Pastordepan Media Ministry
Beranda Khotbah Mengapa Begitu Banyak Penderitaan?

Mengapa Begitu Banyak Penderitaan?

Mengapa Allah Pengasih itu Membiarkan itu terjadi?

Clara Anderson adalah seorang pembantu rumah tangga di San Francisco, seorang yang pemberani dan sangat teliti.

Suatu hari selesai mengerjakan pekerjaan yang sudah ditekuni selama 15 tahun pada majikan yang sama, dia menghilang.

Majikannya tidak tahu ke mana dia pergi.

Akhirnya dia keluar untuk mencari.

Kemudian keajaibanpun terjadi, setelah beberapa hari Departemen Sosial menemukannya.

Clara berada pegunungan di luar San Francisco, tidak mau makan agar ia segera mati.

Dia berkata, Saya mau mati. Tinggalkan saya sendirian.

Ketika wartawan memutuskan untuk mewawancarainya, Clara berkata,

Lihat, tidak ada orang yang peduli dengan saya. Saya hanya seorang pembantu — satu dari ribuan masyarakat kelas rendah.

Hidup saya tidak mempunyai arti. Saya tidak punyak keluarga dekat, tidak punya keluarga, tidak punya teman. Saya hanya sendiri untuk itu saya tidak mau hidup lagi.

Tidak ada orang yang mau dekat kepada saya — tidak ada yang mau berbicara kepada saya, tidak ada orang tempat curahan hati saya. Biarlah saya mati, sebab tidak ada orang yang sungguh-sungguh memperhatikan saya.

Tidak ada yang peduli! ini adalah jeritan dari pria dan wanita di planet ini.

Apakah Tuhan peduli?

Baru-baru ini survey tentang Allah, banyak orang bertanya, Sekiranya Anda bisa menanyakan tentang Tuhan, pertanyaan apa yang akan Anda akan tanyakan?

Bagaimana dengan Anda? Kalau Anda bisa bertanya kepada Tuhan, apa pertanyaan yang akan Anda tanyakan? Di sini jutaan orang akan bertanya:

Tuhan, apakah Anda sungguh-sungguh memperhatikan saya? Kalau Anda memang baik, mengapa banyak orang sakit, menderita dan mati di dunia ini?

Mengapa banyak orang sakit hati dan berduka?

Mengapa banyak orang kelaparan, terkena banjir, gempa bumi dan perang?

Kita melihat sekeliling banyak kejahatan di dunia ini. Di mana-mana ada tragedi yang sangat buruk setiap hari, seperti yang melanda dunia saat ini virus corona.

Siapa yang bertanggung jawab atas semua tragedi, dukacita dan penderitaan di dunia ini?

Banyak orang menyalahkan Tuhan atas kesulitan kesulitan yang mereka alami.

Berapa seringkah Anda mendengar mereka bertanya tentang pertanyaan, Mengapa Tuhan membuat ini terjadi kepadaku?

Siapa yang salah atas penderitaan dunia ini?

Marilah kita melihat apa yang Alkitab katakan tentang pertentangan hebat yang sedang berlangsung antara kuasa yang baik dan yang jahat.

Mungkin engkau bertanya, Sekiranya Tuhan tidak membawa masalah dan kegagalan ke dunia, siapa yang harus bertanggungjawab atas semua tragedi yang kita saksikan setiap harinya?

Alkitab menunjuk kepada kelompok yang bersalah!

Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang petani yang menanam benih yang baik di ladangnya, tetapi ketika benih itu bertumbuh, ada benih lalang juga.

Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;

ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Matius 13:37-39.

Anda lihat, saat Tuhan mencoba menunjukkan kasih dan kebaikan-Nya kepada semua orang, ada satu kuasa yang bekerja untuk membawa bencana, tragedi, kematian dan penyakit kedalam kehidupan umat-umat Tuhan.

Usaha setan menjatuhkan manusia

Ketika dunia baru saja diciptakan, iblis datang untuk menjatuhkan mereka supaya tidak menurut kepada Tuhan.

Sekalipun Adam dan Hawa, bapak dan ibu seluruh manusia, diciptakan sempurna, mereka tidak ditempatkan dalam posisi yang tidak melakukan kesalahan.

Mereka bebas memilih untuk mencintai dan mengikuti Tuhan atau melawan perintah-perintah-Nya. Tetapi penurutan mereka diuji, dan ujian itu difokuskan pada sebuah pohon.

Tuhan mengingatkan, Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas; tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian 2:16, 17.

Apa yang terjadi kepada Hawa. Setan menggunakan kuasanya untuk menggodanya (Hawa). Setan membandingkan pekerjaan-pekerjaannya secara terbuka.

Dia adalah seorang yang sangat licik. Dia gunakan organisasi, orang, atau ular sekalipun.

Hawa tertipu. Dia tidak pernah menyangka bahwa perkataan dari ular adalah datang dari Setan.

Setan, berbicara melalui ular, jawabnya, . . . Tentulah Allah berfirman, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan’? Kejadian 3:1.

Hawa menjawab, Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan; tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.’

Kemudian ular itu berkata kepada perempuan itu, Sekali-kali kamu tidak akan mati. Kejadian 3:2-4.

Saat Hawa mendengar ular itu, dia seharusnya berpikir ulang bahwa apa yang sedang dikatakannya berbeda dengan apa yang Tuhan katakan kepada mereka.

Mungkin dia sedang bingung, si ular itu dengan cepat menambahkan, Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 3:5.

Tuduhan setan

Setan menuduh bahwa Tuhan tidak adil, dan Ia menahan sesuatu yang baik. Menjadi seperti Allah merupakan obsesi setan yang juga merupakan kejatuhannya.

Dan pada saat ini, hal tersebut kedengaran sangat indah bagi Hawa, sehingga dalam waktu sekejap, ia jatuh ke dalam tipuan setan.

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya dan pohon itu menarik hati karena memberi pengertian, lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya. Kejadian 3:6.

Dan Hawa memberikannya juga kepada Adam, dan diapun memakannya.

Adam dan Hawa jatuh dalam ujian kasih dan penurutan akan Allah, dan tidak lama setelah itu mereka mengetahui ada sesuatu yang salah.

Akibat kejatuhan

Akhirnya Adam bersembunyi di semak-semak di dalam taman dan menyesali perbuatannya, . . .

Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.

Adam belum pernah takut sebelumnya, tetapi dosa telah membuatnya demikian. Hal yang sama membuat seseorang takut kepada Tuhan.

Firman-Nya, …Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu? Ayat 11. Adam menjawab:

. . . Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan. Kejadian 3:12.

Beberapa jam sebelumnya, seharusnya Adam dan Hawa sudah harus mati. Sekarang dia menyalahkannya dan juga menyalahkan Tuhan yang menciptakannya. Betapa dosa menghancurkan kasih yang sempurna itu!

Hawa tidak dituduh. Ketika Tuhan bertanya kepadanya apa yang dia sudah lakukan, dia menjawab, . . . Ular itu yang memperdayakan aku, dan kumakan. Kejadian 3:13.

Hawa juga menyalahkan Tuhan! Dengan kata lain, dia berkata, Ular yang Kauciptakan itu yang membuat aku menderita.

Akibat dosa kematian

Tidak berapa lama Adam dan Hawa akan mengalami kematian! Adam dan Hawa bersembunyi dari pohon kehidupan, Allah mengusir mereka dari taman.

Setan berkata kepada mereka bahwa mereka tidak akan mati, tetapi Alkitab berkata, Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati. Kejadian 5:5

Tidak lama, mereka menemukan bahwa setan adalah . . . pendusta dan bapa segala dusta. Yohanes 8:44.

Setan penyebab penderitaan

Mudah menyalahkan Tuhan atas kesedihan dunia dan kehancuran, tetapi Setanlah yang harus bertanggungjawab atas malapetaka.

Dialah yang membawa malapetaka ke planet ini dan dia sudah berdosa dan menderita sejak saat itu. Yesus yang membuka tabir kejahatan dan mengangkat penderitaan manusia.

Ketika Dia mengajar di Sinagok pada hari Sabat, Dia melihat ada seorang perempuan bungkuk dan kaki pincang.

Tersentuh oleh penderitaannya, Yesus menyembuhkannya.

Yesus berkata bahwa Setan telah mengikat perempuan ini selama 18 tahun.

Setanlah yang bersalah! Lebih dari pada itu, Setanlah yang berada di belakang seluruh penyakit, penderitaan, sakit hati dan kematian!

Pengalaman Penderitaan Ayub

Mungkin tidak ada yang lebih jelas dalam Alkitab yang menggambarkan siasat setan, selain yang terdapat dalam fatsal pertama buku Ayub, di mana setan berbincang-bincang dengan Allah.

…Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan?’

Lalu jawab setan kepada Tuhan: Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau dihadapanMu! Ayub 1:8,9,11

Maka firman Tuhan kepada iblis: Segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.

Kemudian pergilah setan dari hadapan Tuhan. Ayub 1:12

Maka pergilah setan, karena ia sudah tidak sabar untuk mengambil semua yang Ayub miliki.

Kemalangan mulai menimpa:

Pertama: Orang-orang Syeba merampas ternaknya dan membunuh penjaganya.

Kedua: Petir menyambar dari langit dan membunuh kambing, domba serta gembala-gembalanya.

Ketiga: Orang-orang Kasdim datang dan merampas unta-untanya.

Ke empat: (berita yang paling menyedihkan): Angin ribut menghancurkan rumah anaknya yang sulung, di mana sedang diadakan pesta dan semua anak Ayub yang sepuluh orang itu mati!

Kasihan Ayub! Ia menyangka bahwa Allah telah mengambil semua kekayaan yang ia miliki, yang telah menyebabkan luka hati yang sangat dalam.

Ayub tetap setia kepada Tuhan

Ia tidak mengetahui bahwa setanlah yang telah melakukan hal itu! Walaupun ditimpa kemalangan, kesetiaan Ayub kepada Allah tidak pernah goyah.

Ayub berkata, …Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan! Ayub 1:21

Walaupun Ayub tidak dapat mengerti semua kemalangan yang menimpa harta serta anak-anaknya, namun Ayub tetap percaya akan kebaikan Allah.

Tapi setan belum puas. Kembali ia menantang Allah dengan berkata, …Yah, orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.

Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau dihadapan-Mu.

Maka firman Tuhan kepada setan: Ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya. Ayub 2:4-6

Ujian telah dimulai! Akankah Ayub tetap setia kepada Allah pada saat semuanya semakin hancur, atau akankah ia berpaling dari pada Allah?

Maka pergilah setan dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Ayub 2:7

Walaupun setan telah merampas semua kekayaan, anakanak, serta kesehatan yang Ayub miliki, namun ia tetap setia kepada Allah.

Seorang yang mengagumkan! Alkitab berkata, Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Siapa yang menyakiti Ayub? Siapa yang mencelakai Ayub?

SETAN!

Siapa yang mencuri ternak serta membunuh pegawainya?

SETAN!

Siapa yang mengirim angin ribut yang menghancurkan putra putrinya?

SETAN!

Tuhan dapat membiarkan kesukaran menghampiri kita untuk menguji kesetiaan serta kasih kita, tapi SETAN bertanggung jawab terhadap semua kejahatan di atas planet bumi ini!

Anda dan saya terjebak di tengah-tengah drama kehidupan yang membingungkan, sebuah pertentangan antara kuasa hukum dan pelanggaran hukum, Antara Pencipta dengan Setan, yang merupakan awal dari segala pemberontakan.

Kita bukan hanya penonton, tapi suka atau tidak, kita semua terlibat.

Rencana Allah untuk manusia

Walaupun Setan melakukan semua yang terburuk, Allah pencipta mempunyai rencana penebusan yang melibatkan Yesus Anak-Nya, yang rela mati untuk membayar hutang-hutang kita agar kita boleh menerima kehidupan yang kekal.

Alkitab mengatakan bahwa Setan datang seperti seekor singa yang mengaum-aum.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaumaum, dan mencari orang yang dapat ditelannya. 1 Petrus 5:8

Setan menunjukkan kepada semua mahluk intelek di alam semesta, siapa dirinya, dan sampai saat ini, ia masih menunjukkan caranya mengatur dunia ini.

Angin ribut, gempa bumi, banjir, kejahatan, penyakit, sakit hati, dan kesengsaraan! Semua ini dapat kita lihat.

Namun dibalik semua itu, tanpa kelihatan, adalah pekerjaan kuasa Setan.

Kemalangan-kemalangan ini bukanlah perilaku Tuhan – namun merupakan perilaku dari setan.

Dimana Tuhan ketika menderita?

Mungkin Anda juga bertanya-tanya mengenai kepedihan, sakit hati, serta masalah-masalah yang Anda hadapi dalam hidup Anda.

Mungkin Anda bertanya, di manakah Allah? ketika Anda kehilangan anak atau orang yang Anda kasihi.

Alkitab mengajarkan bahwa Allah ada di sana. Ia berada di tengah-tengah kesengsaraan, kepedihan serta masalah-masalah Anda, dan Ia akan segera datang untuk mengatasi masalah dosa dan kesengsaraan.

Berita baiknya adalah, bahwa planet bumi ini, yang telah di ambil paksa oleh setan, akan segera direbut kembali.

Pengetahuan ini akan dapat menenangkan ketakutan, serta kekhawatiran dari para penumpang dalam planet yang bermasalah!

Allah mempunyai rencana untuk menghancurkan Setan yang penipu, dan kita akan mempelajari rencana tersebut pada pertemuan yang akan datang. Mari kita lihat apa yang dikatakan Alkitab mengenai Setan:

Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah…Maka Aku menyalakan api dari tengahmu; yang akan memakan habis engkau, dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi… Yehezkiel 28:18

Akan lenyap selamanya, dosa dan kesengsaraan.

Yesus akan segera datang! Bukan sebagai orang Galilea yang rendah, bukan sebagai orang yang dihina, diludahi, dan ditolak.

Bukan sebagai orang yang digantung di atas kayu salib, tetapi sebagai Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan, dengan kuasa untuk bertakhta!

Kita harus bersedia untuk bertemu dengan-Nya, karena jika kita kehilangan kesempatan itu, maka kita akan kehilangan segalanya!

Topik kita hari ini adalah, siapakah yang akan kita percaya? Siapakah yang akan kita ikuti?

Allah yang penuh kasih atau malaikat yang telah jatuh?

Garis penentu sedang dibuat; seluruh dunia dibagi ke dalam dua bagian.

Di manakah kesetiaan Anda?

Di pihak siapakah Anda?

Kepada semua yang gelisah, kesepian, kepada semua jiwa yang merasa bersalah, kepada semua anak-anakNya yang ada di planet pertentangan ini, Yesus memberikan undangan penuh kasih:

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11:28

…dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Yohanes 6:37

Bukankah itu satu berita yang menggembirakan?

Panggilan

Di tengah-tengah kehidupan yang penuh kemalangan, sakit hati, dan kekecewaan, Yesus ada di sana.

Ia mengerti kepedihan yang mungkin sedang saudara rasakan saat ini.

Yesus mengerti bagaimana rasanya bila tubuh kita di siksa oleh penyakit. Ia tahu rasa sakit.

Ia merasakannya pada saat orang-orang jahat memaku tangan-Nya.

Ia mengerti arti kesepian. Ia merasakannya pada saat Ia tergantung sendirian di atas kayu salib.

Ia mengerti arti kemiskinan.

Ia mengalaminya pada saat Ia berjalan di jalanan berdebu di Palestina, dengan sedikit makanan, serta tanpa tempat yang Ia dapat sebut sebagai tempat tinggal-Nya.

Datanglah kepada-Nya hari ini.

Ia akan memberikan dorongan serta harapan yang baru. Dan ini merupakan berita yang terbaik.

Satu hari kelak, Yesus akan datang kembali dan mengakhiri semua kesengsaraan hidup ini.

Ia akan datang untuk menuntun kita ke dalam dunia yang baru.

Dosa dan orang-orang berdosa akan dihancurkan. Setan akan secara utuh dan untuk terakhir kalinya dikalahkan.

Yesus rindu untuk mengembalikan Anda ke dalam keluarga Allah, untuk memberikan kehidupan yang kekal, dalam dunia yang baru.

Namun, keputusan itu harus diambil – siapa yang akan menjadi Tuan dan Allah Anda?

Kawanku, keputusan ini merupakan keputusan yang menentukan antara hidup dan mati!

Maukah Anda memilih Kristus untuk menjadi Raja Anda?

Ia sedang menunggu. Tangan-Nya terbuka lebar. Ia berkata, Mari! Mari! Mari!

Maukah saudara menundukkan kepala dan berkata, Yah Yesus, saya akan datang, selagi kita berdoa?

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan