Mengapa Herodes Menyebut Yesus Reinkarnasi Yohanes Pembaptis?

Baca Matius 14:1-12

“Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Matius 14:1-2

Kabar tentang Yesus segera viral. Dari Nazaret menembus istana raja Herodes. Dia disebut sebagai raja wilayah.

Daerah kekuasaanya adalah Galilea dan Perea yang secara geografis dipisahkan oleh Dekapolis.

Seorang raja wilayah adalah gubernur salah satu dari empat divisi provinsi di Kekaisaran Romawi kuno.

Keluarga Herodes sangat menonjol dalam empat Injil dan Kisah Para Rasul. Sekarang mari kita mengenal dinasti keluarga Herodes sbb:

Pertama, Herodes Agung mendirikan dinasti dan memerintah dari tahun 37 SM – 4 SM.

Dia bukanlah seorang Yahudi sejati sejak lahir, tetapi seorang Edom, keturunan Esau. Dia seorang kafir dan seperti monster dalam karakter dan perbuatannya.

Dia memiliki 9 istri. Seorang yang kejam, tidak segan membunuh anak dan istrinya jika menjadi penghalang dalam rencananya. Dialah yang membunuh bayi-bayi di Betlehem (Mat. 2:13–18).

Kedua, Herodes Antipas. Dia yang sedang dibicaran dalam pasal ini. Ia adalah anak dari Herodes Agung. Gelarnya adalah “tetrarch”, yang berarti “penguasa atas bagian keempat kerajaan”

Dia memerintah dari tahun 4 SM – 39 M, dia menipu dan egois. Dia menyukai kemewahan dan sangat berambisi untuk menjadi penguasa yang hebat.

Ketiga, Herodes Agripa adalah Herodes yang memenjarakan Petrus dan membunuh Yakobus (Kis 12). Dia adalah cucu Herodes Agung.

Keempat, Herodes Agripa II adalah Herodes yang mengadili Paulus (Kis 25:13). Ia adalah putra Agripa I.

Jadi, semua Herodes memiliki darah Edom dan, seperti leluhur mereka Esau, mereka memusuhi orang Yahudi.

Mereka mempraktikkan agama Yahudi sebagai kedok untuk memenuhi rencana mereka mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan kekayaan.

Seorang raja wilayah lebih rendah dari seorang raja. Suatu kali, Herodes Antipas ingin diakui sebagai raja, dan kemudian meminta gelar ini dari Kaisar Caligula, tetapi Caligula menolak.

Kemudian dia diasingkan ke Gaul, karena dianggap menghina kaisar Roma.

Kemudian, Herodes Antipas bersalah atas dosa besar: Ia kawin lari dengan Herodias, istri saudara tirinya Filipus I. Kemudian istrinya dia kembalikan ke ayahnya raja Petra.

Karena dosa itu lah maka Yohanes Pembaptis menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”

Tetapi Herodias marah, dendam dan ingin membunuh Yohanes. Ceritanya kembali diulang di ayat 4-12.

Rencana membunuh Yohanes tercapai dalam sebuah siasat di ulang tahun Herodes. Anak gadis Herodias menari dan menyenangkan Herodes.

Dia berjanji memberikan apa saja yang dia minta. Herodias mengajari anak gadisnya untuk meminta kepala Yohanes.

Dengan sedih, Herodes mengabulkan dan malam itu kepala Yohanes dipenggal dan diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.

Jadi, waktu Herodes mendengar berita tentang Yesus, dia mengira Yesus adalah Yohanes yang telah bangkit dari kematian.

Sebenarnya dia sedang galau, karena rasa bersalah yang menghantui sebab telah membunuh Yohanes. Herodes takut Yohanes kembali dari kematian untuk membalas dendam.

Dia masih membayangkan melihat dan mendengar Yohanes berteriak dan menangis menentangnya. Dia seolah menatap wajahnya di setiap kesempatan

Tuhan telah meletakkan hati nurani kepada para pelaku kejahatan, agar mereka tersiksa secara batin atas kejahatan yang mereka lakukan.

Siksa batin jauh lebih berat dari siksa fisik. Itu yang dialami Herodes. Tujuannya supaya dia berhenti melakukan kerusakan berikutnya dan berhenti sampai disitu.

Jadi, hati nurani raja yang bersalah dihantui oleh kenangan mengerikan dan firasat aneh.

Merusak hati nurani adalah seperti membunuh penjaga sementara pencuri masuk.

Tuhan mengirimkan banyak suara untuk memperingatkan Herodes. Terutama suara Hati Nurani dan suara Nabi. Suara Hati Nurani bisa menjadi suara yang kuat. Itu juga bisa dibungkam.

Seperti Herodes malah memutuskan tidak mendengar suara nuarinya dan memilih mendengarkan suara Herodias yang menjerumuskan dirinya ke dalam dosa yang mengerikan.

Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita.

Kita semua dikaruniakan Tuhan hati nurani, disana Roh Kudus berbicara kepada kita. Setiap kali kita dihadapkan kepada plihan untuk berbuat jahat atau kebenaran, suara itu berisik lembut.

Bahkan setiap kali kita telah berbuat jahat, suara itu juga bericara dan mengganggu pikiran kita. Itulah suara hati nurani.

Karena itu, dengarkan suara nurani mu, kalau anda tidak mau melihat hantu.

Paulus mengatakan, “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.” Kisah 24:16.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *