Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Kitab Ayub Isteri Ayub, Perempuan Penuh Duka dan Luka (Ayub 2:9)

Isteri Ayub, Perempuan Penuh Duka dan Luka (Ayub 2:9)

Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Ayub 2:9

SAYA penasaran dengan istri Ayub. Mengapa dia baru muncul dalam cerita? Kita tidak tahu, hanya penulis yang paham. Dia yang berkuasa memasukkan orang-orang dalam cerita..

Jujur, kebanyakan dari kita menilai negatif istri Ayub. Saya masih ingat, seorang pembaca Alkitab, mencibir istri Ayub sebagai perempuan yang tidak punya iman..

Saya juga ingat, seorang pengkotbah menjelek-jelekkan istri Ayub diatas mimbar sebagai perempuan yang buruk.

Dulu pun saya memandang istri Ayub dengan cara yang sama. Saya merasa dia seorang istri yang jahat.

Namun setelah membaca lebih teliti dan melihat secara mendalam dari sisi kejiwaan seorang istri, yang semua harta dan keluarganya lenyap dalam satu hari, maka wajar dia marah..

Seperti Ayub, Istri Ayub juga seorang yang saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Memang tidak ada teks yang mencatat tentang integritas istri Ayub..

Namun sebagai seorang istri, kemungkinan dia sejalan dengan suaminya Ayub dalam karakter sangat besar.

Walau dalam teks, secara langsung Ayub yang disebutkan sebagai seorang yang saleh, namun saya yakin, bukan cuma dia yang hidup saleh, istrinya juga, bahkan anak-anaknya..

Dari cara dia menangani anak-anaknya, maka saya yakin Ayub seorang suami yang dihormati istrinya dan tunduk kepada otoritasnya..

Sebagai orang saleh, Ayub dan istrinya, bersama-sama berbuat kebajikan. Mereka sama-sama pergi membantu orang miskin..

Mereka sama-sama mempersembahkan korban. Beribada kepada Tuhan. Istri Ayub seorang yang rohani seperti Ayub..

Ketika Ayub mencapai kesuksesan, menjadi orang paling kaya di timur, itu tidak terlepas dari peranan istri Ayub. Karena tidak ada seorang suami, sukses sendirian tanpa dorongan istri..

Hal yang sama terjadi kepada Ayub. Semua kekayaan dan kemakmuran yang dia peroleh, ada istri dibelakangnya, yang cermat, disiplin dan pintar mengatur keuangan.

Selain itu, istri Ayub juga telah melahirkan 10 anak-anak. Laki-laki dan perempuan. Mereka anak-anak yang sehat dan baik. cantik dan tampan.

Mereka semua dididik oleh seorang ibu yang saleh. Peranan istri Ayub sangat besar dalam pertumbuhan anak-anak mereka..

Kebahagiaan rumah tangga Ayub, hampir sepenuhnya karena peranan istri Ayub. Istri yang saleh dan takut akan Tuhan..

Salah satu penyebab kita melihat istri Ayub dengan cara yang negatif, itu karena kita terlalu fokus kepada Ayub dan menilai sangat tinggi atas kesalehannya..

Dan karena istri Ayub tidak disebutkan secara langsung tentang karakternya dan kita hanya melihat satu reaksi, ketika dia menyarankan agar Ayub mengutuki Tuhan, maka pandangan kita negative kepadanya..

Kita lupa, perjuangan istri Ayub membangun ekonomi keluarganya. Kita juga harus ingat, ketika Ayub kehilangan semua hartanya dalam sekejap, siapa yang paling terguncang? Istri Ayub..

Ketika semua anak-anaknya mati dalam sekejap, siapa yang paling terguncang? Istri Ayub. Bayangkan, semua anak yang lahir dari rahimnya, mati seketika..

Ibu mana yang tidak tersayat jiwanya, menyaksikan mayat-mayat anaknya berjejer terbujur kaku dihadapanya..!

Dan ketika satu-satunya yang tersisa dari hidupnya, yaitu suaminya, Ayub, ternyata sekarang sedang sakit, sekarat dan menurut perkiraanya, sebentar lagi Ayub akan mati..

Dia akan tinggal sendirian, menanggung semua beban, penderitaan hidup sendirian, kira-kira, istri mana yang tahan dengan situasi ini?

Menyaksikan semua ini, tentu istri Ayub mengalami goncangan yang hebat terhadap kejiwaannya. Kalau dia tidak dapat mengelola pikirannya, dia bis agila bahkan bunuh diri..

Maka ketika dia melihat suaminya sedang menderita sakit misterius, dia sangat terpukul. Tidak tahan melihat penderitaan suaminya, maka normal saja ketika dia berkata kepada Ayub..

“Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”

Ingat, pada jaman kuno, segala bencana dianggap sebagai murka dari dewa atau Tuhan. maka dalam alam berpikir istri Ayub, untuk apalagi Ayub hidup dalam kesalehan, kalau Tuhan menimpa dia dengan bencana..

Maka kita harus ingat, bahwa baik Ayub dan istrinya atau siapa pun, tidak ada yang tahu scenario dibalik semuanya. Mereka tidak tahu, sebenarnya, Setan lah yang membuat semuanya..

Maka dibalik ketidak tahuan istrinya, normal saja dia menyalahkan Tuhan. Yang tidak normal adalah iman Ayub. Dia benar-benar orang saleh yang sempurna..

Jadi apa yang dikatakan istri Ayub, itu karena dia merasa frustrasi karena Tuhan tidak mempertahankan suaminya yang saleh dalam kondisi yang baik..

Dia merasa bahwa kematian lebih baik daripada penderitaan yang dia alami sekarang. Karena dia tidak tahan melihat suaminya menderita..

Menurut pandangannya, untuk mengorbankan iman kepada Tuhan demi meringankan beban yang tak tertahankan adalah jalan terbaik yang harus ditempuh.

Jadi, dia bisa mengakhiri semua penderitaannya dengan mengutuk Tuhan, yang kemudian, menurut dugaan istri Ayub, Tuhan akan marah dan membunuhnya..

Walau bukan saran yang baik, namun wajar terjadi oleh seorang istri yang bertubi-tubi ditimpa bencana yang total..

Namun kita melihat dipembahasan selanjutnya, bahwa saran istrinya tidak diikuti Ayub. Karena itu Ayub telah menyelamatkan kembali rumah tangga mereka..

Dan yang lebih penting, istri Ayub tidak terjerumus lebih jauh dalam menyalahkan Tuhan sebagai penyebab penderitaan mereka..

Ayub menderita fisik, namun jiwanya tetap tenang. Istri Ayub tidak menderita fisik, namun kesehatan jiwanya terganggu. Mereka saling menguatkan dan mereka selamat akhirnya..

Istri Ayub seorang perempuan yang baik, yang terus mendukung suaminya hingga titik terendah..dia bukan perempuan gila atau tidak beriman..

Ayub berpikir positif tentang Tuhan, bahwa “Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatang kebaikan..” Roma 8:28

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan