Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Ketika Tuhan katakan tidak

Ketika Tuhan katakan tidak

Tidak selalu mudah untuk memahami jawaban Allah atas doa-doa kita. Tetapi kita dapat diyakinkan bahwa dia selalu mendengarkan kita dan bahwa dia menginginkan yang terbaik bagi kita.

Kadang-kadang, ketika tampaknya Tuhan mengatakan tidak pada sesuatu, dia mungkin mengatakan ya untuk sesuatu yang lain dan memimpin kita dengan cara yang berbeda dari rencana kita sendiri.

Terkadang kita tidak menerima apa yang kita doakan karena kita belum siap untuk itu. Jadi jawaban Tuhan mungkin lebih seperti “Ya, tapi tidak sekarang.” Dalam kasus seperti itu, kita perlu bertahan dalam doa, tetapi kita juga harus meminta kesabaran saat kita tunduk pada waktu Tuhan.

Lain kali Tuhan hanya mengatakan tidak karena apa yang kita doakan tidak sejalan dengan kehendaknya dan apa yang terbaik bagi kita. Tuhan dapat memutuskan untuk tidak memberi kita sesuatu karena ia mungkin memiliki sesuatu yang lain dalam pikiran kita — sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat kita tanyakan atau bayangkan (lihat Efesus 3:20).

Jadi kita harus berdoa kepada Tuhan dengan kerendahan hati dan kepercayaan. Kita mungkin berpikir bahwa kita tahu yang terbaik untuk kita dan waktu kita lebih masuk akal daripada waktu Tuhan.

Tetapi kemudian kita akan meninggikan diri di atas Tuhan yang kita doakan! Seperti yang Tuhan katakan kepada Paulus ketika doanya ditolak, “Kasih karunia saya cukup untuk Anda.” Dengan cara ini Allah mengingatkan kita bahwa semua kebutuhan kita dipenuhi di dalam Kristus, dan ini memungkinkan kita untuk berdoa, menunggu, dan percaya.

Doa

Tuhan, maafkan saya karena berpikir saya sudah tahu semuanya. Bantu saya untuk tunduk kepada Mu dan percaya pada Mu. Terima kasih atas rahmatMu. Itu benar-benar yang saya butuhkan. Amin.

2 Korintus 12:8-9 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan