Kelaparan, Tanda Kedatangan Yesus Kedua Kali

“..dan akan terjadi…kelaparan…” Lukas 21:11
Ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia tidak hanya disebabkan oleh pencemaran lingkungan, namun juga oleh menipisnya sumber daya alam.
Dalam bukunya The Limits of Growth, Profesor Dennis Meadows memperingatkan bahwa perusakan sumber daya bumi yang terjadi saat ini akan menjadi kehancuran terbesar umat manusia..
Meadows menunjukkan bahwa umat manusia harus memobilisasi bahan mentah sebanyak yang telah diekstraksi sepanjang sejarah manusia..
Profesor Dale E. Bauman dari Cornell University mengatakan, “kita harus memproduksi makanan dalam 40 tahun ke depan sebanyak yang kita produksi sepanjang sejarah.”
Walaupun kebutuhan manusia akan pangan, energi, dan mineral meningkat tajam, sumber daya yang tersedia semakin berkurang.
Lahan pertanian, misalnya, semakin berkurang di banyak belahan dunia akibat erosi tanah, penggundulan hutan, dan meluasnya gurun.
Sebuah studi yang dilakukan PBB memperkirakan bahwa “gurun di dunia telah bertambah sebesar 20% pada tahun 2000 lalu.
Setiap tahunnya, 6 juta hektar lahan hilang, 20 juta hektar terdegradasi, termasuk 2,6 juta hektar lahan pertanian.”41
“Di Afrika, misalnya, lebih dari separuh wilayahnya terkena dampak atau terancam oleh penggurunan. . .
Di Amerika Latin saat ini ada 25 juta orang yang mendiami wilayah yang mengalami penggurunan parah, meliputi wilayah seluas 17,5 juta kilometer persegi.
Studi yang sama mencatat bahwa negara-negara seperti Tiongkok, India, Iran, Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan menghadapi “peningkatan perambahan” gurun dan wilayah jelajah yang semakin rusak.”
Semua ini akan berdampak kepada ketersediaan pangan. Dan kalau ini tidak dapat diatasi maka kelaparan akan terjadi.
Kelaparan dianggap dalam Alkitab, bukan sebagai suatu kebetulan belaka tetapi sebagai bagian dari pengaturan Allah atas kehidupan umat-Nya.
Misalnya kelaparan yang dialami Abraham dan Yakub mereka pergi ke Mesir (Kejadian 12:10), kelarapan di Israel membuat Naomi pergi ke Moab, di sanalah Naomi bertemu dengan Rut (Rut 1:1),
Karena kelaparan Mesir dan daerah sekitarnya , Allah mengangkat Yusuf ke posisi yang berwenang di Mesir (Kejadian 41).
Tujuan kelaparan atau ancaman kelaparan adalah penghakiman Allah yang dirancang untuk memperingatkan (1 Raja-raja 17:1), untuk mengoreksi (2 Sam 21:1) atau untuk menghukum umat-Nya atau bangsa-bangsa kafir (Yer 29:17 18; Yehezkiel 5:11-12).
Demikian pula kelaparan yang diramalkan oleh Kristus melambangkan penghakiman ilahi atas pemberontakan manusia sebelum Kedatangan Kristus.
Adegan kelaparan yang meluas sebelum Kedatangan Kristus digambarkan dalam Wahyu secara simbolis melalui sepasang timbangan di dalam tangan seorang penunggang kuda.
Terdengar suara yang berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” Wahyu 6:5
Ayat itu menunjukkan menipisnya cadangan makanan, yang menyebabkan kelaparan parah.
Di seluruh dunia Besarnya krisis ini juga ditunjukkan oleh penyebutan bahwa: “seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar.” Wahyu 6:8
Patut dicatat bahwa tanda-tanda yang sama (perang, kelaparan, dan wabah penyakit) ditemukan dalam Lukas 21:10-11.
Kelaparan telah menjadi hal biasa sepanjang sejarah. Kisah Para Rasul menyinggung bencana kelaparan yang sangat parah yang terjadi sekitar tahun 44 M (Kisah Para Rasul 11:28).
India dan Tiongkok pernah mengalami kelaparan terburuk. Misalnya saja, diperkirakan di India terdapat 800.000 orang yang meninggal akibat kelaparan pada tahun 1837, satu juta orang dari tahun 1863, dan satu juta orang lagi pada tahun 1900.
Demikian pula, Tiongkok mengalami kelaparan parah pada tahun 1877 hingga 1879 dan pada tahun 1902.
Kelaparan yang disebabkan oleh perang, banjir, kekeringan, atau serangga berbahaya seperti belalang—sering terjadi di masa lalu, dan itu semua adalah tanda Advent kedatangan Yesus.
Ada dua alasan mengapa kelaparan sebagai tanda kedatangan Yesus?
Pertama, umat manusia belum pernah mengalami satu miliar orang yang menderita kelaparan atau kekurangan gizi.
Kedua, masalah kelaparan semakin meningkat di banyak negara berkembang dimana pertumbuhan penduduk jauh melebihi peningkatan produksi pangan.
Tren ini membuat ilmuwan pertanian seperti Keith Barrons, penulis The Food in Your Future, memperingatkan: “Jangan kaget jika kelaparan terbesar dalam sejarah terjadi pada dekade ini.”
Faktor penyebab utama terjadinya krisis kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia saat ini adalah ledakan populasi yang telah terjadi selama satu abad terakhir ini.
Diperlukan waktu hingga tahun 1830 agar dunia memiliki satu miliar orang. Namun kemudian hanya butuh seratus tahun (1930) untuk menambah satu miliar lagi.
Miliar ketiga ditambahkan hanya dalam waktu tiga puluh tahun (1960), miliar keempat ditambahkan dalam separuh waktu sebelumnya, yaitu lima belas tahun (1975).
Baca Juga: Perang, Tanda kedatangan Yesus kedua kali
46 Kutipan Tentang Kedatangan Yesus Kedua Kali
Tanda Akhir Zaman, Bangkitnya Manusia Durhaka
Pada tahun 2000 populasi dunia meningkat menjadi sekitar tujuh miliar. Menurut world meter, saat ini bulan November 2023, penduduk dunia telah mencapai delapan miliar tujuh puluh tiga juta enam ratus ribu sekian..
Dan kelaparan akan semakin parah karena delapan puluh persen penduduk dunia tinggal di negara-negara berkembang dimana krisis kelaparan sudah terjadi.
Namun, di banyak negara berkembang, produksi pangan belum mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk.
Penurunan produksi pangan ini telah menyebabkan banyak negara berkembang semakin bergantung pada impor dari negara maju, terutama Amerika Utara.
Kristus berbicara tentang peperangan, gempa bumi, kelaparan, wabah penyakit, bukan sebagai penyebab Akhir Zaman melainkan sebagai tanda-tanda awal dari Akhir Zaman.
Poinnya, kelaparan akan pangan akan terus terjadi sebagai tanda kedatangan Yesus kedua kali. Kedatangan Kembali Kristus adalah suatu hal yang pasti dan segera terjadi.