Kebijaksanaan Tertinggi dan Kebodohan Tertinggi di Amsal 14:8
“Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.” Amsal 14:8.
Hikmat orang yang bijaksana ditunjukkan dengan mempertimbangkan ke mana tindakannya akan membawa mereka.
Motif yang melatarbelakangi mereka melakukannya, dan mereka selalu mempertimbangkan akibat apa yang ditimbulkan tindakan mereka.
Seperti yang diperintahkan rasul Paulus ( Efesus 5:15 ), “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.”
Istilah Ibrani untuk “bijaksana” di ayat ini diterjemahkan sebagai “cerdas”, yang pada dasarnya bukan merupakan sifat negatif.
Mereka yang “cerdas” adalah mereka yang memiliki akal sehat, sadar, dan memiliki tujuan dalam berpikir mereka ( Amsal 12:16 , 23 ; 13:16 ).
Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya, yang hendak pergi menginjil untuk menjadi orang cerdik, tetapi tulu.
“..hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati..” Matius 10:16.
Orang yang “bijaksana” tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Dia memikirkan semuanya dengan matang sebelum mengambil keputusan. Dia ingin pergi ke mana Tuhan menuntunnya.
Sifat ini ditunjukkan oleh hamba Abraham yang sedang menjalankan misi mencarikan pengantin untuk Ishak.
Dia dengan hati-hati meminta Tuhan untuk mengarahkan dia ke wanita muda yang tepat.
Dia berdoa: “TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham.” ( Kejadian 24:12 ).
Ketika hamba itu menemukan Ribka, “Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata: “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!” ( Kejadian 24:26-27 ).
Tidak seperti orang bijak, orang bodoh, mereka yang mengabaikan hikmat ilahi. Mereka terburu-buru menghadapi situasi dan mengambil keputusan.
Mereka tidak mempertimbangkan didepan akibat dari setiap tindakan. Mereka benci kepada nasehat dan teguran..
Tidak terpikir oleh mereka bahwa mereka mungkin salah. Namun pada akhirnya, mereka menyadari bahwa kebodohan mereka telah membuat mereka tersandung.
Kebijaksanaan tertinggi adalah saat seseorang memahami jalannya sendiri. Kebodohan tertinggi adalah saat seseorang menipu dirinya sendiri.
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa orang bebal atau bodoh menipu dirinya sendiri?