Pastordepan Media Ministry
Beranda Studi Alkitab Hari-hari raya bangsa yahudi dalam lambang dan wujud – bagian 2

Hari-hari raya bangsa yahudi dalam lambang dan wujud – bagian 2

Pendahuluan

Setelah dilengkapi dengan penjelasan pendahuluan pada bagian I, sekarang kita mendapat suatu gambaran yang lebih jelas tentang apa makna perayaan tahunan bagi umat Allah pada zaman penantian, dan makna apa yang bisa diberikan pada kita yang hidup pada zaman penggenapan setelah hampir semua anasir ramalan dan lambang dalam alkitab sudah menemukan apa yang dimaksudkan di dalam sejarah.

Tiga langkah lanjutan akan mengakhiri palajaran ini:

I.Upacara pesta perayaan

Sebagaimana telah dikemukakan, suatu siklus tahununan yang terdiri dari tujuh perayaan dan pola pelaksanaan perayaannya sudah dijelaskan dalam imamat 23.

Tiga diantara perayaan ini adalah “perayaan panen” atau “perayaan pengembaraan” yang mengharuskan hadirnya semua pria yahudi yang berusia 12 tahun atau lebih di kaabah karena ada peraturan “sabat perayaan” atau hari perhentian dari pekerjaan sekuler.

“pesta panen” itu terdiri dari:

1.Perayaan roti tak beragi yang dirayakan selama 7 hari dan langsung disusul dengan perayaan paskah (dilakukan pada malam sebelumnya) pada pertengahan bulan pertama (nisan) serta permulaan panen jelai (imamat 23:5-14);

2.Hari raya 7 minggu atau pentakosta, lima puluh hari kemudian untuk merayakan musim panen gandum (imamat 23:15-21; kel 34:22).

3.Hari raya perkumpulan atau hari raya pondok daun (yaitu pendok, tempat bernaung, atau kemah) pada pertengahan bulan ketujuh (tishri) pada penutupan panen buah-buahan dan minyak zaitun (imamat 23:34-44); ulangan 16:13).

Empat perayaan lainya tidak mengharuskan kehadiran semua kaum laki-laki; dua diadakan pada musim bunga dan dua lagi pada musim gugur.

Pesta perayaan musim bunga adalah hari raya paskah yang dirayakan pada tanggal 14 bulan nisan (keluaran 12:6-12; 29:33; imamat 23:5-8; bilangan 33:3; ulangan 16:1), dan perayaan buah sulung yang dilaksanakan pada tanggal 16 bulan nisan – yaitu hari sesudah hari raya sabat paskah tahunan (imamat 2:12; 23:10,11).

Dua tambahan hari raya musim gugur adalah peniupan serunai pada hari pertama bulan ketujuh (imamat 23:24,25) dan hari raya pendamaian pada tanggal 10 bulan ketujuh (imamat 23:27-32).

II.Tujuan perayaan

Selain reuni dan persekutuan, mereka merayakan hari-hari raya itu bukan bertujuan pertemuan social saja melainkan untuk perbaktian. Anasir yang dimaksud yang mencakup sifat peringatan, mendidik, ramalan adalah sebagai berikut:

1. Peringatan.

Hari raya paskah misalnya , mengingatkan malam kelepasan dari mesir, dan hari raya pondok daun menyegarkan kenangan masa 40 tahun dalam “hidup berkemah” di hutan belantara selama pengembaraan mereka.

2. Mendidik.

Dengan dorongan bahwa mereka akan menghadapi semua perjalanan musim sepanjang tahun dan akan menghadapai panen utama, pesta perayaan itu adalah bagian yang integral dari pendidikan ilahi bagi bangsa Israel.

Perayaan ini menolong untuk memperoleh sikap ketergantuan kepada Tuhan dan sikap berterima kasih dengan pujian.

Sifat, sumber daya, dan tuntutan dari hubungan perjanjian itu diulangi, dijelaskan, serta diberikan nasehat secara teratur mengenai urutan pelaksanaannya.

3. Ramalan.

Tujuan utamanya adalah ramalan, atau lambang, oleh sebab setiap pesta perayaan mengandung aspek penting dari pekerjaan kristus.

Ini dapat diperagakan oleh persembahan korban untuk dosa—anasir penggantian dalam satu bentuk atau bentuk lain—dan dihubungkan dengan setiap pesta perayaan.

Tentu tidak ada korban hewan “bayangan” ini yang memiliki kuasa penyelamatan didalamnya. Korban hewan ini hanyalah gambaran dan penunjuk pada yang sesungguhnya yang akan datang.

Seperti teleskop tidak dibuat untuk ditonton melainkan sebagai alat untuk melihat. Tujuanya adalah persembahan korban agung yang akan datang, dimana ribuan korban yang tidak terhitung jumlahnya hanya berlaku sebagai penunjuk pada pengorbanan kristus.

Baca Juga: Hari-Hari Raya Bangsa Yahudi Bagian Pertama

III.Anasir ramalan dalam pesta perayaan

Adanya anasir ramalan dalam pesta perayaan tidak disangkal Yesus dan rasul-rasulNya. Paling sedikit tiga dari perayaan kuno itu disebutkan dalam perjanjian baru, dan dinyatakan dengan jelas bahwa perayaan itu memenuhi kegenapannya dalam beberapa fase pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan. Perayaan-perayaan itu adalah:

1. Hari raya paskah. (I kor 5:7; 1 pet 1:19,20).

Telah menemukan wujud itu dalam pengorbanan kristus. Digenapi tepat sampai bulan, tanggal, dan jamnya (bulan nisan hari ke 14).

2. Hari raya roti tak beragi.

Walaupun tidak ditekankan dalam PB, perayaan ini bagian dari serangkain jenis paskah. Istilah “paskah” dan roti tidak beragi” sering digunakan secara bergantian untuk pesta perayaan yang sama.

Ragi adalah lambang dosa (1 kor 5:7-8) dan roti tanpa ragi adalah lambang juruslamat yang tidak berdosa, yang berhenti dalam kubur pada hari sabat paskah akhir minggu itu. Digenapi sampai pada hari yang tepat (tanggal 15 bulan nisan).

3. Buah sulung ( 1 kor 15:20-23).

Inilah jawaban lambang PL berlaku khususnya bagi kebangkitan Yesus Kristus sebagai wujudnya. Digenapi tepat sampai pada harinya (hari ke 16 bulan nisan).

4. Pentakosta (kisah 2:1-4).

Terjadi tepat 50 hari sesudah persembahan roti yang dibuat dari hasil pertama jelas (pada tgl 16 bulan nisan), kecurahan roh kudus dengan jelas dihubungkan dengan kegenapan sejarah yang dilambangkan oleh pesta perayaan itu.

Pentakosta yang menjadi lambang dalam PL adalah “perayaan” panen dan anasir ini jelas terlihat pada pantekosta sebagai wujudnya –sebagaimana terlihat pada tuaian ajaib 3000 jiwa (ay 14) yang dihasilkan oleh pekerjaan roh kudus.

Digenapi tepat sampai pada harinya (hari ke 6 bulan sivan). Jika kita menyamakan kesesuaian “lambang-wujud” dengan hubungan dua rantai yang parallel, maka kita sekarang sudah sampai pada kesimpulan bahwa kegenapan empat mata rantai pertama sudah kita lihat dengan jelas.

Keempat perayaan pada bagian pertama musim bunga telah ketemu dengan pasangannya pada peristiwa-peristiawa yang berhubungan dengan kedatangan yesus yang pertama (yaitu kematianNya, penguburanNya, kebangkitanNya, dan kecurahan Roh Kudus).

Tetapi dapatkah kita menempatkan ketiga kegenapan yang terakhir dengan kepastian yang sama? Dapatkah kita mencari ketiga peristiwa yang berurutan yang sama dengan ketiga pesta perayaan musim gugur dalam siklus hari raya bangsa yahudi?

Ternyata kita harus meninggalkan dulu zaman alkitab dan lewat 1260 tahun masa kemurtadan kepausan untuk memasuki sejarah kristiani modern.

5. Serunai (wahyu 14:6-7).

Menemukan kegenapannya dalam kebangunan besar advent kedua kali antara tahun 1830 ean 1840 an dengan mengumandangkan dekatnya kegenapan :penyucian kaabah” yang dimulai tahu 1844, telah menandai titik akhir nubuatan 2300 petang dan pagi dalam daniel 8:14.

6. Hari grafirat (hari pendamaian).

Daniel 7:9,10;8:14; wah 11:18,19. Digenapi dengan hari penghukuman sebelum kedatangan yesus –fase permulaan hukuman terakhir – yang dimulai sebagaimana dinubuatkan yaitu tahun 1844, dan seirama dengan upacara tahunan “penyucian kaabah” pada pelayanan kaabah duniawi.

7. Kemah suci (Yesaya 35; mat 8:11;13:39,43; 24:31; Lukas 13:28,29;wah 7:9-17; 14:14-16; 19:6-9).

Akan digenapi pada perkumpulan besar atau tuaian pulang kerumah yaitu umat tebusan pada kedatangan Yesus yang kedua kali.

Inilah puncaknya “tuaian dari segala tuaian” yang diproyeksikan dalam “tujuan penuaian” dari sekian banyak perumpamaan dan nubuantan (lihat mat 13:39-41; yak 5:7,8; mat 3:12; wah14:14-16).

Kesimpulan

Jika kita mempelajari dalam rangka fakta sejarah dan firman Allah, pesta perayaan itu mengemukakan nubuatan yang dilakonkan dengan titik-titik penting dalam pekerjaan penyelamatan Kristus sepanjang masa Kristiani.

Keedua titik puncak dari alkitab – kedatangan pertama kali dan kedua kali – berdiri tegak bagaikan pertanda yang tidak salah lagi.

Perayaan pesta itu memberi tinjauan atas perjalanan Tuhan yang bersahaja, teratur dan yang agung sepanjang zaman menuju kepada kemenanganNya yang terakhir.

Sekali lagi kita bertanya: mengapa Allah memberi kita kesempatan untuk mempelajari tema yang menggemparkan ini?

Firman Tuhan dalam luk 12:35,36 memberi jawabanya: “hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nanti tuannya.”

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan