Pastordepan Media Ministry

Lot Salah Arah

LOT sudah pergi menjauh dari Abram dan tanah perjanjian. Menurun ke lembah Yordan. Mendekat pada hehancuran.

“Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.”

Sekarang mereka tinggal di wilayah yang berbeda. Kanaan adalah tanah perjanjian. Lembah Yordan tanah terkutuk.

Kata kerja menetap adalah duduk, tinggal, menghuni, bertahan, tinggal. Artinya Abram menetap permanen di Kanaan.

Lot menetap permanen di lembah Yordan. Dekat Sodom dan Gomora. Dan menjadi warga negara disana.

Lot adalah seorang yang tinggal di perbatasan dunia. “ia mendapat rumput untuk ternaknya sementara Abram mendapat kasih karunia untuk anak-anaknya” ( Kej . 13:15 , 16+ ).

Tentang keadaan Sodom, narasi menerangkan secara ringkas, “Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.”

Musa memberikan kita fakta tambahan lain yang akan membantu memahami peristiwa-peristiwa yang terungkap dalam Kejadian 19.

Di sini kita melihat gambaran yang jelas tentang kejahatan Sodom yang sangat besar yang dicontohkan dalam Kejadian 19:4-14.

Ketika orang Sodom, tua dan muda memaksa ingin menjebol rumah Lot untuk menangkap dua malaikat yang mengunjungi Sodom, untuk memperkosa mereka.

Nah, itu gambaran kebejatan moral Sodom! Jelas mereka telah menolak wahyu Allah dan Dia telah menyerahkan mereka “dalam hawa nafsu hati mereka kepada kecemaran.

Kalimat keterangan tentang kejahatan Sodom, yang berdosa terhadap Tuhan, menunjukkan keberdosaan orang-orang Sodom sangat tegas.

Teks tersebut mengatakan bahwa mereka bukanlah orang-orang berdosa biasa; mereka adalah orang-orang berdosa yang jahat, yang menyebabkan kehancuran bagi orang lain.

Kemudian kata “ Berdosa terhadap TUHAN ,” yang menekankan pelanggaran mereka terhadap hukum-hukum Allah.

Tentang lembah Yordan sebagai kota yang jahat, sebenarnya Abram dan Lot sama-sama tidak tahu perihal itu.

Tetapi Tuhan tahu, dan karena Abram tetap berhubungan dengan Tuhan, ia dicegah secara ilahi untuk membuat pilihan yang salah.

Karena Lot, tidak membangun mezbah dan memanggil nama Tuhan, maka nuraniya, sebagai sarana Tuhan berbicara, tidak lagi sensitif terhadap bisikan Ilahi.

Hawa nafsu ingin menjadi kaya dan Makmur secara materi lebih banyak memenuhi pikirannya dari pada kekayaan Rohani. Akibatnya, tidak ada ruang bagi Tuhan untuk berbicara kepada-Nya.

Saat kita kurang dalam membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, maka ruang dalam pikiran kita akan penuh dengan keinginan sendiri.

Itu sebabnya dorongan hawa nafsu lebih besar dari pada kuasa Roh Kudus yang mengendalikan pikiran kita. Akibatnya kita memilih jalan yang salah.

Tepat seperti kata Amsal, “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut” Amsal 16:25.

Sering kita tidak dapat melihat ujung jalan, tetapi melalui ilham Surgawi, kita dapat wawasan tentang akhir jalan tersebut, dengan demikian kita tidak menjalani jalan itu.

Ilham Surgawi, hanya didapatkan dalam hubungan yang intim dengan Tuhan. Sebab kita akan mengetahui apa kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Melalui Firman yang kita baca dan renungkan setiap hari, kita mengerti apa kehendak Tuhan. Maka keinginan daging tidak akan menguasai kita. Roh Kudus menuntun jalan kita.

Mari kita bangun mezbah pagi dan petang. Memanggil nama Tuhan. agar kita mengerti kehendak-Nya. Maka jalan kita akan lurus.

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-7

“Janganlah kamu mencintai dunia dan apa yang ada di dalamnya . Jikalau orang mencintai dunia , maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” 1 Yohanes 2:15-17

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:
Sebelumnya

Selanjutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan