Mengapa Kita Memanggi Tuhan Sebagai Jehovah Shammah?

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.” Mazmur 46:1,2 dan 7

Yehovah Shammah kita temukan di Yehezkiel 48:35. Itu adalah pasal terakhir dan ayat terakhir dalam kitab ini.

“Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU.”

Ini adalah puncak dari nubuatan besar Yehezkiel untuk Israel.

Ketika Yehezkiel menerima penglihatan ini dari Tuhan, orang-orang Yahudi telah menjalani penawanan di Babel selama dua puluh lima tahun dari 70 tahun yang ditetapkan (Yehezkiel 40:1).

Yerusalem dan Bait Suci telah menjadi reruntuhan. Tetapi Allah telah berjanji bahwa umat-Nya akan dipulihkan dan bahwa kota serta bait suci akan dibangun kembali (Yeremia 25:11, 13; Daniel 9:20-27).

Maka, pada pasal penutup Yehezkiel, nabi menggambarkan pemulihan Yerusalem dimasa mendatang dalam penglihatan atas tanah, kota, dan bait suci.

Ukuran dan rincian kota yang dipulihkan itu disebutkan.

Kata-kata terakhir Yehezkiel adalah sebagai berikut: “Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU.” Yehezkiel 48:35

Jehova Shammah, akan memiliki arti khusus bagi orang Yahudi yang diasingkan. Karena mereka merasa ditinggalkan di Babel dan terputus dari Tuhan. Tetapi di kota itu nanti mereka tidak akan ditinggal—TUHAN ADA DISANA!

Jadi, Yehova-shammah berbicara tentang nama baru Tuhan untuk Yerusalem. Nama baru ini menyatakan Kehadiran Tetap dari Raja Damai, yaitu Mesias (Yes 9:6).

Hadirat Tuhan tidak akan dilupakan dikota baru itu karena itu disebut Tuhan Ada DIsana (Jehovah Shammah).

Yehova-Shammah hanyalah salah satu dari beberapa NAMA BARU, yang mana melalui penamaan ini Yerusalem akan dikenal di masa mendatang.

Itu sebabnya, nama kota ini akan Kembali digunakan di dunia baru nanti sebagai YERUSALEM BARU. Baca Wahyu 21:1-2.

Semua NAMA BARU ini melambangkan reformasi moral/etika dan perubahan dari penderitaan kepada berkat sebagai penggenapan janji Tuhan kepada umat sisa yang percaya.

Jehovah Shammah di Perjanjian Baru

Walaupun secara spesifik nama ini disebut di Perjanjian Lama, tetapi prinsip nama tersebut bahwa TUHAN ADA DISANA memenuhi seluruh kisah kehidupan orang percaya sepanjang jaman.

Tuhan tidak hanya akan ada di Yerusalem yang dipulihkan di PL. Tetapi juga dalam Yerusalem yang baru.

Jadi apa yang dilihat oleh Yehezkiel tentang pemulihan Yerusalem masa itu, memiliki makna ganda kepada Yerusalem baru yang akan datang.

Yohanes sang penulis kitab wahyu mengambil gambaran dari Yehezkiel kuno Ketika dia menggambarkan kota Yerusalem baru yang akan turun dari Sorga, dimana tidak ada lagi dosa dan kematian (Wahyu 21).

Mari kita lihat Yehovah Shammah di Yehezkiel dan Wahyu

Allah ada disana. Yehezkiel 48:35 – Jehovah Shammah atau Tuhan ada disana. Wahyu 21:3, “ …Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

Dibawa ke gunung yang tinggi. Dalam sebuah penglihatan Yehezkiel dibawa oleh Tuhan ke gunung yang tinggi. Kepadanya ditunjukkan sebuah kota (Yeh 40:3).

Wahyu 21:10, “Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.”

Seorang dengan tongkat pengukur. Dalam penglihatan itu Yehezkiel melihat ada seorang, “di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur..” Yeh 40:2.

Yohanes melihat, “Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.” Wahyu 21:15.

Kota dengan 12 pintu. Terdapat 3 pintu gerbang.. pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel (Yeh 48:30-34).

Yohanes melihat, “Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel…” Wahyu 21:12-14.

Kota yang dilihat Yehezkiel berbentuk persegi, dengan masing-masing sisi berukuran “empat ribu lima ratus hasta” (Yehezkiel 48:30-34).

Kota yang dilihat Yohanes juga bentuknya empat persegi, meskipun ukurannya berbeda (Wahyu 21:16).

Dengan demikian, kota yang dilihat Yehezkiel memiliki dimensi hingga pemulihan hingga kekekalan yaitu pemulihan dari dunia lama kepada dunia baru.

Nama kotanya adalah “Tuhan Ada di Sana”. Ini adalah klimaks untuk Kitab Yehezkiel, tetapi juga kitab Wahyu dan untuk seluruh Alkitab itu sendiri.

Apakah makna Jehovah Shammah Untuk Kita Saat Ini?

Pemulihan Kota dan Bait Suci yang dilihat Yehezkiel tidak pernah menjadi kenyataan literal di zaman Yehezkiel.

Tuhan memang memulihkan umat-Nya, dan kota serta bait suci dibangun Kembali, tetapi tidak pernah dalam skala besar seperti yang dibayangkan dalam pasal-pasal penutup buku Yehezkiel.

Sementara Yerusalem Baru, yang Yohanes gambarkan masih akan datang di masa depan. Akan digenapi dalam skala besar.

Jadi apa arti semua Yehovah Shammah untuk kita yang hidup hari ini?

Jehovah Syammah akan menjadi nama baru Yerusalem melambangkan keabadian hadirat Tuhan (Lihat Yes 7:14).

Tuhan tidak akan meninggalkan Israel. Umat yang sisa akan menikmati persekutuan yang tak terputus dengan Allah, sama seperti Adam dan Hawa di Taman Eden.

Nama kota itu—Jehovah Syammah, ALLAH ADA DI SANA—dimaksudkan sebagai janji ilahi untuk memberi harapan kepada orang Yahudi buangan.

Ketika Penglihatan tentang kota ini datang ke Yehezkiel, orang-orang Yahudi telah menghabiskan dua puluh lima tahun di pengasingan di Babel.

Mereka sadar bahwa mereka ditawan di Babel karena dosa-dosa mereka dan kegagalan mereka untuk mengikuti perintah Tuhan.

Tetapi Tuhan tidak meninggalkan mereka. Dia telah berjanji untuk membawa mereka kembali dari pengasingan dan memulihkan negeri mereka.

Tuhan Tidak Meninggalkan

Hanya jika mereka mau bertobat dan berbalik kepada-Nya. Dan nama kota yang dipulihkan akan menjadi janji yang dapat mereka andalkan yaitu TUHAN ADA DISANA.

Yohanes mengatakan, “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” Wahyu 21:3.

Intinya kalau kita berbalik dan bertobat, maka TUhan akan ada dan bersama kita selamannya hingga di dunia baru.

Nama TUHAN ADA DISANA mengingatkan kita bahwa kita selalu ada di hati Tuhan: Dia sangat mencintai makhluk-Nya sehingga Dia ingin dekat dengan mereka.

Ketika manusia berdosa, Dia mencari mereka, “Di manakah engkau?” (Kej 3:8).

Allah kemudian mengutus Yesus Kristus, anak-Nya untuk mati bagi kita. Keinginannya akan terpenuhi: manusia akan dekat dengan hati-Nya.

Karena itu, Kita dapat terlibat dan berpartisipasi untuk yang mencari yang hilang, saat yang sama hidup dekat dengan hati-Nya di bumi ini. Ini adalah keinginan Tuhan bagi kita.

TUHAN ADA DISANA diwujudkan dengan kelahiran Yesus. Dia diberi nama, “Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.” Mat 1:23.

TUHAN ADA DISANA, bahwa dia akan menyertai murid-murid-Nya dalam pengabaran injil,” Aku menyertai kamu sampai akhir zaman..” (Mat 28:20b).

Tuhan ada di dalam gereja-Nya, untuk memerintah dan mengaturnya, untuk melindungi dan mempertahankannya.

TUHAN ADA DISANA. Dia akan menjadi Allah kita, dan kita akan menjadi umat-Nya. Dialah Tuhan yang selalu ada disetiap keadaan.

Kitab Ibrani mengatakan, “…Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ibrani 13:5.

Dia adalah Jehova Shammah—TUHAN ADA DISANA.

Baca Juga: Mengapa Kita Memanggil Tuhan Sebagai Jehovah Jireh?

Mengapa Kita Memanggil Tuhan Sebagai Jehovah Nissi?

Mengapa Kita Memanggil Tuhan Sebagai Jehovah Rapha?

Tuhan Dalam Setiap Keadaan

Saya ingin menutup dengan membuat sepuluh pernyataan yang saya ingin Anda tanggapi dengan mengatakan, “Tuhan ada di sana, Dia ada di sini, Dia ada di mana-mana.”

Saat saya merasa sendiri dan kesepian…

“Tuhan ada di sana. Dia ada di sini, Dia ada di mana-mana “

Ketika saya mengalami patah hati …

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya mendapat kabar buruk dari pemeriksaan dokter …

“Tuhan ada di sana.”

Ketika anak saya melakukan perbuatan yang buruk…

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya bertanya, mengapa saya menderita dan tidak ada jawaban …

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya merasa tidak berharga dan ingin menyakiti diri sendiri..

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya tergoda untuk melakukan sesuatu yang salah …

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya melakukan kesalahan…

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya mengalami kesulitan keuangan …

“Tuhan ada di sana.”

Ketika saya merasa takut dan kuatir tentang masa depan…

“Tuhan ada di sana.”

TUHAN berfirman, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Yesaya 49:15.

Di mana pun kita berada, apa pun keadaan atau kebutuhan kita—TUHAN ADA DISANA. Dia adalah Yehova Syammah

Mengapa kita memanggi Tuhan sebagai Jehovah Shammah? Karena Tuhan ada dalam setiap keadaan kita.

Karena itu jangan takut, tetaplah tenang.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *