Pelajaran Ke 2: Kepemimpinan Nehemia

Pelajaran Alkitab Sistematis Sekolah Sabat

Sabtu, 5 Oktober 2019

Untuk Pelajaran Ini, Bacalah:  Neh. 1-2; Ul. 7: 9; Mzm. 23: 1-6; Bil. 23:19.

Ayat Kunci:

”Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: ‘Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya.’”

Nehemia 1:4, 5

Sampai saat ini, dua kelompok tawanan telah kembali ke Yehuda setidaknya penggenapan dari sebagian janji Allah kepada bangsa Ibrani.

Tetapi ada satu lagi kelompok orang buangan yang dipersiapkan Allah. Kelompok tawanan terakhir ditugaskan untuk memperbaiki masalah.

Meskipun dua kelompok pertama pulang untuk membangun kembali Yerusalem dan menyelesaikan bagian dari proyek itu dengan menyelesaikan pembangunan bait suci, sisa pembangunan ditinggalkan karena muncul perlawanan dari bangsa-bangsa di sekitarnya.

Orang-orang dari daerah sekitarnya tidak ingin orang lsrael membangun kota dan temboknya karena mereka takut bahwa orang Israel mungkin menjadi bangsa yang perkasa seperti dulu (Ezr. 4: 6-24).

Dengan demikian, kembalinya orang Israel tampaknya merupakan ancaman, sehingga mereka bertekad untuk menghentikannya. Tetapi Tuhan tidak memanggil umatNya untuk meninggalkan mereka sementara dalam proses melakukan apa yang Dia telah suruh mereka lakukan.

Jadi, Dia sedang mempersiapkan orang lain untuk melaksanakan kehendakNya dan untuk mencapai tujuan-Nya. Namanya adalah Nehemia, dan kepadanya serta pekerjaannya bagi Tuhan kita berpaling.

Statistik Nehemia

Nehemia adalah kita sejarah terakhir dalam Perjanjian Lama. Kitab ini mencatat sejarah tentang kepulangan ketiga ke Yerusalem setelah pembuangan, dengan menceritakan bagaimana tembok Yerusalem dibangun kembali dan iman bangsa itu dibaharui.

Kita Nehemia ditulis oleh Nehemia dan Ezra sebagai Editornya.

Pembaca mula-mula adalah orang-orang yang kembali dari pembuangan. Ditulis sekitar tahun 445-432 SM.

Latar belakang kita ini, Zerubabel memimpin kepulangan pertama ke Yerusalem tahun 538 SM. Pada tahun 458 Ezra memimpin kepulangan kedua.

Tahun 445 SM, Nehemia memimpin kepulangan ketiga untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Tokoh penting adalah Sanbalat, Ezra, Nehemia, Tobia. Tempat peristiwa Yerusalem.

Minggu, 6 Okt. 2019.

Ketika Nehemia Menerima Kabar Buruk

Kitab Nehemia terbuka dengan cara yang sama seperti kitab Daniel (baca Daniel 1: 1, 2), yakni dimulai dengan kabar buruk. Memang benar, banyak orang yang telah kembali ke tanah air leluhur mereka, tetapi banyak hal tidak berjalan dengan baik bagi mereka di sana.

Baca Nehemia 1: 1-4. Mengapakah Nehemia begitu tertekan? Apakah responsnya terhadap kabar buruk yang ia terima?

Sebagian orang Yahudi beberapa tahun sebelumnya ditawan ke Susan, salah satu dari empat pusat pemerintahan Kekaisaran Persia, di mana Nehemia melayani di istana kerajaan sebagai seorang juru minuman.

Istilah “Hanani seorang dari saudaraku” kemungkinan besar mengacu pada hubungan keluarga, karena ada referensi lain tentang Hanani yang kedengaran lebih mirip saudara sekeluarga dalam Nehemia 7: 2, meskipun itu juga bisa berarti sesama orang Israel.

Percakapan dengan Hanani kemungkinan besar terjadi antara pertengahan November dan pertengahan Desember 445 SM, sekitar 13 tahun setelah Ezra kembali ke Yerusalem.

Hanani melaporkan bahwa situasi di Yerusalem sangat buruk. Orang-orang belum dapat membangun kembali Yerusalem, dan musuh telah menghancurkan tembok-tembok kota, menjadikan kota itu tidak berdaya dan sunyi sepi.

Nehemia pasti telah mendengar isu bahwa orang-orang Samaria telah menghancurkan tembok kota, tetapi ia belum memiliki jawaban yang pasti hingga saat itu.

Akibatnya, Raja Artahsasta sendiri menghancurkan harapan orang-orang yang kembali dengan menghentikan kemajuan pembangunan setelah ada protes dari orang-orang di seberang sungai Efrat (Ezr. 4).

Sekalipun bait suci dibangun kembali, itu belum berfungsi dengan semestinya karena orang-orang yang dibutuhkan untuk pelayanan bait suci tidak sanggup hidup di Yerusalem.

Situasi tersebut menyusahkan Nehemia karena kabar yang menusuk jiwanya: bangsa Yahudi belum memuliakan Allah sekalipun mereka telah kembali untuk tujuan itu. Malahan mereka mengabaikan rumah Allah dan Kota Suci, akibat rasa takut mereka terhadap musuh dan tekanan.

Maka, Nehemia secara otomatis berpaling kepada Allah. Dia tidak mengeluh bahwa orang-orang Yehuda kurang iman atau menganggap mereka pengecut, dia juga tidak menerima situasi itu sebagai status quo. Nehemia hanya berlutut dan mulai berdoa dan berpuasa.

Karena kabar buruk ini, Nehemia menangis, berpuasa, dan berdoa.

Apakah pelajaran yang bisa kita petik tentang perlunya kita memohon kepada Tuhan khususnya pada saat-saat pencobaan?

Senin 7 Oktober 2019

Doa Nehemia Ditengah Kabar Buruk

Baca doa Nehemia yang ditemukan dalam Nehemia 1: 5-11. Apa saja komponen yang berbeda dari doa Nehemia? Mengapa dia memasukkan dirinya dalam doa sebagai orang yang bersalah?

1. Tuhan Engkau hebat dan penuh kemurahan (Neh. 1: 5).

      2. Dengarkan aku (Neh. 1: 6).

         3. Pengakuan dosa (Neh. 1: 6, 7).

            4. Ingatlah janji-janji Mu (Neh. 1: 8, 9).

         3. Engkau telah menebus kami (Neh. 1:10).

      2. Dengarkan aku (Neh. 1:11).

  1. Tuhan memberikan kemakmuran dan kemurahan (Neh. 1:11).

Doa Nehemia adalah komposisi yang indah menceritakan kebesaran Allah, keberdosaan mereka sendiri, dan diakhiri dengan seruan minta tolong.

Doa itu menyerupai doa Daniel dalam Daniel 9, dan mungkin saja Nehemia mengenal doa itu.

Perlu dicatat bahwa Nehemia tidak mulai dengan teriakan minta tolong, tetapi lebih dulu menyatakan kebenaran tentang siapa Tuhan itu, Agung dan Luar Biasa.

Dia juga menunjukkan bahwa Allah menaati perjanjian-Nya dan mengampuni orang-orang yang mengasihi-Nya, seolah-olah mengingatkan Allah bahwa Dia selalu setia dan sekarang tidak bisa dengan cara lain.

Doa itu dalam struktur khusus (digambarkan di atas) yang berpusat pada ayat 8, di mana Nehemia mengartikulasikan janji-janji Allah.

Nehemia berdoa dan berpuasa selama beberapa hari. Nehemia mendemonstrasikan unsur doa yang efektif, Al: Pujian, Ucapan Syukur, Pertobatan, Berbagai permintaan kusus, dan Komitmen.

Nehemia berkata:

“Ingat!” Dengan kata lain: Ingatlah, Tuhan, bahwa Engkau berjanji bahwa Engkau akan mencerai-beraikan kami ketika kami tidak setia, tetapi Engkau juga berjanji untuk membawa kami kembali dan memulihkan semuanya.

Sejak yang pertama terjadi, sekarang saatnya untuk memenuhi yang lain karena kami akan kembali kepada Mu.

Nehemia tidak takut untuk mengklaim janji-janji Allah dan untuk mengingatkan Allah akan mereka. Tentu saja, bukan karena Allah tidak tahu atau mengingat janji-janji-Nya. Alih-alih, Tuhan menikmati kerelaan kita untuk mengklaim janji-janji-Nya.

Dia ingin kita percaya kepada mereka dan dengan demikian berbicara dengan lantang kepada-Nya. Dengan mengucapkan apa yang Tuhan janjikan kepada kita, kita dapat diperkuat dalam tekad kita sendiri untuk mempercayai janji-janji itu, terutama pada saat-saat ketika segala sesuatu tampak sia-sia.

Apa saja janji Tuhan yang dapat Anda klaim untuk diri Anda sendiri saat ini? Mengapa penting untuk tidak pernah berhenti mengklaim janji-janji itu? (Lagi pula, jika Anda menyerah, apa yang tersisa?)

Selasa 8 Oktober 2019

Doa Nehemia Di Jawab, Raja Mengabulkan Permohonannya

Nehemia 1:11 mengatakan bahwa Nehemia adalah juru minuman raja. Bagi kita, ini mungkin tampak seperti pekerjaan yang tidak penting, tetapi para juruminum bisa menjadi orang-orang yang berpengaruh kuat, karena mereka memiliki akses yang konstan dan dekat ke raja.

Juruminum  mencicipi minuman untuk raja untuk mencegah penyakit atau kematian raja. Herodotus menunjukkan bahwa orang-orang Persia itu menjunjung tinggi para juruminum, karena mereka dianggap sebagai pejabat tinggi.

Misalnya, juru minuman dari raja Asyur, Esarhaddon, juga adalah menteri utama kerajaan. Karena itu, Nehemia memegang kedudukan tinggi dalam kerajaan, dan karena aksesnya kepada raja, ia memohon kepada Allah untuk menggunakannya dalam berbicara kepada raja tentang situasi di Yehuda.

Baca Nehemia 2: 1-8. Apa yang terjadi sebagai hasil dari doa dan puasa Nehemia?

______________________________________________________________________________

Doa itu dijawab pada bulan Nisan, kira-kira bulan April 444 SM. Empat bulan telah berlalu sejak Hanani dan orang-orang Yahudi membawa berita yang mengganggu tentang Yerusalem ke Nehemia.

Selama empat bulan, Nehemia berdoa dan berpuasa, dan setiap hari sepertinya baginya seolah-olah Tuhan tidak menjawab. Tetapi waktu Tuhan selalu sempurna. Tuhan mempersiapkan raja untuk mendengarkan Nehemia dan menanggapi dengan baik.

Merupakan hal yang tidak lumrah, membebaskan juruminum dari tugas sehari-hari untuk sementara waktu menjadi gubernur di negeri yang berbeda.

 Allah berbicara melalui Nehemia dan mengesankan Raja Persia Artahsasta I untuk menjadikan Nehemia sebagai gubernur atas wilayah Yehuda.

Penyebutan ratu menunjukkan bahwa ini mungkin acara pribadi, karena tidak lazim bagi ratu selalu hadir untuk jamuan formal.

Nehemia tidak langsung menyebut Yerusalem, untuk menjaga agar raja tidak memiliki ide-ide yang sudah terbentuk sebelumnya, tetapi ia membuat permintaan emosional kepada raja tentang sesuatu yang bersifat pribadi baginya. Pada saat tempat spesifik disebutkan, raja telah dimenangkan.

Dengan cara apa kita dapat melihat persamaan antara posisi Nehemia di istana ini dan Daniel di Babel?

Apa yang dikatakan tentang karakter Nehemia sehingga raja tampak begitu positif terhadap permintaanya?

Rabu, 09 Oktober 2019

Nehemia Diutus

Melaui Nehemia Raja mengirim surat ke Sanballat, orang Horon, dan kepada Tobia, orang Amon, pejabat tinggi wilayah di seberang Sungai, untuk membuka jalan bagi apa yang harus dikerjakan Nehemia.

Selain itu, raja memerintahkan Asaf, penjaga hutan raja, untuk menyediakan semua kayu yang dibutuhkan Nehemia untuk membangun kembali kota, tembok, dan gerbang Bait Suci.

Baca Nehemia 2: 9, 10. Apa yang ayat-ayat ini katakan kepada kita tentang pertentangan yang akan dihadapi Nehemia dan orang Yahudi pada umumnya?

_____________________________________________________________________________

Di Yerusalem: Persiapan untuk Membangun Kembali Tembok (Nehemia 2: 11-20)

Nehemia tiba di Yerusalem sekitar pertengahan tahun 444. Pertentangan tampaknya muncul bahkan sebelum Nehemia melakukan tindakan apa pun, ketika permintaan yang disampaikan kepada para gubernur menimbulkan masalah.

Meskipun Tobiah adalah nama Yahudi, yang berarti “Tuhan itu baik” (putranya, Jehohanan juga membawa nama Yahudi, “Tuhan itu baik“), ia melayani sebagai gubernur Amon.

Jadi, Yerusalem dikelilingi oleh musuh-musuh: Sanballat, gubernur Samaria di utara, Tobia gubernur Ammon di timur, dan Geshem the Arab (Neh. 2:18, 19) di selatan, yang menguasai Edom dan Moab.

Sangat disayangkan bahwa kepemimpinan di wilayah itu menolak Nehemia karena khawatir tentang “kesejahteraan” orang yang tertindas. Pengganggu tidak senang atas nasib baik dari orang-orang yang mereka tindas.

“Kedatangan Nehemia di Yerusalem, bagaimanapun, dengan pengawalan militer, menunjukkan bahwa ia telah datang pada beberapa misi penting, memicu kecemburuan suku-suku kafir yang tinggal di dekat kota, yang telah begitu sering memelihara permusuhan mereka terhadap orang-orang Yahudi dengan menyinggung dan menghina mereka.

Yang paling menonjol dalam pekerjaan jahat ini adalah kepala suku-suku tertentu, Sanbalat orang Horon, Tobia orang Amon, dan Geshem orang Arab.

Sejak awal para pemimpin ini mengawasi dengan mata yang kritis setiap pergerakan Nehemia dan berusaha dengan segala cara dalam kekuatan mereka untuk menggagalkan rencananya dan menghalangi pekerjaannya ”- Prophets and Kings, hlm. 635.

Tindakan para pengganggu ini menyebabkan sebagian para pekerja menjadi takut; yang lain menjadi letih. Selain masalah gangguna dari luar, gangguan dari dalam juga dihadapi Nehemia.

Orang-orang Yahudi yang kaya mengambil untung berlebihan dari keadaan orang-orang sebangsa yang melakukan pekerjaan. Mendengar keserakahan dan penindasan mereka, Nehemia menghadapi para pemeras ini secara langsung.

Setelah tembok hampir selesai, Sanbalat, Tobia dan rombongannya mencoba satu kali usaha terkahir menghentikan Nehemia. Namun Nehemia berdiri teguh, dan tembok diselesaikan hanya dalam waktu 52 hari.

Apa kisah Alkitab lainnya yang dapat Anda temukan yang menunjukkan bagaimana mereka yang dipanggil oleh Allah untuk melakukan kehendak-Nya menghadapi pertentangan? Bawa jawaban Anda ke kelas diskusi.

Kamis, 10 Oktober 2019

Nehemia Bersiap untuk Tugasnya

Tidak diragukan, Tuhan telah memanggil Nehemia untuk tugas ini dan akan menyediakan semua yang dia butuhkan. Berbekal pengetahuan tentang janji-janji Allah dan kepastian panggilan oleh Allah, Nehemia maju terus.

Tetapi dia bergerak maju dengan hati-hati dan penuh doa. Dengan kata lain, meskipun dia tahu Tuhan ada bersamanya, pengetahuan ini tidak menahannya, pada dasarnya dari memikirkan apa yang akan dia lakukan. Namun itu tidak mencegah dia memikirkan apa yang hendak dia lakukan.

Baca Nehemia 2: 11-20. Apa yang Nehemia lakukan untuk mempersiapkan proyek pembangunan kembali tembok itu?

______________________________________________________________________________

Pelajaran Kepemimpinan dari Nehemia:

Pelajaran 1: Nehemia tidak memberi tahu siapa pun apa rencananya yang “Allah telah menaruh dalam hatiku untuk melakukan di Yerusalem” (Neh. 2:12). Bukan saja dia tidak memberi tahu musuh, tetapi dia juga menyimpannya dari para pemimpin Yahudi. Dia sedang memperhitungkan apa yang perlu dilakukan.

Pelajaran 2: Sebelum menunjukkan sesuatu, Nehemia mengerjakan pekerjaan rumahnya dan merencanakan semua pekerjaan yang akan diperlukan.

Pelajaran 3: Ketika ia berbicara tentang tugas itu, Nehemia pertama-tama menguraikan apa yang telah dilakukan Allah sejauh ini untuk memimpin ekspedisi ini, dan kemudian ia menambahkan kata-kata raja.

Dia mendorong sebelum meminta komitmen. Bukanlah suatu keajaiban bahwa orang-orang Yahudi merespons begitu baik dan memutuskan untuk membangun, meskipun ada perlawanan yang akan datang.

Tuhan telah mempersiapkan tidak hanya raja melalui doa dan puasa Nehemia, tetapi juga orang-orang Yahudi, sehingga mereka menanggapi dengan gagah berani.

Baca Nehemia 2:19, 20. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini tentang iman Nehemia? Bagaimana teks-teks seperti Ulangan 7: 9, Mazmur 23: 1-6, dan Bilangan 23:19 dapat membantu Nehemia?

_____________________________________________________________________________

Percakapan kita menunjukkan siapa kita dan apa yang benar-benar kita yakini. Nehemia cenderung berbicara kata-kata yang mengangkat. Dia tidak takut untuk memasukkan Tuhan dalam semua yang dia katakan dan untuk memuliakan Dia juga, bahkan ketika orang mengejek dan menertawakannya.

Meskipun Nehemia tahu penghinaan yang diarahkan musuh terhadap mereka, dia tidak mengeluarkan kata-kata kasar atau membiarkan Tuhan keluar dari percakapan. Seperti Yusuf di Mesir bertahun-tahun sebelumnya,

Nehemia tidak takut untuk mempromosikan Allah-Nya di antara orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya.

Jumat, 11 Oktober 2019

Aplikasi Kehidupan

Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Lihatlah melalui doa Nehemia dan pilih aspek mana dari doa itu yang bisa Anda masukkan dalam kehidupan doa Anda sendiri.

______________________________________________________________________________

2. Mintalah setiap orang untuk merenungkan, dan menjawab, yang berikut: Nehemia tahu tentang oposisi besar untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem itu ada sebelum dia tiba di kota.

Jika ada kemungkinan Tuhan mengirim kamu ke sebuah misi ke tempat yang kamu tahu sebelumnya…

Dilanda dengan banyak kesulitan dan pertentangan, maukah Anda menjadi sukarelawan pekerjaan? Jika demikian, mengapa?

3. Allah memanggil Nehemia untuk suatu pekerjaan tertentu. Dia berpuasa dan berdoa sebelum dia berbicara kepada raja, karena dia merasakan beban untuk kotanya dan penduduknya.

Apakah Anda memikirkan puasa dan berdoa ketika kesulitan muncul di dalam hidupmu? Bagaimana puasa dan doa membuat perbedaan dalam hidup kita? Kapan terakhir kali Anda berpuasa, dan untuk alasan apa Anda berdoa dan berpuasa?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________4. Sebelum mendekati orang-orang tentang mengapa dia ada di sana, Nehemia pergi dulu ke kota untuk mencari tahu apa yang perlu dilakukan.

a. Mengapa perencanaan begitu penting dalam kehidupan?

b. Pikirkan pelayanan-pelayanan khusus yang menjadi tanggung jawab Anda, atau  bagian darinya, di gerejamu. Apa yang khusus bisa dilakukan untuk “mengintai”misi Anda sebelum diimplementasikan?

______________________________________________________________________________

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *