Ester: Tangan yang Tidak Kelihatan

Teks: Ester 1-7

Pendahuluan

Pada tahun 2015, istri saya hamil. Lalu kami pergi kedokter kandungan. Di USG, tetapi tidak terlihat dilayar ada janin. Kosong. Lalu dokter Kembali melakukan tes dan hasilnya positif garis 2.

Tapi karena tidak terlihat di USG, maka dokter melakukan USG transvaginal, dan ditemukan embrio tidak masuk dirahim tetapi menempel di tubafallopi, atau disebut dengan kehamilan diluar kandungan.

Karena ini berbahaya, maka hari itu juga dioperasi untuk mengambil sel telur tersebut. Karena peristiwa itu maka kami tidak punya program untuk memiliki anak. Sedikit trauma.

Tetapi satu bulan setelah operasi, entah kenapa istri mual-mual setiap pagi, tiap hari dipijat. Tetapi karena mualnya tidak berhenti, iseng-iseng beli tespack dan hasilnya positif.

Bukanya senang malah kami takut, karena baru saja menjalani operasi. Lalu pergi ke dokter. Di usg, janinnya terlihat, sudah 3 bulan.

Bukanya senang malah saya bingung dan cemas. Saya complain dokter, kalau bulan lalu baru operasi krn hamil diluar kandungan. Kenapa bisa hamil?

Dokter tidak bisa menjawab, hanya berteori kemungkinan, ini dan itu..

Karena saya tidak mau larut dalam berbagai pertanyaan yang membingungkan, saya menganggap sebagai keajaiban tanpa mujizat. Ada tangan yang tidak terlihat yang bekerja disana.

Karena itu nama salah satu nama Deluna adalah El Miracel artinya Mujizat Tuhan.

Fase Pertama Hidup Ester

Salah satu cerita Alkitab, tentang Invisible Hand atau keajaiban tanpa mujizat yaitu cerita Ester. Cerita ini sudah kita kenal sejak kecil.

Pengetahuan kita tentang tokoh Ester, dia wanita yang hebat, berani. Dan itu benar. Tetapi untuk memahami Ester dengan lebih baik, kita perlu membaca ceritanya dari dua fase.

Fase pertama adalah Ester yang pasif. Hidupnya diatur orang lain. Dia mau apa dan mau kemana diarahkan orang. Kedua, Ester yang aktif, dia mampu bertindak sendiri melakukan sesuatu dengan resiko.

Ester bukan siapa-siapa. Dia salah seorang tawanan Yehuda yang masih tinggal dikerajaan Persia. Ayah dan ibunya sudah meninggal. Dia diasuh oleh pamannya, Mordekai, sekaligus menjadi ayahnya. (Ester 2:7)

Dia digambarkan sebagai gadis yang cantik, “elok perawakannya dan cantik parasnya..”

Pada waktu itu ada kontes kerajaan untuk mencari pengganti ratu wasti. Dan syarat untuk ikut kontes adalah “anak-anak dara yang elok rupanya..”

Ester memenuhi syarat untuk itu. Mordekai suruh dia ikut. Pesannya Cuma satu, jangan beritahukan siapa dirimu. Dia tidak bilang, jangan lupa sabat ya..

Para gadis dikumpulkan disatu tempat di dalam istana. Mereka dikarantina selama 1 tahun. Lalu setiap orang akan tampil dihadapan raja sesuai dengan urutan.

Entah apa yang membuat Hegai pengawas para perempuan, tertarik kepada Ester. Dia memang gadis yang baik, pendiam dan tidak banyak permintaan. Lalu Ester mendapat prioritas dan dipindahkan ketempat yang sudah disediakan.

Jangan pikir kontes itu seperti pemilihan Miss Universe, putri Indonesia atau putri Yogyakarta. Sangat berbeda tidak seperti itu.

Pemilihan miss Universe, penilaianya selain cantik, siapa yang paling cerdas. Dia pemenangnya. Pemilihan ratu tidak seperti itu..

Ayat 13-14, gadis itu menghadap raja.. Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia Kembali. Itu artinya sepanjang malam dia Bersama dengan raja. Jadi kontes ini adalah adu siapa yang paling jago melayani raja.

Sore hari dia masuk sebagai gadis, dia keluar paginya sudah menjadi gundik raja. Karena itu dia dipindah kebalai kedua. Balai kedua itu adalah tempat istri dan gundik raja.

Kalau begitu, perempuan macam apa Ester, dia rela kehilangan kegadisanya, untuk sesuatu yang belum pasti dia menangkan.

Mereka tidak sedang belajar alkitab disana. (Terjemahkan sendiri sedang apa mereka disana.)

Untung saja dia menang mengalahkan ratusan gadis-gadis lainya, bukan saja karena dia cantik, tetapi karena dia pintar melayani raja.

Raja memilih Ester. Alasanya: Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain..

Sampai disini Ester bukan teladan yang baik. Bukan hanya itu, diayat sebelumnya 2:10, dikatakan,” Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.”

Kita tidak berharap Ester disana bisa pelihara sabat, jangan berharap Ester, seperti Daniel. Mungkin dikasih makanan haram dia makan, dll. Semua dia lakukan untuk menutupi identitasnya.

Tidak dijelaskan mengapa. Mungkin petunjuk dalam Ezra 4:1-6, yang menceritakan sikap dan tindakan anti-Semit terhadap orang Yahudi..

Sampai disini, saya tidak bisa menemukan, alasan dibalik semua tindakan yang dilakukan Mordekai terhadap Ester.

Sebab, baik Mordekai dan Ester, keduanya adalah orang yang baik. Sehingga kita tidak sanggup memahami mengapa Ester sampai harus ikut kontes kecantikan model seperti itu..

Dalam konteks ini, Ester dinobatkan sebagai ratu berdasarkan fakta bahwa raja mencintainya lebih dari wanita lain dan dia telah menemukan kasih sayang dan kebaikan dari raja.

Nah sekarang kita dapat melihat tangan Tuhan bergerak dibalik peristiwa itu..Ester menjadi Ratu untuk satu maksud yang dia sendiri tidak tahu..

Setelah itu peristiwa yang lain lagi muncul. Haman, orang nomor dua raja ingin membinasakan seluruh orang Yahudi dikerajaan Persia.

Dia meminta otorisasi dari Raja, dengan fitnah. Dia bilang bahwa ada satu bangsa yang dikerajaan ini yang mempunyai hukum sendiri. Hukum raja diabaikan..

Raja memberikan otoritas kepada Haman. Untuk melakukan apa yang dia mau lakukan. Berita itu segera sampai diseluruh kerajaan. Kota gempar dan mencekam.

Dimana-mana orang Yahudi berkabung. Meratap dan menangis. Mordekai juga mengoyakkan pakaiannya dan berkabung. Menunjukkan kesedihan yang paling pedih.

Dia pergi ke jalan-jalan kota berdemonstrasi. Dengan lantang dia meneriakkan kata-kata ini: “Sebuah bangsa yang tidak melakukan kejahatan akan dihancurkan.”

Dia tiba di pintu gerbang istana raja dengan pakaian kabung. Dayang-dayang melaporkan kepada Ester tetang Mordekai. Mendengar itu Ester risau, pasti ada sesuatu yang tidak beres.

Lalu dia kirim pakaian supaya ganti baju kabungnya. Dia menolak. Ester mengutus Hatah menanyakan Mordekai, apa yang sedang terjadi.

Hatah Kembali kepada Ester, menyampaikan bahwa Haman ingin membinasakan seluruh orang Yahudi, dengan imbalan emas dan perak sebagai harganya untuk perbendaharaan kerajaan.

Mordekai meminta Ester untuk menghadap raja meminta belas kasihan dan membela bangsanya.

Ester membalas permintaan Modekai, saya sudah satu bulan ini tidak dipanggil oleh raja. Jadi saya tidak bisa menghadap raja kalau tidak dipanggil. Kalau saya menghadap raja maka saya akan dihukum mati. (4:11)

Lalu Mordekai menjawab Ester: “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.

Kalau kamu berdiam diri, tidak berbuat apa-apa, bagi orang Yahudi akan datang pertolongan dari pihak lain. Engkau dan keluargamu akan binasa.

Ester menjawab Mordekai: Baiklah, saya akan menghadap raja, walau berlawanan dengan undang-undang. Kalau pun saya harus mati, biarlah saya mati.

Tapi tolong kumpulkan semua orang Yahudi dan berpuasa 3 hari, setelah itu saya akan menghadap raja.

Fase Kedua Hidup Ester

Kita lihat sekarang Ester yang pasif, berubah menjadi Aktif dan berinisiatif. Ester yang seluruh hidupnya diarahkan orang lain sekarang dia yang mulai mengarahkan. Keadaan membuat dia berubah.

Tindakan yang akan ditempuh Ester sangat berbahaya, taruhanya, Nyawanya.

Pertama, Ester harus melanggar hukum kerajaan, hukumanya mati. Kedua, Ester harus mengakui bahwa dia telah menipu raja tentang identitasnya sebagai bangsa Yehuda. Hukumanya mati.

Ketiga, Ester harus membujuk raja menarik UU pemusnahan bangsanya, UU raja tidak bisa dibatalkan. Keempat, Ester harus melawan Haman, musuh yang licik.

Setelah 3 hari berpuasa, Ester menghadap raja. Raja melihat Ester, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.” (5:2).

Ini saat yang menentukan. Selamat atau tidak bangsanya ada ditangannya. Dia memikul bukan hanya keselamatan keluarganya, tetapi satu bangsa. Hidup mati mereka tergantung Ester.

Ester yang tadinya pasif sekarang dia mengorbankan dirinya untuk keselamatan bangsanya. Pada saat seperti ini Ester akan menyatakan imannya dihadapan Raja, siapa dia, apa agamanya, siapa Tuhan yang dia sembah.

Yang mana pada saat mendaftar kontes, dia sembunyikan dari semua orang. Kita lihat Ester berubah,dari anak gadis yang polos menjadi pemberani.

Justru pada saat-saat bahaya dia menunjukkan imannya. Sebagian orang menutupi imannya pada saat bahaya, tetapi Ester sebaliknya.

Ester menghadap raja pada saat da waktu yang tepat. Raja bertanya ada apa Ester? Apa yang kamu inginkan? Setengah kerajaan ini akan aku berikan..

Sampai disini perhatikan baik-baik. Ester, muncul sebagai orang yang bijaksana dan kreatif, dengan menunda keinginannya yang sebenarnya. (7:2-3).

Mungkin pembaca akan mendorong supaya saat itu juga disampaikan, mengingat sulitnya bertemu dengan raja..

Sekarang Ester mulai memainkan sebuah permainan, dimana dia membawa raja kepada skenarionya sendiri.

Dan dia tahu kelemahan raja. Menurut sejarawan Herodotus, Raja Ahasweros sangat lemah bila berhadapan dengan perempuan muda yang cantik yang dia inginkan.

Nah disinilah dia menggunakan kekurangan raja untuk mengatur situasi membebaskan umat-Nya.

Strategi membongkar kejahatan Haman

Sekarang Ester mengatur semua strategi yang dia bisa buat. Dia tidak bergantung lagi kepada Mordekai mentornya, dia sangat cerdik dan cerdas.

Dia bilang, saya mengadakan pesta hari ini, kalau boleh raja dan Haman datang. Dipesta ini raja Kembali tanya, apa keinginanmu? Ester bilang, besok saya mau adakan pesta lagi, saya mohon raja dan Haman datang lagi.

Ester tidak langsung membuka kedok Haman saat itu, dia menunda dengan membuat pesta kedua, untuk mendapatkan kepercayaan raja.

Dengan Ester menunda membuka kedok Haman, ternyata untuk satu alasan yang tidak terduga. Yaitu di pasal 6. Malam hari memeriksa catatan sejarah, disana tertulis Modekai pernah menyelamatkan Raja dari upaya pembunuhan berencana, tetapi dia tidak mendapat penghargaan atas hal itu.

Jadi raja bilang tolong dikasih penghargaan. Kebetulan saat yang sama, Haman datang ke Istana menghadap raja, dan raja memerintahkan Haman memberikan tanda jasa kehormatan dan kebesaran kepada Mordekai musuhnya sendiri.

Haman begitu sakit hati, Ketika dia tau bahwa penghargaan itu untuk Mordekai. Kenapa dia yang harus memberikan itu kepada musuhnya sendiri. Jadi, Mengapa Ester menunda permintaannya sampai perjamuan kedua? Untuk satu alasan yang baik, yaitu lepas dari tiang gantung Haman.

Pada perjamuan yang kedua, raja Kembali bertanya, apa permintaanmu Ester? Disini lah Ester menyampaikan permintaan dan keinginannya kepada raja, tepat didepan Haman.

Dia katakan, nyawa saya terancam dan nyawa bangsa ku terancam. Kami dijual untuk dipunahkan, binasakan dan dibunuh..

Kalau hanya dijual saya akan diam saja, tetapi ini juga bencana untuk raja. Disini Ester membuka identitasnya sebagai orang Yehuda, dan dia sudah siap dengan segala resikonya.

Raja bertanya, siapa dan dimana orang yang mempunyai niat seperti itu? Perhatikan jawaban Ester, tegas dan to the point: “Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!” Maka Haman pun sangatlah ketakutan di hadapan raja dan ratu.” (7:6)

Mendengar itu raja sangat marah, hatinya panas. Untuk meredam amarahnya, raja pergi keluar ketaman istana meninggalkan Haman dan Ester.

Saat yang sama Haman memohon kepada Ester untuk keselamatan nyawanya. Karena sepertinya raja sudah bulat akan bertindak tegas kepada Haman.

Ayat 8: Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring..

Kalimat Haman Berlutut kurang tepat menggambarkan situasi ini. Bahasa Inggris lebih tepat, disebutkan, “Haman jatuh keatas tempat tidur dimana Ester berbaring..”

Jadi konstruksi ceritanya: Raja marah, dia pergi ketaman istana, raja Kembali keruangan..waktu raja kembali, entah kenapa Haman Jatuh diatas tempat Ester berbaring, mungkin juga diatas tubuh Ester,

Maka waktu raja masuk, dia lihat posisi Haman seperti sedang melakukan pelecehan seks kepada Ester, itu sebabnya dia bilang, “Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku sendiri?”

Kalau hanya berlutut, maka kalimat menggagahi itu tidak ada..dan tidak mungkin juga Haman melakukan hal itu sementara nyawanya sedang terancam.

Bagaimana sampai Haman jatuh dengan posisi seperti itu, kita tidak tahu. Tetapi tradisi orang Yahudi mengatakan, ada malaikat yang mendorong Haman sehingga dia jatuh di tempat Ester berbaring, tepat ketika raja masuk ruangan.

Keadaan ini membuat raja tambah murka dan meminta Haman dieksekusi di tiang gantung yang dia buat sendiri untuk Mordekai. Ester dan umat Tuhan selamat karena Haman jatuh keatas Ester.

Kalau itu tidak terjadi, bisa saja Ester pun akan dibunuh, karena telah menipu raja. Tetapi entah kenapa Haman jatuh keatas Ester dan akhirnya dia dan umat Allah selamat.

Bagaimana itu terjadi, kita tidak tahu. Saudara kita muslim mengatakan, Wallahualam, artinya hanya Tuhan yang tahu.

Biasanya sering digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan, hal, ataupun fenomena yang belum diketahui pasti kebenarannya secara mutlak.

Ini lah teologi buku Ester, teologi wallahualam. Hanya Tuhan yang tahu.

Kitab Ester, satu-satunya kitab yang tidak menyebutkan nama Tuhan. Namun “Tangan” Tuhan jelas hadir dan aktif di seluruh kitab ini.

Bahkan kitab ini disebut sebagai risalah doktrin God Providence atau penyediaan Tuhan. “TUHAN bermaksud melalui narasi sejarah Ester menunjukkan kepada kita contoh yang luar biasa dari pemeliharaan-Nya,

Baca Juga:

Abigail: Wanita dengan Kecantikan dan Kecerdasan

5 Pelajaran Hidup dari Hana

Bartimeus, Seorang Buta Sembuh Karena Iman

Rahasia Hidup yang di Berkati

Anjay

Tangan yang tidak terlihat

Kitab Ester adalah catatan keajaiban tanpa mujizat. Meskipun nama Tuhan tidak muncul dalam Kitab Ester, tetapi kehadiran Tuhan sangat mencolok dalam setiap kejadian yang diceritakannya.

Dimulai dari Wasti dipecat jadi ratu. Kontes pemilihan ratu, raja menjadi sayang kepada Ester, sehingga dia yang terpilih menjadi ratu. Tuhan menggerakkan hati raja dibelakang layar.

Ketika Ester menghadap raja tanpa dipanggil, tangan Tuhan bekerja dibelakang layar, mengarahkan hati raja menerima Ester. Tangan Tuhan juga mengatur raja untuk hadir dipesta Ester sebanyak dua kali.

Tangan Tuhan juga yang mengatur sampai Haman jatuh keatas Ester. Dari sini kita melihat bahwa buku Ester menantang kita untuk mengakui campur tangan Tuhan dalam hidup kita.

Memanggil kita untuk hidup berjalan dengan iman bukan dengan melihat. Tuhan dapat menggunakan orang yang paling rendah dan paling tidak penting.

Dan dengan penyediaan Tuhan, akan mengendalikan situasi yang kita tidak dapat kendalikan supaya menjadi alat yang ampuh untuk keselamatan banyak orang.

Kita tidak tahu apa yang terjadi besok, apakah ekonomi akan memburuk, apakah akan terjadi krisis, penyakit, kemalangan, kecelakaan dan situasi yang kita tidak dapat kendalikan..

Boleh jadi hidup kita seperti Ester hari ini, antara hidup dan mati sangat dekat..

Ingat, providensia Tuhan, ada tangan yang tidak terlihat yang akan mengatur segalanya. Kita hanya perlu menjadi seperti Ester pada fase kedua hidupnya, yaitu Perempuan yang aktif, inisiatif, kreatif, berani, berserah, tidak takut ambil resiko, rela berkorban demi keselamatan orang banyak.

Apakah kita khususnya para perempuan, aktif, inisiatif, berbuat sesuatu ketika keadaan tidak terkendali?

Walau pun tidak dicatat kehidupan rohani Ester, saya yakin dia wanita yang senang berdoa. Buktinya, Ketika krisis terjadi, dia meminta semua orang untuk berdoa dan berpuasa.

Ayat inti kita Roma 8;28: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Apakah hidup Anda sedang tidak terkendali? Ingat, wallahualam, biarlah Tuhan yang mengatur.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *