Mengapa Nurani Lot Tersiksa Tinggal di Sodom?

DI SORE hari yang sejuk Lot duduk dipintu gerbang kota. Pintu gerbang kota yang pada zaman dahulu merupakan tempat urusan resmi dilakukan ( Rut 4:1).
Gerbang kota biasanya terbuat dari bangunan-bangunan monumental yang menaungi lorong sempit dan ruang-ruang samping pintu masuk kota.
Di sini para tua-tua dan pejabat duduk di bangku-bangku batu untuk mengadili masalah-masalah hukum dan membahas urusan-urusan lokal.
Gerbang itu adalah simbol fisik dari otoritas dan kekuasaan kolektif. Kehadiran Lot di sini menunjukkan bahwa secara politis ia telah menjadi salah satu orang Sodom.
Ini menunjukkan bahwa Lot seorang pejabat Sodom. Dia sedang menjalankan urusan di sana dan/atau bahwa ia telah memperoleh beberapa wewenang.
Di kejauhan matanya terpaku kepada dua sosok manusia yang asing baginya. Mereka bukan penduduk kota. Dari penampilan kelihatan mereka bukan orang Sodom.
Kedua orang itu adalah malaikat yang baru saja mampir ke tenda Abrarham. Misi mereka untuk membinasakan kota Sodom dan Gomora.
Semakin dekat semakin jelas wajah dan penampilan orang tersebut. secara spontan narasi menyebut Lot bangun dan sujud dengan muka sampai ke tanah.
Apa yang membuat Lot sujud kepada mereka? Itu sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tinggi status dan kedudukan.
Di Timur kuno (terutama Persia), cara memberi salam antara orang-orang yang sederajat adalah saling mencium bibir. Ketika perbedaan pangkatnya tipis, mereka saling mencium pipi.
Ketika seseorang jauh lebih rendah, ia berlutut, menyentuhkan dahinya ke tanah atau bersujud, dan saat ia membungkuk ia akan melemparkan ciuman ke arah yang lebih tinggi.
Jadi cara Lot memberi salam dengan bersujud artinya dia menyadari kedua orang tersebut lebih tinggi darinya. Mungkin dia punya firasat orang ini bukan orang biasa.
Kemudian berbicara kepada mereka dan menawarkan rumahnya untuk tempat mereka menginap.
“Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya.” Jawab mereka: “Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang.”
Ini adalah penyebutan pertama sebuah rumah dalam Alkitab. Lot tahu bagaimana jahatnya orang Sodom.
Dia kuatir mereka akan menjadi ” daging cincang ” di tangan orang-orang Sodom bilamana mereka tinggal dipenginapan atau dialun-alun kota.
Dia jelas dia tidak mengerti bahwa orang-orang ini bukan manusia biasa tetapi “manusia super!” dan mereka datang untuk membuat ” daging cincang ” dari Sodom dan Gomora.
Lot sebagai orang benar ditengah kota Sodom, seorang yang ramah. Dia menunjukkan keramahtamahan kepada orang asing..
Dia tidak sadar telah menjamu malaikat tanpa mengetahuinya.
Ketika seorang tuan rumah menawarkan kesempatan kepada tamunya untuk menginap, ia juga menerima tanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan tamunya.
Penawaran tersebut umumnya berlaku selama tiga hari.
Keramahtamahannya menunjukkan keinginannya untuk melakukan kebenaran dan menyatakan dirinya sebagai orang percaya di tengah-tengah orang yang tidak percaya.
Kedua malaikat itu menjawab Lot, “Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang.”
Tanah lapang atau alun-alun kota adalah tempat terbuka yang luas di dekat gerbang kota utama (lihat 2Taw 32:6 ) tempat diadakannya pertemuan umum.
Kota-kota penting seperti Yerusalem dapat memiliki dua atau lebih alun-alun (lihat Neh 8:16 ).
Hal ini jelas menarik perhatian Lot karena ia tahu apa yang mungkin akan terjadi pada mereka — pemerkosaan berkelompok!
Lot tidak mau mereka menjadi korban kekerasan orang Sodom. Dia mendesak mereka untuk bermalam dirumahnya.
“Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.”
Lot menyediakan hidangan bagi mereka. Tidak tahu apa menunya. Namun dia membakar roti tidak beragi. Roti tak beragi merupakan makanan pokok yang dapat disiapkan dengan cepat.
Ketika seseorang menerima tamu penting, ia segera menyiapkan makanan pesta dengan menyembelih seekor binatang dan memanggang roti tak beragi.
Ini adalah penyebutan pertama kali tentang roti tidak beragi dalam Alkitab.
Bila membuat roti beragi membutuhkan waktu. Jadi Lot ingin menyajikan sajian yang cepat, sebab dia tahu tamunya sedang lapar.
Tidak ada pembicaraan yang dicatat sementara mereka makan. Apakah malaikat itu bercerita asal usul mereka dan tujuan perjalanan mereka ke Sodom? Tidak ada informasi.
Yang pasti, Lot telah berhasil melewati ujian kebaikan dan keramah tamahan. Kedua malaikat itu mencatat nama Lot sebagai orang yang akan diselamatkan.
Mempertahankan kerohanian yang murni tidak mudah dikota yang penduduknya jahat semua. Walaupun secara politik Lot menjadi bagian kota itu..
Namun secara rohani dia berbeda dengan mereka. Dia menjadi satu-satunya orang yang menjabat dikota yang masih memiliki moral yang murni.
Namun kita tahu, dia tersiksa dengan semua kejahatan yang dia lihat setiap hari. Secara materi dia sejahtera, namun secara rohani dia tersiksa.
Dalam 2 Petrus 2:8 mengatakan, “Sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa..”
Apakah nurani kita tertanggu melihat ketidak benaran disekitar kita? Atau kita turut menikmati dengan mereka?
Dan apakah gaya hidup kita sudah sama dan menikmat bersama kehidupan yang tidak berkenan kepada Tuhan?
Mari kita selidiki nurani kita..
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now