Mezbah keluarga kunci pertumbuhan rohani
Teks: Ulangan 11:18-21
Mari kita baca Ulangan 11:18-21.
“Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;
engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu,
supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.”
Ayat diatas adalah perintah Tuhan secara khusus kepada para ayah dan ibu, mereka harus membangun mezbah keluarga dan mereka harus lebih dahulu menaruh perkataan Tuhan ini dihati dan jiwa mereka..dan mengikatnya sebagai tanda ditangan dan lambang di dahi.
Dahi melambangkan pikiran dan tangan melambangkan perilaku. Allah mau agar perkataan-Nya masuk dalam pikiran, tidak berhenti disitu, Allah mau agar apa yang ada dalam pikiran itu dihidupkan/dilakukan, itulah arti tanda di tangan.
Dengan kata lain, Tuhan mau agar kebenaran yang kita tau itu dipraktekkan dalam tingkah laku kita.
Kemudian mereka harus mengajarkan dan membicarakan dengan anak-anak mereka dirumah. Diperjalanan, pagi dan petang, dalam segala situasi.
Di sini orang Israel diperintahkan untuk memelihara Firman Tuhan dengan baik dan membagikannya kepada anak-anak mereka.
Mereka disuruh mengambil inisiatif untuk mengkomunikasikan Firman Tuhan di rumah mereka, apakah itu saat mereka duduk untuk makan bersama keluarga, atau berjalan, berbaring untuk istirahat atau bangun.
Dari ayat-ayat ini, kita dapat memperoleh dua langkah dasar bagaimana mengasihi Tuhan dan bertumbuh dalam iman:
- Menjadikan lingkungan rumah untuk ibadah Keluarga.
- Mempersiapkan dan Memimpin dalam Kebaktian Keluarga. Kita perlu menanamkan Firman Tuhan di dalam hati kita dan mengajarkannya kepada anak-anak kita secara teratur dan konsisten.
Ada 2 poin yang penting disini, Jika orang tua setia kepada TUhan, maka itu akan menghasilkan anak-anak yang setia kepada Tuhan.
Sebaliknya jika orang tua tidak setia kepada Tuhan, maka mereka akan menghasilkan anak-anak/generasi pemberontak..
Secara ringkas, kita bisa lihat mereka gagal menuruti perintah Tuhan, keluarga sebagai sarana pengajaran shema Israel tidak berfungsi dengan baik,
Akibatnya Janji Tuhan tentang negeri yang berlimpah susu dan madu, umur panjang, hujan awal dan akhir, keamanaan, dll tidak menjadi kenyataan.
Keluarga adalah sarana yang ditentukan Tuhan untuk menghasilkan orang-orang benar dengan mengajar anak-anak sejak dini dalam lingkungan keluarga.
Orang tua adalah pemegang peran utama untuk menghasilkan generasi orang-orang benar, sekarang dan dimasa mendatang.
“Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” Ayat 18.
Oleh karena itu, pekerjaan terpenting yang harus kita lakukan dalam hidup adalah di dalam rumah kita sendiri.
Oleh karena itu penting bahwa, dalam keluarga, kita harus membangun kerohanian anggota keluarga kita dengan mezbah pagi dan petang.
Mezbah keluarga itu penting. Mezbah atau Altar adalah tempat kita bertemu Tuhan dan terhubung dengan-Nya dengan lebih dalam. (2 Tawarikh 7:14).
Altar keluarga adalah altar yang didirikan untuk berdoa bagi keluarga. Dalam alta keluarga kita berdoa untuk keluarga dan untuk orang lain.
Mezbah keluarga adalah tempat yang ampuh untuk mendidik anak-anak kita dan menjauhkan mereka dari pengaruh dunia yang jahat ini.
Cara Membangun Mezbah Keluarga
Kita dapat memulai dengan mendedikasikan ruangan atau tempat tertentu di rumah kita untuk keperluan rohani kita dan untuk menghadirkan hadirat Tuhan di sana (2 Tawarikh 7:16).
Kemudian libatkan semua orang yang ada dirumah kita. Satu orang dapat memimpin ibadah, pembacaan kitab suci dan membagikan Firman dll.
Pada kebaktian keluarga biarlah anak-anak mengambil bagian. Biarlah semuanya membawa Alkitab dan masing-masing membaca satu dua ayat. Lalu biarlah nyanyian yang diketahui dinyanyikan, diikuti dengan doa..
Pada pertemuan biarkan setiap anak berdoa, sementara yang lain meng aminkannya. (1 Korintus 14:26).
Kemudian ajarkan dan praktikkan pentingnya keyakinan yang sesuai dengan yang kita percayai sebagai orang Kristen.
Berusaha untuk mengajarkan doktrin dan ajaran iman, Setiap orang dalam keluarga kita harus mengetahui doktrin dasar Alkitab.
“Seperti para Bapa leluhur di masa lalu, mereka yang menyatakan kasihnya pada Allah harus mendirikan mezbah untuk Tuhan dimanapun mereka memasang tenda mereka…
Ayah dan ibu harus mengangkat hati mereka kepada Tuhan dalam permohonan yang penuh kerendahan hati untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Biarlah ayah, sebagai imam rumah tangga, membaringkan korban pagi dan petang di atas mezbah Allah, sementara istri dan anak-anak bersatu dalam doa dan pujian. Dalam rumah tangga seperti itulah Yesus senang untuk tinggal (Child Guidance, hlm. 518, 519)
Pemulihan ibadah pribadi dan keluarga merupakan kebutuhan kita yang paling mendesak di masa kini.
Bapa-bapa dan ibu-ibu, setiap pagi dan petang himpunkanlah anak-anakmu di sekelilingmu, dan dalam permohonan yang penuh kerendahan angkatlah hatimu kepada Allah untuk minta pertolongan. Anak-anakmu yang kekasih dikelilingi pencobaan.
Di setiap keluarga seharusnya ada waktu tertentu untuk kebaktian pagi dan petang. Alangkah baiknya orang tua menghimpunkan anak-anak mereka di sekeliling mereka sebelum makan pagi, bersyukur kepada Bapa yang di surga atas perlindungan-Nya sepanjang malam, dan memohonkan pertolongan dan bimbingan dan penjagaan-Nya sepanjang hari.
Setiap pagi serahkanlah dirimu dan anak-anakmu kepada Allah untuk hari itu. Jangan mengadakan perkiraan untuk bulan-bulan atau tahun-tahun; ini bukan milikmu.
Satu haru yang singkat diberikan kepadamu. Seolah olah itulah waktumu yang terakhir di bumi ini, bekerjalah sepanjang jam-jamnya bagi Tuhan.
“Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku akan menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.” Yermia 15: 16.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now






