Memperkenalkan Yesus Sebagai Jalan…
Teks: Yohanes 14:6
PENDAHULUAN
Seorang pilot pesawat militer terpaksa terjun payung disebuah hutan di Asia Tenggara. Ketika dia mendarat, dia tersesat dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini.
Dia dikelilingi oleh dahan daun besar yang tebal; dia benar-benar berada di lautan hijau pepohonan, dan semak belukar.
Saat yang sama, ada seorang warga setempat melihat apa yang terjadi sehubungan dengan jatuhnya pesawat dan pelontar parasut. Dia bergegas ke tempat dia melihat parasut mendarat; dia harus memotong dahan dan dahan yang kusut; ada banyak semak dan semak. Ketika pilot melihat pria itu, dia berteriak kepadanya, “Dimana jalan keluar dari hutan ini?
Pria itu balas berteriak, ”Tidak ada jalan di hutan ini!” Tidak ada jalan keluar!
Namun kemudian dia mengeluarkan parangnya dan berkata, Akulah jalan keluarnya! Ikuti aku! Dia berbalik dan mulai membuat jalan yang lebih lebar yang membawa mereka keluar dari hutan. Sang pilot memercayai pria tersebut, yang membawanya keluar dari hutan menuju tempat yang aman!
Mari kita tanyakan pada diri. Apakah kita sedang berada dalam masalah? Apakah kita sementara bingung dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan itu sendiri? Apakah kita merasa tersesat, dan rasa putus asa, dan kita tidak tahu jalan keluarnya?
Bilamana kita merasakan hal tersebut, kita tidak sendirian. Pada sekitaran zaman Abraham, ada seseorang yang mengalami banyak penderitaan berkata: “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.” – Ayub 14:1-2
Perkataan Ayub, yang diucapkan hampir empat ribu tahun yang lalu, mengungkapkan perasaan jutaan orang saat ini. Sekarang, bagaimanapun situasinya, ada jalan keluar: Yesus Kristus …!
Dia sendiri katakan: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup …” – Yoh 14:6 Ya, untuk segala keadaan, baik dalam kehidupan ini maupun yang akan datang, Yesus Kristus adalah jalannya!
Karena itu, saya ingin memperkenalkan beberapa area di mana Yesus benar-benar ” Jalan”. Pelajaran berikutnya akan memperluas tema-tema ini, tetapi untuk saat ini saya hanya ingin membahas, Yesus adalah jalan.
1. JALAN MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK
A. Yesus menawarkan Hidup yang Berkelimpahan
Pada suatu kesempatan, Yesus menyatakan tujuan-Nya datang ke dunia ini, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan..” – Yohanes 10:10
“Hidup berkelimpahan” yang Yesus tawarkan ini lebih dari sekadar kehidupan di dunia yang akan datang. Dia juga memberikan hidup yang berkelimpahan saat ini. Meskipun Dia tidak menjanjikan kekayaan atau kemewahan, Dia meyakinkan kita tentang, Bapa di Surga yang pengasih, yang memelihara anak-anak-Nya – Mat 6:31-33
Dan bila kita mengikuti Yesus, Dia akan memberikan lebih dari cukup, Yesus mengatakan,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.” Markus 10:29-30
B. Mereka akan diberkati
Orang-orang yang paling bahagia di dunia adalah mereka yang benar-benar berkomitmen untuk mengikuti Yesus sebagai “Jalan.” Meskipun hidup kita mungkin dalam keadaan yang paling buruk, seperti: Paulus, ketika hidup dalam tahanan rumah atau serprti orang-orang Kristen dianiaya di Asia Kecil (Turki), namun mereka tetap bersukacita Karena mereka percaya kepada Yesus.
Sebuah studi yang dilakukan di Harvard, terhadao 2000 pria dan wanita yang diteliti, kepada mereka diajukan berbagai pertanyaan, untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat mereka Bahagia. Selama bertahun-tahun diteliti, kebahagiaan mereka bukan dalam pencapaian karir, olahraga, atau pola makan yang sehat. Ternyata ditemukan hubungan baik adalah kunci kebahagiaan mereka..
Apa yang membuat kita diberkati dengan sukacita dalam menghadapi situasi sulit adalah bila hubungan kita dengan Yesus sebagai jalan baik..
Yesus juga adalah
II. JALAN MENUJU PENGAMPUNAN DOSA
A. Yesus adalah solusi untuk masalah serius kita…
Apakah masalah kita yang paling serius? Apakah penyakit? Hilangnya pekerjaan, atau kita tidak punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhan kita? Kebanyak kita merasa itu adalah masalah serius kita.
Walau pun itu adalah masalah yang berat untuk kita, namun ada satu masalah kita yang paling serius, yaitu masalah dosa. Dosa adalah ancaman paling serius bagi kesejahteraan hidup kita. Ini karena setiap orang dari kita bersalah. Roma 3:23 berkata, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”
Dosa bukannya tanpa konsekuensinya. Seringkali resikonya bukan saja bersifat fisik, tetapi selalu rohani! Dosa membuat kita menderita dalam segala sesuatu, terlebih menderita secara rohani. Roma 6:23,
“ Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Konsekuensi utama dosa adalah hidup kekal kita hilang dineraka! Tetapi Yesus telah menjadi jalan bagi kita untuk keluar dari masalah ini dengan pengorbanan-Nya.
B. Melalui Yesus Allah menyediakan pengampunan
Karena kasih, Allah menawarkan Yesus sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita – 1 Yoh 4: 9-10 mengatakan, “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Melalui darah-Nya yang tercurah di kayu salib, Yesus menyediakan pengampunan atas dosa-dosa kita (Ef 1:7). Setelah pengorbanan kematian-Nya bagi kita, Yesus menjelaskan bagaimana mereka yang terhilang dalam dosa dapat diselamatkan. Pertama, mereka harus bertobat (Luk 24:46-47) dan juga menerima baptisan (Mrk 16:16)
Tetapi untuk benar-benar bahagia, kita membutuhkan lebih dari sekedar pengampunan dosa; kita perlu dipulihkan kedalam persekutuan yang erat dengan Allah, yang mana telah hilang karena dosa-dosa kita. Dalam hal ini juga, Yesus adalah jawaban kita, karena Dia adalah …
III. JALAN MENUJU KEPADA BAPA
A. Yesus datang untuk mendamaikan kita dengan Bapa..
2 Kor 5:17-20 mengatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.”
Yesus datang ke dunia ini untuk mendamaikan manusia kembali kepada Allah Bapa, dan Yesus adalah jalan menuju pendamaian. Yesus mengatakan,“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6.
B. Hubungan dengan Tuhan itu Penting
Kita tidak dapat mengalami apa artinya memiliki “hidup kekal” tanpa memiliki keintiman hubungan dengan Bapa, juga dengan Yesus. Itulah yang Yesus tawarkan kepada kita dalam Yoh 17:2-3 Ya, kehidupan kekal yang Yesus tawarkan kepada kita mencakup “mengenal” Bapa dan juga Anak!
Pengetahuan tentang Yesus Kristus seperti ini lebih dari sekedar pengetahuan intelektual tentang Yesus. Itu adalah mengenal Dia secara pribadi. Kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan hubungan dengan-Nya. Mengenal pribadi Yesus Kristus berarti kita meluangkan waktu bersama-Nya.
Yesus Jalan menuju kehidupan yang lebih baik, Yesus jalan menuju pengampunan dosa, Yesus jalan menuju Bapa … Sungguh berkat yang luar biasa! Tapi masih ada lagi. Yesus juga adalah jalan..
IV. JALAN MENUJU KEHIDUPAN KEKAL
A. Kita tidak dapat menghindari kematian. Manusia ditetapkan untuk mati satu kali, “ Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja (Ibrani 9:27a). Setelah kematian, maka datanglah penghakiman (Ibrani 9:27b).
B. Tetapi Yesus menawarkan hidup kekal. Walaupun kita akan mati, namun jika kita mati di dalam Yesus berarti kita mati di jalan menuju kehidupan yang kekal. Yesus berkata, “Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” Yohanes 11:25. Jadi Yesus adalah jalan menuju kebangkitan dan hidup kekal.
KESIMPULAN
Yesus berkata, “ Akulah Jalan..” Gambaran kata adalah jalan atau rute yang harus ditempuh dalam suatu perjalanan, dan tidak ada jalan lain menuju Surga selain Yesus. Dalam Kisah Para Rasul 4:12 , ketika dia berkata: “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan menuju Surga, meskipun banyak orang mencoba cara lain. Agama Buddha mengajarkan bahwa tujuan akhir adalah Nirwana di mana semua rasa sakit dan penderitaan tidak ada lagi. Dan cara untuk mencapai Nirwana ini adalah dengan mengikuti Jalan Beruas Delapan menuju Pencerahan.
Dalam agama Hindu, tujuan akhirnya juga Nirwana dan jalannya adalah melalui reinkarnasi. Mereka percaya bahwa jiwa manusia dapat terlahir kembali di masa depan sebagai sapi, ular, serangga, atau hewan lainnya.
Tanpa jalan menuju Surga, kita tersesat tanpa harapan. Namun Yesus ADALAH jalannya! James Merritt menyatakan: “Yesus berkata bahwa jalan menuju Surga bukanlah suatu prinsip, bukan suatu praktik, bukan suatu ajaran, dan bukan suatu filsafat… Jalan menuju Surga adalah suatu Pribadi. Yesus adalah jalannya. Dan jika Anda mengambil jalan lain, Anda salah jalan. Banyak jalan menuju ke Medan. Bisa dari bebagai arah dan jalan. Tetapi hanya ada satu cara menuju Surga. Itu adalah Yesus Kristus!
Anthony DeMello bercerita tentang sebuah keluarga yang pindah ke lingkungan baru. Tak lama kemudian, salah satu kakek datang berkunjung. Sang Kakek mengajak cucu kecilnya berjalan-jalan di lingkungan baru itu. Mereka berjalan sekitar 15 menit. Lalu Kakek bertanya, “Menurutmu seberapa jauh kita dari rumah?” Gadis kecil itu berkata dia tidak tahu. “Nah, menurutmu arah mana yang harus kita ambil untuk kembali?” Kakek bertanya.
Dia berkata: “Saya tidak tahu!” Lalu dengan binar di matanya, Kakek berkata, “Bagiku, kedengarannya kau tersesat.” Namun gadis kecil itu tersenyum dan berkata: “Aku tidak tersesat, kakek. Aku kan bersamamu.”
Jadi selama kita berjalan bersama Yesus, maka jalan kita sudah benar menuju rumah Bapa kita itu. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6.