Mengapa Kasih yang Terbesar dari Semua? (1 Korintus 13:13)
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” 1 Korintus 13:13
Dalam 1 Kor 13:8 Paulus menulis kasih tidak berkesudahan dan sekarang ia menegaskan kebenaran itu dengan fakta bahwa kasih tidak pernah berkesudahan.
Mengapa kasih yang terbesar? Karena hanya kasih yang membawa ke masa depan. Iman dan harapan semata-mata untuk zaman sekarang ini.
Jadi inti utama dari pasal 13 ini adalah kekekalan kasih dibandingkan dengan karunia-karunia rohani yang bersifat sementara.
Di masa yang akan datang umat Allah akan terus beriman dalam arti mengandalkan dan percaya kepada Allah, dan mereka akan terus berharap dalam arti mengungkapkan keyakinan kepada-Nya.
Paulus tidak mengatakan alasan mengapa kasih yang terbesar, mungkin karena kasih lebih dari sekadar iman dan harapan, namun karena kasih adalah hakikat karakter Allah:
“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” 1 Yohanes 4:16
Tidak ada yang lebih besar daripada mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri ( Matius 22:36-40 )
Ketika iman telah menjadi penglihatan, iman tidak akan dibutuhkan lagi; dan ketika harapan telah terwujud, maka harapan tidak akan diperlukan lagi..
Paulus memulai pasal ini dengan penekanan utama kasih, dia juga mengakhirinya dengan nada tinggi yang sama tentang kasih yang lebih utama.
Iman tanpa Kasih itu dingin, dan harapan tanpa Kasih itu suram. Kasih adalah api yang menyalakan iman dan cahaya yang mengubah harapan menjadi kepastian.
Penyair Archibald MacLeish mengatakan bahwa “cinta, seperti cahaya, tumbuh lebih berharga saat gelap.” Inilah yang ia sebut “kebijaksanaan terakhir di sore hari.”
Hal yang sama berlaku untuk cinta kita satu sama lain; cinta memang dapat tumbuh lebih berharga seiring bertambahnya usia.
Tidak peduli usia atau status kita dalam hidup, kita semua dapat berusaha untuk mengasihi orang lain sebagaimana Tuhan mengasihi mereka.
Kita mungkin mencapai hal-hal besar dalam hidup kita—mendapatkan ketenaran dan kekayaan—tetapi hal yang terbesar adalah mengasihi.
Karena dari semua yang telah kita lakukan, atau yang akan kita lakukan, hanya kasih yang bertahan. Kita akan pergi, tetapi kasih akan tetap ada.
Kita mengasihi karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita,
Dia memberi agar kita bisa memberi;
Dia mati agar kita bisa hidup
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya tentang kasih? Mengapa kasih yang terbesar dari semuanya?