Injil Menurut Ezra Dan Nehemia

Pelajaran Alkitab Sistematis Sekolah Sabat, Okt-Des 2019

Pengantar pelajaran Alkitab sistematis Ezra dan Nehemia

Ezra dan Nehemia adalah pemimpin yang luar biasa, berpusat pada Tuhan, berorientasi pada Firman, dan dipimpin oleh Roh yang sangat menginginkan agar umat Allah makmur dan bahwa nama-Nya dinaikkan dan diberitakan di seluruh dunia.

Kehidupan mereka mencontoh apa yang dapat Allah lakukan melalui para pemimpin yang setia dan melayani.

Karena kodrat kita yang penuh dosa, kebiasaan yang dipupuk, dan sifat turun-temurun, kita dapat mengalami perubahan yang benar dan langgeng hanya melalui mempelajari Firman Allah yang mentransformasikan dan bantuan Roh Kudus.

Orang-orang percaya hidup “bukan dengan kperkasaan atau kekuatan, tetapi dengan Roh-Ku” (Zakh. 4: 6, NKJV) dan dengan merangkul janji-janji Allah dengan iman (Hab. 2: 4), menghasilkan kehidupan rohani yang bersemangat.

Pelajaran Ezra dan Nehemia menggambarkan bahwa hidup itu rumit. Segera setelah kita mencoba melakukan hal-hal baik, rintangan muncul dan pertentangan muncul. Bahkan teman-teman dapat secara terbuka atau diam-diam menentang kita dan, mungkin, menjadi musuh kita.

Rintangan dan penolakan terhadap kebaikan menunjukkan bahwa Setan itu hidup dan bahwa dosa itu nyata. Melawan Setan adalah mustahil secara manusiawi karena kejahatan lebih kuat dari kita.

Hanya Tuhan yang bisa mengamankan kemenangan, merevolusi pemikiran, dan memberi kita kekuatan untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Keputusasaan hidup adalah peluang untuk berubah.

Kekecewaan dapat membantu kita fokus pada hal-hal penting dan mempercepat pertumbuhan rohani kita, karena kita memperoleh kemenangan atas setiap krisis melalui pemberdayaan Allah.

Baik kitab Ezra maupun Nehemia tidak berakhir dengan optimisme. Dosa adalah masalah serius, menyebar dengan mudah dan cepat.

Tantangan terbesar tidak datang dari luar, tetapi dari ketidak setiaan  kepada Allah dimana umat-Nya sendiri tidak mengikuti kehendak-Nya yang dinyatakan.

Untuk setia kepada Tuhan dan bertekun dalam mengikuti instruksi-Nya adalah ujian terkuat untuk gereja Allah. Seperti yang dipahami dengan benar oleh Ezra, satu-satunya kekuatan untuk berubah datang dengan rajin menggali Firman Tuhan, memahami, dan menghidupkannya.

Untuk memenuhi titik awal nubuat dari 70 minggu dan 2.300 petang dan pagi (yang keduanya dimulai pada tahun 457 SM).

Tuhan dengan ramah campur tangan dan mempengaruhi Raja Artaxerxes I untuk mengizinkan Ezra bersama dengan sekelompok orang Israel untuk kembali ke Yerusalem.

Dia juga menjamin keselamatan perjalanan mereka, dan bahkan untuk menyediakan segala keperluan fisik dan keuangan yang diperlukan untuk pelayanan bait suci (Ezra 7: 11-28).

Tema-tema teologis utama dari kedua buku ini adalah pemeliharaan, kesetiaan, dan perjanjian Allah. Tuhan menggenapi janji-janji-Nya, meskipun umat-Nya berpikiran sempit, bingung, terganggu, dan keras kepala.

Melalui hamba-hamba-Nya, Dia memanggil mereka dari keadaan lesu mereka ke kebangkitan dan reformasi.

 “Pekerjaan pemulihan dan reformasi yang dilakukan oleh orang-orang buangan yang kembali, di bawah kepemimpinan Zerubabel, Ezra, dan Nehemia, menyajikan gambaran tentang pekerjaan pemulihan rohani yang akan dilakukan pada hari-hari penutupan sejarah bumi ini.

Sisa-sisa Israel adalah orang-orang yang lemah, mudah dihancuran musuh-musuh mereka; tetapi melalui mereka Allah bermaksud untuk memelihara di bumi pengetahuan tentang diri-Nya dan hukum-Nya. Mereka adalah penjaga ibadat sejati, penjaga hokum-hukum kudus ” Prophets and Kings, hlm. 677.

Ezra dan Nehemia secara historis terhubung, dan mereka mencakup transisi penting dalam kehidupan umat Allah. Dua puluh tiga pasal ini membentuk satu cerita besar, tetapi dengan sub unit; mereka saling melengkapi dan mencakup masalah-masalah teologis yang serupa.

Dengan mempelajari secara cermat pola yang diungkapkan dalam komposisi kedua buku ini (Ezra dan Nehemia), kita dapat membedakan tindakan sejarah Allah yang luar biasa dan kepemimpinan yang baik.

Ingatlah bahwa tidak semua yang disajikan dalam buku-buku ini ditulis dalam urutan kronologis, dan bahwa beberapa bagian disusun secara tematis.

Seperti yang akan kita lihat, tantangan bagi Ezra dan Nehemia bukanlah untuk membangun kembali bait suci (karena sudah selesai dan didedikasikan pada 515 SM, lebih dari 50 tahun sebelum kedatangan Ezra) tetapi untuk membangun kembali kota Yerusalem, pemerintahannya, dan otonomi nasional – semua akhirnya akan membuka jalan bagi kedatangan Mesias.

Ketika kita mempelajari Firman Tuhan kuartal ini tentang Ezra dan Nehemia, semoga Tuhan memberkati kita dengan mengilhami kita, menyentuh hati kita, mengubah pemikiran kita, dan memungkinkan kita setiap hari untuk mengikuti-Nya dengan setia dan antusias atau bersemangan.

STATISTIK PENTING TENTANG EZRA DAN NEHEMIA

Ezra adalah seorang Imam, jurutulis, pemimpin besar. Arti nama Tolong. Narasi kitab Ezra berpusat pada Allah dan janjinya bahwa orang Yahudi akan kembali ke negerinya.

Kitab Ezra adalah buku sejarah yang ditulis oleh Ezra. Pembaca mula-mula kitab ini adalah orang-orang yang kembali dari pembuangan.

Tanggal penulisan sekitar tahun 450 SM, mencatat berbagai peristiwa sejak sekitar tahun 538 – 450 SM (melompati tahun 516-458); kemungkinan dimulai lebih awal di Babel dan diselesaikan di Yerusalem.

Ezra mengikuti kitab 2 Tawarikh sebagai sejarah orang-orang Yahudi, dengan mencatat kepulangan mereka ke negeri itu setelah pembuangan.

Tokoh penting dalam kisah Ezra al: Raja Koresh, Zerubabel, Hagai, Zakharia, Darius I, Artahsasta I, Ezra.

Tempat peristiwa utama di Babel dan Yerusalem.

Kita Ezra dan Nehemia adalah satu kitab dalam Alkitab Ibrani, dan dengan kitab Ester. Ketiga kitab ini merupakan kitab-kitab sejarah paska pembuangan.

Kitab-kitab para nabi paska pembuangan adalah Hagai, Zakaria, dan Maleakhi.

Hagai dan Zakaria seharusnya dipelajari bersama dengan Ezra karena kitab-kitab ini memberikan nubuat selama periode pembangunan kembali.

TAHUN TAHUN PENTING

  1. Yerusalem dihancurkan; pembuangan 586 sm
  2. Babel ditaklukan oleh Koresy 539
  3. Orang buangan kembali ke yerusalem 538
  4. Pekerjaan membangun rumah Allah dimulai 536 dipimpin Zerubabel
  5. Pekerjaan membangun rumah Allah terhenti 530
  6. Pekerjaan membangun rumah Allah dilanjutkan/pesan hagai, zakarian 520 sm
  7. Baait Allah selesai 515 sm
  8. Ezra datang ke yerusalem 458 sm
  9. Nehemia datang ke Yerusalem 445 sm dan meletakkan fondasi bait suci.

Dengan pulang ke tanah Israel dari Babel mereka menunjukkan iman mereka kepada Janji Allah untuk memulihkan mereka sebagai suatu bangsa.

Tahun 536 Zerubabel memimpin mereka untuk membangun kembali mezbah. Mereka mengembalikan lagi kurban setiap hari dan hari raya tahunan, dan mendedikasin ulang diri mereka untuk ibadah yang sejati kepada Allah.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *