Penggenapan Nubuatan Yesus Tentang Perang di Matius 24:6-8

“Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.

Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Matius 24:6-8.

Setelah diingatkan untuk waspada terhadap nabi dan Mesias palsu, Yesus memulai daftar pertama dari rangkaian peristiwa akhir zaman, yaitu kabar-kabar tentang perang.

Yesus menerangkan tingkat peperangan dan bencana lainnya akan semakin sering dan meningkat.

Bila kita kembali meliha sekilas nubuatan Daniel 2 dan 7, disana Daniel melihat sebuah rangkaian kerajaan dimana peperangan semakin meningkat, brutal dan menghancurkan.

Kerajaan keempat ditampilkan sebagai kekuatan politik yang “akan melahap seluruh bumi, menginjak-injaknya, dan menghancurkannya” (Dan 7:23)

Demikian pula, dalam pasal 12:1 Daniel berbicara tentang, “waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.”

Meningkatnya peperangan sebelum Kedatangan Kristus digambarkan secara dramatis dalam beberapa penglihatan di kitab Wahyu.

Penglihatan Empat Penunggang Kuda, masing-masing dari empat kuda yang muncul pada pembukaan empat meterai pertama menggambarkan meningkatnya perang dan konsekuensinya.

Kuda Putih yang keluar “untuk merebut kemenangan” (Wahyu 6:2), menunjuk pada perang sebagai sarana penaklukan.

Kuda Merah padam yang “dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi” (Wahyu 6:4) jelas melambangkan pertumpahan darah akibat peperangan.

Kuda Hitam membawa “timbangan di tangannya” (Wahyu 6:5-6) melambangkan kelangkaan, kondisi kelaparan parah yang disebabkan oleh peperangan.

Yang terakhir, Kuda hijau kuning, sesuai dengan nama penunggangnya (“maut”), melambangkan kematian (Wahyu 6:7-8), yang disebabkan oleh “pedang..

Berbagai cara yang digunakan oleh kuda terakhir untuk menyebabkan kematian menunjukkan semakin meningkatnya kehancuran akibat perang.

Besarnya kerusakan ditunjukkan dengan ungkapan “seperempat dari bumi” (Wahyu 6:8) mereka akan binasakan..

Di ayat ini tidak hanya mengungkapkan peningkatan, tetapi juga pembatasan yang diberikan Tuhan terhadap kehancuran akibat perang.

Tuhan tidak akan membiarkan peperangan menghancurkan seluruh bumi. Kedatangan-Nyalah yang akan menyebabkan kehancuran total dan final bagi orang-orang jahat.

Bagaimanakah penggenapan nubuatan ini di abad ke 20 dan abad 21 ini?

Pada abad ke-20 ini terjadi dua perang dunia yang tidak ada bandingannya dalam catatan sejarah baik menyangkut luasnya perang secara geografis dan penghancuran nyawa manusia serta harta benda.

Pada perang dunia 1, hampir 30 negara terlibat perang. Peter Young, profesor di Royal Military Academy di Sandhurst, Inggris, mengatakan, “perang dunia 1 membunuh dua kali lebih banyak orang dibandingkan semua perang besar yang terjadi pada tahun 1790 hingga 1913.

Jumlah total personel militer yang terbunuh atau hilang selama Perang Dunia I adalah sekitar 9.000.000 orang.

“Jumlah warga sipil yang tewas di wilayah perang berjumlah sekitar 5.000.000.” Flu Spanyol, yang menurut beberapa pihak berwenang disebabkan oleh perang, memakan korban tambahan puluhan juta jiwa.

Selain jutaan nyawa melayang, ditambah lagi jutaan pengungsi yang terlantar, terutama dari Eropa Timur dan Balkan..

Mereka berpindah-pindah tanpa daya dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan, tempat tinggal, dan pakaian serta hancurnya kehidupan industri dan komunitas di banyak kota-kota, dan desa.

Umat manusia belum pernah mengalami perang yang menyebabkan kehancuran besar terhadap kehidupan manusia dan harta benda seperti Perang Dunia I.

20 tahun setelah perang dunia I, perang dunia kembali Meletus. perang dunia II. Perang ini lebih besar dari perang dunia I.

Theodore Ropp, penulis War in the Modern World, menyatakan bahwa “Perang Dunia II membunuh lebih banyak orang, menghabiskan lebih banyak uang, merusak lebih banyak property..

Perang ini berdampak pada lebih banyak orang, dan mungkin menyebabkan perubahan yang lebih luas dibandingkan perang mana pun dalam sejarah.

Lebih dari 50 negara terlibat dalam perang, yang menyebabkan kematian lebih dari 55 juta warga sipil dan militer.

Perang ini menyebabkan kerusakan besar terhadap industry, transportasi, dan perumahan.

Pengeboman, tembakan artileri, dan pertempuran jalanan menghancurkan kota-kota besar seperti Berlin, Dresden, Warsawa, Budapest, Hiroshima, Tokyo, London, Milan.

Belum pernah sebelumnya umat manusia mengalami kehancuran global yang begitu besar skalanya. Ini merupakan penggenapan dari nubuatan Yesus tentang perang yang semakin meningkat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Informasi Pertahanan dan diberi judul “A World at War tahun 1983, paling tidak ada 40 perang yang terjadi di Timur Tengah, Gult Persia, Timur Jauh, Amerika Latin, Afrika, dan Eropa.

Terbaru misalnya perang Rusia dan Ukraina. Israel-Palestina. Perang ini telah menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di kedua belah pihak.

Dan dimasa depan, semakin mendekat kedatangan Yesus, perang akan semakin banyak terjadi. Bahkan perang nuklir pun bisa saja terjadi.

Selain perang fisik, perang ekonomi dan perang urat saraf juga terjadi. Negara-negara akan terlibat perang dalam berbagai bentuk dan berskala global..

Jadi, perang yang bersifat global dan menghancurkan yang dialami umat manusia pada abad ini, serta meningkatnya konflik dan persenjataan saat ini, adalah, kabar baik bagi orang-orang beriman.

Sebab itu adalah pertanda bahwa Tuhan akan segera datang kembali untuk mengakhiri konflik-konflik dan kejahatan-kejahatan dan membentuk dunia baru yang aman tenteram..

Karena itu mari kita bangun dalam iman. Perhatikan tanda jaman, Yesus pasti datang. Mari kita tetap setia dan bekerja bagi Tuhan.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *