Musibah Lot

DAMPAK buruk pilihan Lot yang salah mulai menampak. Wilayah dimana dia tinggal terjadi peperangan.
Ada empat raja raja yang bersekutu datang memerangi raja-raja dilembah Yordan. Selama ini raja-raja dilembah Yordan dibawah control raja Kedarleomer.
Alasan terjadinya perang ini dijelaskan dalam Kej 14:4 , yang mana kelima raja ini telah membayar upeti kepada Kedorlaomer selama 12 tahun..
Namun mereka akhirnya bersekongkol untuk memberontak terhadapnya sehingga membangkitkan murka raja Kedarleomer.
Raja kedarleomer dan sekutunya datang dari timur. Sementara raja Sodom ada di Barat. Setiap tahun, mereka akan mengirimkan upeti ke timur.
Di sini, pada tahun ketiga belas, mereka menolak untuk mengirimkan. Maka pada tahun keempat belas kekuatan-kekuatan timur datang untuk mengalahkan mereka lagi.
Kelima raja pemberontak itu datang sebagai sekutu ke lembah Sidim yaitu, Laut Asin. Lembah Sidim” secara historis dianggap menghasilkan banyak aspal.
Mereka ingin mengakhiri dominasi raja-raja timur. Mereka tidak mau tunduk lagi.
“Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima.”
Mereka maju menyerang suatu pasukan yang telah teruji dalam pertempuran dan telah mengalami kemenangan-kemenangan yang berulang-ulang.
Kedorlaomer adalah seorang raja yang hidup sezaman dengan Abraham dan Lot . Kedorlaomer disebutkan dalam Kejadian 14:9 sebagai raja Elam .
Ini merupakan peradaban kuno di wilayah yang sekarang menjadi Iran. Elam juga disebut Susiana, nama yang dikaitkan dengan ibu kotanya, Susa, lokasi istana Raja Ahasuerus, raja berikutnya di wilayah yang sama ( Ester 1:2 ).
Dalam catatan Alkitab, Kedorlaomer adalah raja yang ganas dan tangguh. Ia telah membentuk aliansi dengan sekelompok raja lainnya ( Kej 14:1-3 ), dan tampaknya ia adalah pemimpin mereka (ayat 4).
Dalam pepereanga tersebut, raja-raja Sodom dan Gomora dan beberapa raja daerah lainnya tidak mampu melawan pasukan Kedorlaomer..
Mereka kalah dan melarikan diri ke perbukitan, beberapa dari mereka jatuh ke dalam “lubang aspal” atau lubang tar di Lembah Sidim (ayat 10).
Sebagai konsekuensi dari kekalahan mereka, Kedarleomer merampasi mereka. Narasi menjelaskan,
“Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi.
Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi — sebab Lot itu diam di Sodom.”
Bukan hanya merampas, mereka juga menawan orang-orang disana, salah satu yang turut ditawan adalah Lot. Sekarang keselamatan Lot terancam.
Kini dia menderita kerugian yang besar. Hartanya ludes dibawa musuh. Hidupnya pun terancam dibunuh oleh musuh.
Peperangan ini bukan hanya tentang 5 raja pemberontak. Tetapi tentang satu orang pemberontak yang saleh, yang kini sedang mengalami tangan disiplin Tuhan.
Apa pun tujuan para raja dalam perang ini, Tuhan memiliki rencana bagi Lot. Ia menjadi tawanan perang untuk suatu maksud.
Penangkapan Lot adalah cara Tuhan untuk mendisiplinkannya dan mengingatkannya bahwa ia tidak pantas tinggal di Sodom.
Tidak diragukan lagi Abraham berdoa dengan setia untuk keponakannya agar ia dapat memisahkan diri dari dunia dan mulai hidup seperti “orang asing dan peziarah” sejati.
Seperti halnya Lot. Tuhan mendisiplinkan kita karena Ia mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita.
Jika kita tidak mendengarkan teguran Tuhan, maka Dia akan menggunakan cara yang menyakitkan untuk menarik perhatian kita.
Sekiranya Lot tetap tinggal dengan Abram, dia tidak perlu menderita seperti ini. Namun dorongan hatinya yang kuat terhadap dunia membawa dia pada penderitaan.
Kita bisa melihat bagaimana Lot membawa diri hingga masuk sangat jauh ke dalam hidup Sodom dan Gomora.
Pertama-tama Lot “melihat” Sodom, kemudian ia tinggal dekat Sodom (Kej 13:12). Dan akhirnya ia tinggal di Sodom ( Kej 14:12 ). Dan akhirnya Sodom mulai hidup di dalam dirinya.
Sebenarnya ada dua penderitaan yang dialami Lot selama tinggal di Sodom. Pertama, menderita fisik yaitu menjadi korban perang. Ditawan dan hartanya dirampas.
Kedua, secara rohani jiwanya menderita melihat perbuatan dosa setiap hari. Petrus mengonfirmasi situasi itu dalam 2 Petrus 1:6-8.
“dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, —
sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa..”
namun dibalik semua ini ada tujuan mulia, agar Lot sadar, bahwa keluar dari wilayah perjanjian Tuhan akan membuat dia menderita.
Dan penderitaan yang datang ini bertujuan untuk mengembalikan dia kepada wilayah perjanjian Tuhan.
Jadi, Lot didisiplin ditangan raja Kedarleomer, Ibrani 12:5-6 mengatakan,
“Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
Jadi, Jika kita mengidentifikasi diri dengan dunia, maka kita akan menderita apa yang dunia derita. Namun semua itu adalah jalan untuk kembali kepada rencana Tuhan.
Diberkati untuk menjadi Berkat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now