Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Ismael Sang Keledai Liar

Ismael Sang Keledai Liar

MALAIKAT itu memberitahu Hagar bahwa dia akan mengandung anak laki-laki. Dan dia harus memberi nama Ismael.

Ini merupakan orang pertama dalam Alkitab yang diberi nama oleh Tuhan sebelum lahir.

Tidak banyak orang dalam Alkitab yang diberi nama oleh Tuhan sebelum mereka lahir. Selain Ismael, ada Ishak, Yesus dan Yohanes.

Tuhan peduli kepada Hagar dalam penderitaannya. DIa hadir memberkatinya.

Nama Ismael berarti “Tuhan mendengar” atau “semoga Tuhan mendengar.” Apa yang Tuhan dengar? Penderitaan karena penindasan Sarai.

Jadi setiap kali Hagar menyebut atau meanggil nama “Ismael,” ia akan teringat akan belas kasihan Tuhan di saat-saat sulitnya!

Tuhan telah mendengar tangisannya yang menyakitkan, dan nama putranya akan terus mengingatkannya bahwa Tuhan mendengar tangisannya!

Selain memberi nama, Tuhan juga menubuatkan bagaimana sifat dan cara hidup Ismael kelak.

“Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” (16:12).

Ada 4 hal tentang sifat Ismael dimasa depan:

Pertama, Ismael masa depan digambarkan seperti keledai liar.

Itu bukan merendahkan. Zaman kuno keledai adalah hewan kebanggaan. Seperti orang punya mobil Mercy sekarang ini.

Di Negev dan Semenanjung Sinai pada waktu itu terdapat kawanan keledai liar yang berkeliaran dari satu bagian padang pasir ke bagian lainnya, tidak pernah menetap.

Keledai liar adalah hewan yang suka menjelajahi padang rumput kering di Timur Dekat Kuno.

Saat Ismael digambarkan sebagai laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, ini kiasan yang mengacu pada keledai yang menendang keatas saat dilepaskan..

Dia akan menjadi seperti hewan liar dan tidak dapat dijinakkan yang berkeliaran sesuka hati di padang pasir.

Ismael dan keturunannya akan dicirikan sebagai pengembara, berkeliaran dari satu bagian padang pasir ke bagian lain, menjalani kehidupan nomaden.

Para rabi menafsirkan hal ini berarti bahwa dia akan menyukai padang gurun dan perburuan, dan dia akan bebas di antara manusia, sehingga tidak ada orang asing yang akan memerintah dia.

Kedua, tangannya akan melawan tiap-tiap orang.

Ia akan dicirikan sebagai seorang penyerang, yang dicirikan oleh agresi.

Ketika dia menjelajahi padang pasir, dia akan bertemu dengan kelompok-kelompok orang lain, dan kecenderungannya adalah menyerang mereka.

Tradisi kerabian menafsirkan hal ini berarti bahwa Ismael akan menjadi seorang yang suka berkelahi.

Ketiga, tangan tiap-tiap orang akan melawan dia.

Tangan setiap orang yang melawannya mengacu pada prinsip pembalasan. Ketika dia berkeliaran di padang pasir, Ismael akan bertemu dengan kelompok-kelompok orang lain; dan dia akan dicirikan sebagai penyerang, menyerang mereka.

Kemudian mereka yang diserangnya akan berkumpul kembali dan menyerangnya sebagai pembalasan.

Dalam penafsiran rabi, ayat ini berarti bahwa semua orang akan membencinya dan berperang melawannya.

Keempat: Di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.

Kalimat ini memiliki makna ganda. Di satu sisi, dia akan hidup berdampingan dengan saudaranya Ishak, tetapi di sisi lain, hidup berdampingan itu akan disertai dengan sikap permusuhan.

Dengan menggabungkan kedua makna tersebut, maka artinya adalah keturunan Ismail akan hidup berdampingan dengan keturunan Ishak, namun dalam sikap permusuhan, bukan dalam kedamaian.

Keempat, sifat tersebut bukan penentuan Tuhan tentang sifat Ismael. Namun itu akan menjadi pilihan hidupnya. Karakternya akan dibangun oleh lingkungan sekitarnya dan pengalamannya.

Jadi, dari kesalahan Sarai yang mendahului rencana Tuhan, maka bangsa-bangsa akan lahir. Yang akan menjadi teman seteru keturunan Ishak.

Oh ya, dimanakah posisi Hagar dalam prahara ini? terserah kita pembaca menempatkan posisinya. Mungkin Anda melihat dia juga bersalah, sebab dia mau disuruh berhubungan dengan suami majikannya..

Seorang hamba masa itu sering tidak punya pilihan. Hidup dan masa depannya sering ditentukan oleh tuannya. Saat dia disuruh berhubungan dengan Abram, dia tidak punya pilihan.

Selain dia sebagai hamba, praktek itu juga umum terjadi. Hagar menjalani saja peran itu. satu-satunya kesalahannya adalah dia menjadi tidak patuh saat tahu dirinya hamil.

Dia lupa posisinya sebagai hamba. Sekiranya dia tetap patuh kepada sarai, ceritanya akan lain.

Pada akhirnya, semua mereka, baik Abram, Sarai dan Hagar tidak lagi pada posisi masing-masing.

Abram Seorang pemimpin yang pasif. Sarai seorang tuan yang kejam. Hagar, seorang hamba yang memberontak..

Pada saat seseorang keluar dari posisinya, maka yang terjadi kekacauan. Bila seorang ayah dan ibu tidak duduk pada posisi sebagai orang tua yang sebenarnya, maka anak-anak akan kacau.

Jika seorang pemimpin tidak pada posisi memimpin, maka yang dipimpin akan kacau. Jadi pentingnya setiap orang berada pada posisi mereka.

Jadi semua prahara yang terjadi dalam keluarga Abram, berawal dari ketidak sabaran menanti janji Tuhan.

Ketidak sabaran menyebabkan keluar dari posisinya. Karena itu mari kita bersabar. Tempatkan diri kita tetap dalam posisi dan peran kita.

Tindakan buru-buru akan melahirkan kesalahan. Itu akan melahirkan penderitaan. Dan jalan cerita kehidupan kita akan membuat prahara lain, yang berdampak hingga anak cucu kita.

Kesabaran dapat membantu seseorang untuk tetap tenang dan mengendalikan diri, terutama saat menghadapi situasi yang sulit atau menunggu sesuatu.

“Aku menantikan dengan sabar Tuhan; Dia mencondongkan tubuh ke arahku dan mendengar seruanku”. Mazmur 40:1

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan