). Dibentuk pada 1949.

Tujuan awal berdiri adalah untuk melawan ancaman ekspansi Rusia (saat masih berbentuk Uni Soviet) pascaperang di Eropa.

Soviet merespon NATO dengan membentuk aliansi militernya sendiri dari negara-negara komunis Eropa timur, yang disebut Pakta Warsawa, pada tahun 1955.

Namun aliansi ini bubar Ketika Uni Soviet runtuh tahun 1991. Sebagian anggotanya beralih ke NATO.

Ukraina sebelumnya adalah bagian dari negara Uni Soviet, yang berbatasan dengan Eropa.

Di Ukraina terdapat etnis Rusia dalam jumlah besar, sehingga ada kedekatan emosional secara budaya dan sosial.

Karena itu Rusia mengganggap Ukraina adalah halaman belakang rumah mereka.

Rusia berharap, Ukraina lebih mesra dengan mereka dari pada Uni Eropa. Namun yang terjadi sebaliknya.

Rusia yang dimasa lalu adalah kekuatan dunia yang bersaing dengan Amerika. Saat ini pun Rusia ingin bangkit mengembalikan kejayaan Soviet dimasa lalu.

Amerika yang hasratnya ingin mendominasi dunia, termasuk Eropa, sangat ditentang Rusia. Namun Eropa terlanjur mesra dengan Amerika.

Rusia juga punya keinginan yang sama dengan Amerika, punya ambisi global. Itulah sebabnya Rusia tidak mau bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

Karena itu dapat menempatkan Rusia dibawah Amerika sebagai pemimpin NATO.

Karena itu keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa dan NATO dianggap Rusia sebagai ancaman kepada wilayahnya.

Karena Rusia curiga, Ukraina akan dimanfaatkan wilayahnya untuk menjadi pangkalan militer NATO.

Maka untuk meredam keinginan Ukraina tersebut. Maka Rusia mulai memberikan peringatan pertama.

Rusia yang merasa badannya lebih besar, mulai menggertak supaya nyali Ukraina ciut. Pasukannya dikerahkan diperbatasan. Ukraina Tidak takut gertakan Rusia. Tidak digubris.

Rusia mulai menggigit. Gigitannya belum dalam. Masih pelan. Bisa saja Rusia akan menggigit keras bahkan mencakar-cakar Ukraina, mengerahkan pasukannya secara besar-besaran, dari udara, darat dan laut.

Bila kedua negara saling ngotot, bayangan kerugian material dan nyawa sudah tergambar diantara dua negara.

Perang memang tidak menghasilkan apapun yang baik selain kerugian, kehancuran. Kerugiannya pasti banyak.

Tetapi apa boleh buat, kedua negara sudah siap hancur-hancuran dan rugi-rugian. Kita doakan saja supaya pemimpin kedua negara berpikir lagi.

Kegenapan Firman Yesus

Tetapi bagaimanapun, perang Rusia dan Ukraina ini menggenapi kata-kata Yesus dua ribu tahun yang lalu.

Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Matius 24:6

Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera. Lukas 21:9

Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Markus 13:7.

Kata, “Kamu akan mendengar” (akouo). Mendengar adalah present tense yang menunjukkan bahwa berita tentang perang dan desas-desus tentang perang akan terus terjadi dan tidak kenal musim.

Saat Yesus mengucapkan kata-kata diatas pada saat dunia sedang mengalami Pax Romana, masa damai yang panjang.

Pax Romana terjadi setelah konflik sipil yang berkepanjangan di Roma. Augustus menjadi kaisar setelah ayah angkatnya yang anumerta, Julius Caesar, dibunuh.

Roma sebenarnya tidak benar-benar damai karena mereka masih terus berhadapan dengan orang-orang diperbatasan.

Pesan Yesus bahwa perang dan kabar-kabar tentang perang dimana itu bukan akhir dari jaman ini.

Peperangan dan desas-desus perang telah berlangsung selama berabad-abad, jadi itu bukan penanda akhir.

Peperangan akan terjadi, tetapi kita tidak boleh membiarkan hal ini menghalangi kita untuk mewartakan “Injil perdamaian!” (Efesus 6:15).

Ketiga penulis injil, menulis hampir dengan cara yang sama, mengenai perang dan kabar-kabar tentang perang.

Kabar perang, secara harafiah adalah “laporan perang” (laporan belum tentu benar atau tidak).

Diperkirakan ada tiga ratus perang di Eropa selama tiga ratus tahun terakhir. Dan perang ini meningkat intensitasnya.

Perang dan desas-desus tentang perang antara bangsa dan kerajaan telah menjadi kenyataan di setiap generasi, termasuk saat ini.

Namun yang lebih penting dari semua desas desus tentang perang adalah perintah Yesus untuk jangan gelisah dan jangan tekejut.

Kabar tentang perang dapat membawa kegelisahan dan ketakutan. Tetapi Yesus mengeluarkan dua perintah berturut-turut untuk melawan reaksi ketakutan alami manusia tersebut.

Jangan takut. Artinya berhenti menjadi takut. Ini menyiratkan Ketika emosi ketakutan ini mulai. Maka Jangan biarkan ini (ketakutan) dimulai.

Jangan takut dan gelisah itu adalah perintah Yesus.

Kata takut berasal dari kata throeo asalnya dari threomai. Artinya tangisan atau ratapan.

Berarti menangis keras atau menjerit dan dalam arti pasif berarti diganggu, ditakuti , untuk terkejut.

Throeo berbicara tentang alarm yang disebabkan oleh tangisan tiba-tiba atau kegelisahan mental secara umum.

Dari makna kata ini dapat dijelaskan bahwa respon kita menghadapi perang dan kabar-kabar perang harus berlandaskan iman kepada Yesus.

Kita tidak boleh tertekan, depresi, atau sampai mengalami gangguan pikiran dan mental. Karena itu menunjukkan bahwa kita tidak percaya kepada pemeliharaan Tuhan.

Dalam hal ini, Yesus tidak ingin ini terjadi keadaan emosional pada murid-murid-Nya ketika mereka mendengar tentang perang, dll.

Yesus ingin umat-Nya sehat iman dan pikiranya.

Throeo hanya digunakan 3x (Mat 24:6; Mrk 13:7; 2Tes 2:2) ketiganya digunakan dalam konteks peristiwa-peristiwa eskatologis.

Perang dan desas-desus tentang perang adalah tanda akhir zaman, tetapi ini bukan peristiwa zaman akhir.

Desas desus perang Rusia dan Ukraina bukan kali terakhir perang yang akan kita dengar. Setelahnya akan terus ada. Tapi kita tidak tahu negara manalagi yang akan berperang.

Itu bukan urusan kita dan itu diluar kendali kita. Jadi jangan pusingkan hal itu, yang pasti semua peristiwa yang terjadi di bumi ini berada dalam kendali Tuhan.

Karena itu kendalikan diri, pikiran dan emosi kita. Minta kuasa Roh Kudus setiap hari untuk menuntun kita. Supaya kita tidak lepas kendali atas diri kita.

Karena sementara Rusia dan Ukraina berperang, kita juga sedang berperang. Peperangan rohani. Perang melawan nafsu daging kita. Perang melawan selera kita.

Perang itu sementara berlangsung dalam pikiran kita atau hati kita. Arena pertempuran yang berusaha dikuasai oleh Iblis dan Kristus.

Siapa yang akan menang? Tergantung persenjataan yang kita miliki.

Baca: Efesus 6:11-18

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;

Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;

Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

Saya jadi teringat perang rohani antara Iblis dan Yesus dipadang belantara. Itu perang total.

Perang melawan selera. Perang melawan kesombongan. Perang melawan kenikmatan dunia.

Cuma satu senjata Yesus, “ Ada tertulis” Iblis pun KO. (Matius 4:1-10).

Mengandalkan Kristus OK. Mengandalkan diri KO.

Live each day as it was your last

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan