Pemberkatan Rumah: Ketika Tuhan Membangun Rumah
Daftar isi:
Renungan Menempati Rumah Baru
Teks: Mazmur 127:1-2.
Memiliki sebuah rumah merupakan kerinduan setiap orang. Rumah menjadi kebutuhan utama dan pertama.
Bila belum memiliki rumah sendiri, mengontrak akan menjadi pilihan. Namun kerinduan untuk memiliki rumah sendiri tidak pernah surut, sampai itu menjadi kenyataan.
Kebutuhan ini memang sulit ditawar, karena semua orang membutuhkan tempat bernaung. Akan merasa puas bila rumah menjadi milik sendiri.
Bila cita-cita memiliki rumah telah terpenuhi, maka sebelum rumah itu ditempati, sebaiknya diadakan satu upacara menempati rumah baru tersebut.
Memang tidak ada tradisi atau ketetapan membuat acara memasuki rumah baru. Tetapi mensyukuri pencapaian setelah berjuang bertahun-tahun untuk memiliki rumah, tentu patut disyukuri.
Tentu disetiap daerah, praktik pemberkatan rumah berbeda menurut kebiasaan dan keinginan setiap keluarga.
Sebagian keluarga boleh meminta berkat bilamana mereka membeli atau membangun rumah mereka yang pertama.
Yang lain lagi memohon pemberkatan rumah bilamana mereka pindah ke rumah yang berbeda.
Secara khusus, pemberkatan rumah dilakukan sesudah rumah itu selesai dibangun, perabot sudah dipasang dan mungkin keluarga sudah pindah ke rumah itu.
Upacara seperti itu memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mengundang para tetangga untuk mengikuti acara khusus itu dan berkenalan dengan mereka, dan menjadikan keluarga itu sebagai saksi kristen di sekitar mereka.
Tujuan Pemberkatan Rumah
Secara khusus, pemberkatan sebuah rumah mengasingkan bangunan itu untuk 2 tujuan:
1 . Memelihara kasih, persatuan dan pertumbuhan kerohanian keluarga yang tinggal di dalamnya.
2. Menyaksikan ke tetangga sekitar kasih Yesus yang menyelamatkan.
Alkitab dan Rumah
Ayat-ayat Alkitab berikut menerangkan tentang apa arti rumah dalam hidup kita.
Dalam Kej 24:67 – Ishak membawa Ribkah kerumah ibunya. Rumah menjadi tempat mendapatkan kasih dan penghiburan.
2 Sam 23:13 – orang-orang yang datang mendapatkan Daud. Rumah menjadi tempat berharga untuk penyegaran.
Mzm 127:1-5, Harus Tuhan yang membangun rumah. Ia memberkatinya dengan anak-anak.
Yes 65:21 -24 : Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga.
Luk 10:38-42, Yesus datang kerumah keluarga Marta. Rumah mereka menjadi tempat bekerja dan berbakti dalam rumah
Apakah Artinya sebuah Rumah?
Atap mencegah hujan. Lantai mencegah dingin. Keempat dinding mencegah angin. Ya, tetapi rumah lebih daripada itu.
Rumah ialah tawa seorang bayi, nyanyian seorang ibu, kekuatan seorang ayah. Kehangatan hati yang penuh kasih, terang dari mata yang bahagia, kebaikan, kesetiaan dan persahabatan.
Rumah adalah sekolah dan gereja pertama bagi anak-anak, di mana mereka belajar apa yang benar, apa yang baik dan apa kebaikan.
Tempat kemana mereka pergi untuk mendapatkan penghiburan bilamana mereka disakiti atau sakit.
Di mana sukacita dibagikan dan penderitaan diredakan. Di mana ayah dan ibu dihormati dan dikasihi.
Di mana anak-anak dibutuhkan. Di mana makanan yang paling sederhana cukup baik
untuk raja-raja sebab makanan itu hasil jerih payah.
Di mana uang tidak begitu penting sebagaimana kasih sayang. Di mana ceret pun menyanyikan kebahagiaan. Itulah rumah. Tuhan memberkati rumah itu.”
Empat Sudut
“Berkatilah keempat sudut rumah ini.
Berkatilah kamar di mana setiap orang beristirahat
Berkatilah pintu yang terbuka lebar, kepada orang asing sebagai sanak saudara.
Dan berkatilah setiap jendela yang membiarkan sinar matahari masuk.
Dan berkatilah atap diatas, dan setiap dinding yang kokoh.
Tetapi lebih dari semua, berkatilah mereka yang akan tinggal di dalamnya.
Semoga damai manusia, damai Allah dan damai kasih turun ke atas semua mereka.”
Penutup
Melalui rumah yang telah ditempati ini maka keluarga harus berjanji melakukan 3 poin ini.
1 . Keluarga berjanji akan membuat rumah ini suatu tempat untuk berdoa, di mana mezbah keluarga dan renungan harian dilakukan setiap hari. Apakah Anda mau berjanji?
2. Keluarga berjanji akan membuat rumah ini suatu tempat keluarga yang mengasihi dan Bersatu. Apakah Anda akan berjanji?
3. Keluarga akan berjanji akan membuat rumah ini menjadi satu terang bagi masyarakat. Apakah Anda berjanji?
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur 127:1-2.