Lembaran Baru Kehidupan Abram dan Sarai

MASA-masa genting telah berlalu. Sepuluh tahun yang lalu. Saat Abram berumur 86 tahun. itu kenangan buruk. Tidak pantas dikenang. Tapi tetap saja itu kenangan.
Namun tidak ingin diulang. Pahit. Getir. Rasanya sakit. Abram dan Sarai kapok. Mereka tidak mau lagi mendahului Tuhan. cukup sudah.
Sejak saat itu hidup mereka nampak tenang. Tidak ada riak-riak. Karena itu selama 13 tahun lamanya tidak ada kejadian yang menonjol yang perlu dicatat dalam sejarah hidup mereka.
Selama itu mereka bertiga fokus merawat dan membesarkan Ismael. Seberapa jauh peran Sarai dalam merawat Ismael tidak ada catatan.
Namun dia adalah ibu yang sah secara hukum atas Ismael. Kita tidak tahu, seberapa besar kasih sayang Sarai kepadanya.
Dan nampaknya Ismael bertumbuh dengan baik. Abram sebagai ayahnya, pasti memperhatikan Ismael begitu baik. Dia mengajar Ismael tentang Tuhan.
Namun nampaknya Ismael sedikit dimanjakan. Maklum anak yang lahir diusia tua. Hubungan mereka seperti kakek dan cucu.
Memang tidak ada catatan yang menonjol tentag Ismael. Namanya disebut beberapa kali: Saat disunat umur 13 tahun.
Bersama Ishak memakamkan Abraham (Kej 25:9). Daftar keturunan Ismael (Kej 25:12-16). Kematian Ismael (Kej 25:17).
Memang setelah kelahiran Ishak, Tuhan berdiam diri. Seolah dia melupakan Abram selama 13 tahun. Tuhan tidak melupakan Abram.
Tuhan muncul kembali saat Abram berusia 99 tahun, “..maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Ini berarti dua puluh empat tahun telah berlalu sejak Allah pertama kali mengucapkan janji-Nya kepada Abram dalam Kejadian 12, dan tiga belas tahun telah berlalu sejak peristiwa dalam Kejadian 16 ketika Ismael lahir.
Ini adalah penampakan Allah yang kelima kalinya kepada Abram. Penampakan ini bertujuan untuk memberikan tanda perjanjian.
Sejauh yang Abram ketahui pada saat itu, Ismael adalah anak yang dijanjikan, tetapi hal itu akan segera berubah.
Kembali Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, dalam bahasa Ibrani El Shaddai.
Makna dari nama El Shaddai menekankan pada kuasa Allah. Namun, asal kata Shaddai adalah kata Akkadia Shaddu, yang berarti “dada”
Sehingga nama ini tidak hanya menekankan pada kuasa Tuhan tetapi juga kemampuan-Nya untuk menyediakan kekuatan-Nya yang agung.
Akar kata Ibrani dari kata shadad, yang berarti “menjadi kuat” atau “berkuasa”.
Mengapa Tuhan memperkenalkan dirinya sebagai El Shaddai? Untuk mengingatkan Abram bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa dan dengan demikian Dia mampu melakukan apa yang telah Dia janjikan, terlepas dari usia Abram!
Abraham dan Sarah “hampir mati” sejauh menyangkut kesuburan mereka, tetapi sekarang El Shaddai muncul dan akan menunjukkan kepada mereka bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya!
Setelah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang Maha Kuasa, Dia memanggil Abram untuk hidup dihadapan Tuhan dengan tidak bercela.
“..hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela..”
Tuhan mengingatkan mereka tetang hidup mereka yang cacat, baik secara rohani dan moralitas.
Hiduplah di hadapan-Ku. Frasa ini menunjukkan pelayanan atau pengabdian seorang hamba yang setia kepada rajanya.. Artinya dia dipanggil untuk hidup dalam Tuhan.
Hidup dalam pengetahuan bahwa mata Tuhan selalu tertuju padanya.
Dia juga dipanggil untuk hidup tidak bercela. Kata Ibraninya adalah tamim, yang digunakan untuk Nuh dalam Kejadian 6:9, dan akan digunakan untuk Yakub dalam Kejadian 25:27.
Kata ini juga digunakan untuk hewan kurban dan dengan demikian memiliki arti tidak bercacat (Kel. 12:5; Im. 3:1, 3:6, 4:3, 4:23).
Kata tamiym menyampaikan gagasan lengkap atau menyeluruh. Itu berarti serba sisi sehingga mencakup semua aspek dari suatu hal.
Kata tamim menggambarkan kondisi fisik atau gaya hidup, yang menyerukan agar ini menjadi gaya hidup atau kebiasaan Abram.
Tidak bercacat tidak berarti “tanpa dosa,” karena itu akan menjadi tujuan yang mustahil dicapai oleh siapa pun. Ini bukan tentang kesempurnaan tetapi tentang arahan.
Idenya adalah sepenuh hati, tanpa cela, tulus, sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan, hati yang tidak terbagi.
Dalam Kel 12:5 , tamiym merujuk kepada korban yang “tidak bercacat” yang merupakan salah satu yang berkenan kepada TUHAN.
Dalam Septuaginta, hiduplah dihadapanku diterjemahkan dengan kata kerja euaresteo . Kata ini digunakan untuk menggambarkan jalan hidup Henokh dan Nuh.
Jadi, Allah ingin Abram hidup seperti Henok dan Nuh. Tidak bercacat cela.
Poinnya, “hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” sebagai panggilan untuk integritas, kehidupan yang merupakan “korban yang berkenan” kepada-Nya!
Hidup yang diatur oleh kehendak-Nya, diilhami oleh Roh-Nya, dan dikhususkan untuk tujuan-Nya.
Perintah Tuhan kepada Abraham mengingatkan kita akan perintah Paulus kepada semua orang percaya dalam Roma 12:1-2:
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Kita dipanggil untuk menjalani kehidupanya yang tidak bercacat.
Yesus mengajarkan, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.” Matius 5:48 .
Kita harus selalu berusaha untuk meneladani hidup kita berdasarkan pola ilahi.
Ketika seorang anak mulai menulis, coretannya jauh dari keindahan tulisan asli di bagian atas halaman.
Buku demi buku ia isi dengan coretannya—tetapi jika ia tekun, setiap halaman baru menunjukkan sedikit peningkatan, dan lama-kelamaan tulisannya menyaingi aslinya.
Kita dapat belajar untuk hidup kudus dan manis, hanya dengan cara yang sama. Mulailah dari mana pun kita bisa, tidak peduli seberapa tidak sempurna atau salahnya hidup Anda
Tetapi berusahalah selalu menuju kesempurnaan, dan akhirnya kita akan menjadi seperti Kristus!
Itulah harapan yang bersinar di hadapan kita—ketika kita akan melihat Dia sebagaimana adanya—dan akan menjadi seperti Dia!
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now