Ibu, Lem Perekat Yang Kuat
Kata “ibu” berasal dari bahasa Ibrani ’em (alef-sere-mayim). Kata ini dijumpai pertama kali dalam Kejadian 2:24 ‘immo, yang berarti “ibunya”. Sebelum tanda huruf hidup dipakai dalam sistem tulisan Ibrani, kata ’em ditulis dengan dua huruf mati “alef” dan “mayim”.
Dalam piktograf (tulisan gambar) Ibrani kuno, “alef” adalah gambar kepala sapi jantan yang melambangkan “kekuatan”, sedangkan “mayim” adalah gambar air yang antara lain membawa ide “air” atau “cairan”.
Gabungan piktograf “alef-mayim” (yang diterjemahkan “ibu”) membawa ide “cairan yang kuat”.
Apa yang dimaksud “cairan yang kuat” itu?
Ide tersebut dapat dipahami dengan mengaitkan pengenalan orang Ibrani terhadap lem (perekat).
Mereka memiliki teknologi pembuatan lem, begini: kulit binatang atau bagian-bagian tubuh lain dari binatang dicampur dengan air, lalu direbus sampai mendidih.
Setelah proses itu, di bagian permukaan akan muncul suatu unsur yang lengket tebal berbentuk pasta. Bagian itulah yang digunakan sebagai perekat.
Itulah arti “ibu” yang membawa ide “cairan yang kuat”, seperti halnya perekat.
Seorang ibu yang baik akan menjadi lem perekat yang kuat bagi keluarganya, bagi lingkunganya.
Ibu yang baik menjadikan suami, anak-anaknya tetap erat bersatu dlm Kasih Tuhan..dia adalah sosok pemersatu, jurudamai, jurumasak, jururawat, jururapi dll
Tidak ada yg dpt menggantikan posisi ibu dlm keluarga..suami boleh pergi keluar rumah dlm waktu lama, tp ibu tdk akan pergi dlm waktu lama dr rumahnya..
Seorang anak boleh melepaskan genggamannya dr ibunya, ttp seorang ibu tdk akan melepas genggamanya dr anaknya..
Seorang anak bisa saja melupakan ibunya, ttp seorang ibu tdk akan melupakan anaknya…
Seorang bisa saja menelantarkan ibunya manakala sudah tua, tp seorang ibu walau dia sudah tua tidak akan menelantarkan anak anaknya..
Ibu adalah perekat yang kuat dalam keluarga..selalu ingin suami dan anak anaknya erat dalam pelukannya..
SELAMAT HARI IBU UNTUK SEMUA IBU DIMANAPUN BERADA. TUHAN SELALU MEMBERKATI.