Kebahagiaan Orang Yang Murah Hati (Matius 5:7)

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Matius 5:7

Jika kemurahan hati tergantung zodiak, maka tidak semua orang bermurah hati karena perbedaan zodiak,

Akan sangat mudah menentukan kemurahan hati seseorang berdasarkan Zodiak.

Ramalan bintang mengatakan mereka yang murah hati adalah yang memiliki zodiac Leo, Sagitaurus, Libra, Cancer. Atau mereka yang lahir pada bulan-bulan tertentu sesuai ramalan bintang.

Setidaknya itulah ramalan bintang. Astrologi. Kita pasti sudah akrab dengan hal ini.

Zodiak bisa memberikan gambaran tentang sifat dan ciri kepribadian seseorang, kekuatan serta kelemahan diri.

Dan tidak sedikit orang yang senang pergi kepada ramalan bintang untuk melihat sifat diri dan orang lain.

Dan banyak yang percaya apa yang diramalkan zodiac tersebut.

Anda yakin dengan ramalan zodiac?

Saya yakin, kemurahan hati tidak ditentukan oleh bulan lahir seseorang seperti kata ramalan bintang. Sifat murah hati tidak ada hubungan dengan hal itu.

Saya lebih yakin, kemurahan hati tergantung hati seseorang, apakah dia mau murah hati atau tidak. Dan itu lebih kepada pilihan hidup dan karunia Tuhan.

Apakah itu murah hati?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan murah hati sebagai: Suka (Mudah) memberi; tidak pelit; penyayang dan pengasih; suka menolong; baik hati.

Bahasa inggris disebut merciful. Bahasa Yunani disebut eleēmones, artinya iba, murah hati, sangat merasa kasihan, mudah terharu.

Dalam Ibr. 2:17 Kristus disebut sebagai orang yang “[eleēmon] yang penuh belas kasihan dan imam besar yang setia.

Belas kasihan yang Kristus bicarakan di sini adalah orang yang aktif berbuat kebajikan.

Kebajikan itu tidak ada nilainya sampai itu berbentuk perbuatan yang penuh belas kasihan.

Kata bahasa Inggris menyebut “Eleemosynary,” artinya “berhubungan dengan amal atau sedekah atau sumbangan,”

Jadi, Eleemon mengacu pada orang yang secara aktif berbelas kasih atau orang yang penuh belas kasihan yang melibatkan pikiran dan tindakan.

Ini tercermin atas kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan. Mereka memiliki hati yang welas asih yang menuntun seseorang untuk melakukan tindakan belas kasih.

Yang tujuannya adalah untuk meringankan penderitaan dan kesengsaraan dari objek welas asih itu. Terkadang itu berarti memberikan uang kepada orang yang membutuhkan.

Ide dasar eleemon adalah “memberi bantuan kepada yang malang, untuk meringankan yang sengsara.”

Di sini pemikiran utama adalah bahwa kemurahan memberikan perhatian kepada mereka yang menderita.

Dari sini kita bisa membuat perbedaan penting antara kemurahan dan anugerah.

Anugerah diberikan kepada yang tidak layak. Kemurahan adalah kasih sayang kepada yang sengsara, miskin.

Jadi sinonim dari kemurahan adalah belas kasihan.

Kemurahan tidak hanya sekedar merasa kasihan. Tetapi melakukan sesuatu untuk meringankan kesusahan itu.

Gagasan kemurahan hati

Kata Ibrani (hesed) untuk “Kemurahan” memiliki gagasan tentang “kemampuan untuk masuk ke dalam kulit orang lain sampai kita dapat melihat sesuatu dengan matanya, memikirkan sesuatu dengan pikirannya, dan merasakan sesuatu dengan perasaannya.”

William Barclay

Jadi, ketika Yesus mengatakan, berbahagia mereka yang murah hatinya, Dia sedang mengacu pada mereka yang menjadikan kemurahan sebagai gaya hidup dan mendemostrasikannya.

Hidup mereka bukanlah salah satu dari pertunjukan belas kasihan yang sesekali tetapi yang terus menerus tanpa henti bermurah hati.

Sebagian orang berprinsip, bermurah hati itu sesekali saja. Tidak heran, kemurahan hati mereka terlihat sebagai kemurahan musiman.

Saat hari raya saja, ulang tahun misalnya, atau kalau pas hati senang saja.

Jadi kemurahan adalah kasih dalam tindakan. Tidak bertindak tidak berkemurahan, tidak murah hati tidak mengasihi. Tidak menuruti perintah Tuhan. Ya, sesederhana itu saja..

Kemurahan selalu menjadi pengingat bahwa kita hidup di bawah kemurahan Tuhan, sebagai orang miskin rohani (Mat 5: 3) setiap hari yang membutuhkan kemurahan-Nya yang besar.

Dalam Matius. 25: 31–46 perbuatan belas kasihan atau kemurahan ditampilkan sebagai ujian masuk ke kerajaan kemuliaan.

Yakobus memasukkan perbuatan belas kasihan dalam definisinya sebagai “agama yang murni” (Yakobus 1:27).

Mikha (pasal 6: 8) menyimpulkan kewajiban manusia kepada Allah dan sesamanya sebagai “melakukan keadilan, dan untuk mencintai dengan belas kasihan, dan berjalan dengan rendah hati ”dengan Tuhan.

Perhatikan bahwa Mikha, sebagaimana Kristus, menyebutkan keduanya yaitu kerendahan hati di hadapan Tuhan dan belas kasihan terhadap manusia.

Yesus mengatakan dalam Matius 22:40 bahwa “ Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Pertama adalah mengasihi Tuhan. Kedua mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Jadi kemurahan, masuk dalam hukum kedua, mengasihi sesama. Itu adalah perintah Tuhan untuk bermurah hati.

Kemurahan hati, kata Erasmus, adalah

“Mereka “yang, melalui kasih persaudaraan, merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaan sendiri; Yang menangisi bencana orang lain; Yang, dari harta benda mereka sendiri, memberi makan yang lapar dan memberi pakaian kepada yang telanjang; Yang menegur mereka yang salah, memberitahukan mereka yang tidak tahu, mengampuni yang melanggar; Singkatnya, berusaha sekuat tenaga untuk meringankan dan menghibur orang lain.

Kemurahan itu dari Tuhan

Pada dasarnya hati manusia adalah dingin, gelap dan tidak Mengasihi; kapan saja seseorang menyatakan roh kemurahan dan pengampunan, itu tidak dari dirinya, tetapi melalui pengaruh Roh Ilahi yang menggerakkan hatinya. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita.” 1 Yohanes 4:19. (Kotbah diatas Bukit.31).

Allah sendiri adalah sumber segala kemurahan. Nama-Nya “penyayang dan pengasih”. Keluaran 34:6 Orang yang murah hati “memperoleh sifat Ilahi,” dan di dalam diri mereka nyata kasih sayang Allah.

Orang yang murah hati adalah mereka yang sadar bahwa mereka sendiri adalah penerima kemurahan Tuhan yang tidak layak.

Tidak ada tempat di mana kita meniru Tuhan lebih dari dalam menunjukkan kemurahan/belas kasihan.

Dalam hal apa pun Allah lebih suka melakukan kemurahan, Keluaran 34: 6; Yehezkiel 33:11, 1 Timotius 2: 4; 2 Petrus 3: 9.

Kepada kita orang berdosa, Allah telah menunjukkan kemurahan-Nya dengan memberikan putra-Nya mati bagi kita.

Setiap hari dalam hidup kita, setiap jam, dan setiap saat, kita mengambil bagian dari belas kasihan-Nya yang tidak selayaknya diperoleh.

Semua berkat yang kita nikmati adalah bukti belas kasihan-Nya.

Jika kita juga menunjukkan belas kasihan kepada yang miskin, yang malang, yang bersalah, itu menunjukkan bahwa kita seperti Tuhan; kita memiliki semangatnya, dan tidak akan kehilangan pahala kita.

Dan kita memiliki banyak kesempatan untuk melakukannya. Dunia kita penuh dengan rasa bersalah dan duka.

Kita bisa bantu untuk meringankan; dan setiap hari dalam hidup kita, kita memiliki kesempatan dengan membantu yang miskin dan menderita, dan dengan mengampuni mereka yang melukai kita, untuk menunjukkan bahwa kita seperti Tuhan.

Kemurahan itu menampakkan dirinya dalam tindakan, bukan dalam pikiran. Kemurahan yang tidak ada bentuknya, sama sekali tidak ada artinya. Kemurahan itu tindakan.

Perbandingan kasih karunia dengan kemurahan

Kasih karunia adalah Solusi Tuhan untuk dosa manusia. Kemurahan itu Solusi Tuhan untuk kesengsaraan manusia.

Kasih karunia itu Menutupi dosa. Kemurahan itu Menghilangkan rasa sakit karena dosa.

Kasih karunia diberikan walau kita tidak layak menerima. Kemurahan, tidak diberikan apa yang pantas kita terima.

Kasih Karunia: Bantuan yang tidak layak kita terima, tetapi diberikan supaya kita selamat

Kemurahan: Bantuan yang tidak layak kita terima, tetapi diberikan supaya kita diampuni

Kasih karunia, berurusan dengan penyebab dosa. Kemurahan, berurusan dengan gejala dosa.

Kasih karunia, menawarkan pengampunan atas kejahatan tersebut. Kemurahan, Menawarkan keringanan (Pembebasan) hukuman atas kejahatan.

Kasih karunia, mengobati atau menyembuhkan “penyakit.” Kemurahan, menghilangkan rasa sakit dari “penyakit”

Kasih karunia mengatakan “Aku mengampuni mu.” Kemurahan mengatakan “Aku kasihan padamu”

Jadi, Kasih karunia adalah tindakan Orang Samaria yang Baik hati yang membawa pemulihan kepada orang yang sekarat itu

  • Kasih karunia mengangkat pria yang dipukuli ke atas keledainya sendiri dan membawanya ke penginapan untuk pemulihan total, membayar harga penuh atas nama pria yang menyedihkan itu. (Luk 10: 30-37)

Kemurahan adalah Orang Samaria yang Baik yang berhenti untuk membantu orang Yahudi yang telah dipukuli dan ditelanjangi oleh perampok

  • Kemurahan berhenti dan membungkuk kepada orang yang tidak memiliki apa-apa, dimana tidak ada yang bisa dia berikan kepada orang yang telah menolongnya dan dia tidak pernah bisa menunjukkan kebaikan yang sama kepada sipemberi bantuan. (Luk 10: 30-37).

Bagaimana orang percaya bisa menunjukkan belas kasihan? Tindakan apa yang bisa (dan harus) kita ambil?

1. Mengampuni.

Memberikan pengampunan kepada mereka yang bersalah terhadap kita. Itu adalan tindakan kemurahan hati. Mengampuni tidak ada batasnya. Baca Matius 18:21-35.

2. Memiliki Welas Asih

Rangkullah yang jatuh dan tertindas. Paulus menasihati orang-orang percaya dalam Galatia 6: 1.

Dalam perikop ini kita harus memulihkan mereka yang melanggar dengan lembut, menunjukkan belas kasihan melalui tindakan pemulihan.

Perhatikan bagaimana kebahagiaan dari kelembutan hati terkait erat dengan semangat pemaaf.

3. Memberi

Tuhan telah menjadikan kita penatalayan dari semua yang telah Dia berikan kepada kita dan kita menunjukkan belas kasihan Tuhan kepada orang lain dengan cara kita memberi untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. 1 Yohanes 3:17-18, bandingkan Yakobus 2:15-17.

4. Berbicara/memberitakan

Kemurahan ditemukan dalam memberitakan Injil Kristus, kabar baik tentang pengampunan dan belas kasihan, kepada sesama orang berdosa.

Pemazmur mengatakan, “Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,” Mazmur 107:2

Sebagai orang percaya yang telah menerima kemurahan yang tak terbatas, kita sekarang harus menunjukkan belas kasihan dengan memberitakan Yesus Kristus sebagai Penebus bagi mereka yang masih terikat pada dosa dan di bawah hukuman kematian kekal yang akan segera terjadi (Yohanes 3:18, Ibr 12:25, 1Yoh 5:10)

Baca Juga: Kebahagiaan orang yang lemah lembut

Kebahagiaan orang yang berdukacita

Kebahagiaan orang miskin

5. Berdoa

Kita menunjukkan kemurahan ketika kita berdoa untuk pertobatan orang-orang yang tidak percaya.

Kita berdoa karena sebagai penerima “rahmat-Nya yang besar”, kita merindukan orang lain untuk tahu dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Menurut definisi, satu-satunya orang yang menerima kemurahan adalah mereka yang tidak pantas mendapatkannya.

Jika Anda layak mendapatkannya, itu bukan kemurahan.

Oleh karena itu, bukanlah bagaimana Anda ingin orang lain memperlakukan Anda, tetapi bagaimana Tuhan telah memperlakukan Anda.

“Lakukan kepada orang lain seperti yang telah Tuhan lakukan kepadamu.”

Berkat kemurahan bagi yang murah hati

Sekarang perhatikan, bahwa ucapan bahagia ini dimulai dan diakhiri dengan kemurahan. Mereka yang berkemuarahan akan menerima kemurahan Tuhan.

Namun Yesus tidak mengatakan bahwa kemurahan Tuhan bergantung pada kemurahan kita.

Saya menerima belas kasihan dari Tuhan. Saya menunjukkan belas kasihan kepada orang lain.

Saya menerima lebih banyak belas kasihan dari Tuhan. Saya memiliki lebih banyak di akhir daripada yang saya miliki di awal.

Orang yang murah hati “akan beroleh kemurahan.” “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” Amsal 11:25.

Ada kedamaian bagi roh yang penuh kasih sayang, suatu kepuasan yang menyenangkan dalam kehidupan pelayanan yang melupakan diri untuk kebaikan orang-orang lain.

Engkau akan menuai yang engkau tabur. “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! . . . Tuhan akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Eng-kau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! Tuhan membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkan sama sekali dari sakitnya.” Mazmur 41:1-4. (KAB 33.2)

Tuhan tidak akan menggagalkannya pada waktu sedang menderita dan memerlukan sesuatu. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Filipi 4:19.

Dan pada saat keperluan akhir orang yang murah hati akan menemukan tempat perlindungan dalam kemurahan Juruselamat yang penuh kasih sayang itu, dan akan diterima ke tempat yang abadi. (KKB, 34)

Hati yang benar memberi ruang untuk belas kasihan.

Warren Wiersbe menyimpulkannya “Belas kasih adalah jembatan yang dibangun Tuhan bagi umat manusia. Belas kasih adalah jembatan yang kita bangun untuk orang lain. “

Menunjukkan kemurahan adalah buktinya bahwa kita telah menerima kemurahan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Matius 5:7

Live each day as it was your last
Deddy Panjaitan

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *