Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Doa Syafaat Abraham Untuk Sodom dan Gomora

Doa Syafaat Abraham Untuk Sodom dan Gomora

ABRAHAM sahabat Tuhan. Dia memberitahukan apa yang akan dia lakukan kepada Sodom dan Gomora.

Dia menjelaskan tentang keadaan Sodom dari segi moraliotas bahwa Sodom sangat jahat.

“Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.”

Kata keluh kesah dari kata zaakah, yang merupakan permainan kata dari kata Ibrani untuk “kebenaran”, tzedakah.

Kata keluh kesah biasanya mengacu pada tangisan memilukan untuk bantuan atau pertolongan oleh mereka yang tertindas..

Nampaknya ini mengacu pada mereka yang tertindas di Sodom dan Gomora, dan hanya Lot yang benar yang “tertindas oleh perilaku sensual orang-orang yang tidak bermoral.” ( 2Ptr 2:7 ).

Sangat menarik bahwa kejahatan orang Amori belum penuh ( Kej 15:16 ), tetapi kejahatan di 2 kota ini sudah penuh dan telah mencapai batas Tuhan mengingat kejahatan mereka yang sangat besar.

Selanjutnya Tuhan katakan,

“Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.”

Disini Tuhan berbicara secara antropomorfik , menggambarkan apa yang akan dilakukan seorang pria. Aku akan turun, tidak mengatakan bahwa Tuhan tidak tahu..

Kata antropomorfik ini berbicara tentang kehadiran pribadi YHWH untuk (1) penghakiman, di sini dan Kej. 11:5 , 7 dan (2) pertolongan, Kel. 3:8

Ini adalah bahasa metaforis timur. Ini adalah frasa penting yang menunjukkan bahwa Allah yang adil, meskipun Dia mengetahui segalanya..

Tetap Dia memeriksa secara pribadi sebelum membuat penghakiman. Frasa ini digunakan oleh para rabi untuk mengatakan bahwa ini harus menjadi karakteristik para hakim di Israel.

Idenya adalah Tuhan akan melihat apakah kejahatan Sodom sesuai dengan keluh kesah yang telah didengar-Nya.

Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN.

Abraham datang mendekat dan berkata: “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?

Jadi dari ketiga orang tadi, dua orang pergi menuju Sodom. Sementara satu orang lagi yang diidentifikasi sebagai TUHAN masih tetap disana berdiri dengan Abraham.

Fakta bahwa kedua orang itu pergi ke Sodom memperjelas kepada Abraham bahwa keputusan Tuhan telah dijatuhkan dan penghakiman kini telah ditetapkan. Ia tahu bahwa keadilan Tuhan menuntut kehancuran ilahi.

Abraham mendekat kepada Tuhan. Kata kerja datang mendekati ( nagash ; Lxx – eggizo ) digunakan oleh para imam yang mendekati Tuhan ( Yeh. 44:13 ) atau altar untuk melaksanakan tugas keimaman mereka ( Kel. 28:43 ; 30:20 ) dan menunjukkan kedekatan.

Kata ini digunakan untuk menggambarkan pikiran dan hati yang menjangkau Tuhan dalam penyembahan dan pengakuan dosa.

Dalam konteks saat ini, kata ini berbicara tentang kedekatan fisik dan juga kedekatan dalam hal persekutuan

Setelah Abraham mendekat, dia mulai menjadi juru syafaat untuk Lot keponakannya. Dia berkata, “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?

Kata Abraham berkata, dari kata Qal. Kata ini biasanya digunakan untuk doa dan pengorbanan. Kata ini menunjukkan persekutuan yang luar biasa antara Abraham dan YHWH.

Disini Abraham berdoa syafaat. Permohonan Abraham didasarkan pada keadilan Tuhan yang tidak akan membiarkan orang benar menderita hukuman yang seharusnya diterima orang jahat.

Abraham mulai bersyafaat, menunjukkan bahwa ia memiliki hati seperti hati Allah seperti yang dijelaskan dalam 2Pet 3:9

“tidak menghendaki seorang pun binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

Jadi ketika Abraham bertanya, pasti dia sedang memikirkan Lot dan keluarganya di Sodom. Abraham tahu bahwa Lot orang benar. Dia hanya salah memilih tempat tinggal.

Karena itu dia ingin menjadi pengantara untuk Lot. Permohonan syafaatnya untuk kota-kota terkutuk di lembah Yordan mengandung banyak petunjuk yang berhubungan dengan praktik doa kita sendiri.

Sederhananya, doa syafaat adalah tindakan berdoa atas nama orang lain. Peran mediator dalam doa lazim di Perjanjian Lama, dalam kasus Abraham, Musa, Daud, Samuel, Hizkia, Elia, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel.

Kristus digambarkan dalam Perjanjian Baru sebagai pendoa syafaat utama, dan karena ini, semua doa Kristen menjadi syafaat karena dipersembahkan kepada Tuhan melalui dan oleh Kristus.

Yesus menutup kesenjangan antara kita dan Tuhan ketika Dia mati di kayu salib. Karena mediasi Yesus, kita sekarang dapat bersyafaat dalam doa atas nama orang Kristen lain.

Meminta Tuhan untuk mengabulkan permintaan mereka sesuai dengan kehendak-Nya.

Sebuah model doa syafaat yang indah ditemukan dalam Daniel 9. Respon terhadap Firman ( Dan 9:2 ). Kesungguhan hati ( Dan 9:3 ) dan penyangkalan diri ( Dan 9:4 ).

Tanpa pamrih dengan umat Allah ( Dan 9:5 ); Pengakuan dosa ( Dan 9:5-15 ); bergantung pada karakter Allah ( Dan 9:4 , 7 , 9 , 15 ); dan memiliki tujuan kemuliaan Allah ( Dan 9:16-19 ).

Seperti Daniel, orang Kristen harus datang kepada Allah atas nama orang lain dalam sikap yang patah hati dan bertobat, menyadari ketidaklayakan mereka sendiri dan dengan rasa penyangkalan diri.

Doa syafaat yang sejati tidak hanya berusaha untuk mengetahui kehendak Tuhan dan melihatnya terpenuhi..

Terlepas dari apakah itu menguntungkan kita atau tidak dan terlepas dari apa pun biayanya bagi kita. Doa syafaat yang sejati mencari kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan kita sendiri.

Tuhan memanggil semua orang Kristen untuk menjadi pendoa syafaat. Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya aktif dalam doa syafaat.

Mari kita berdoa syafaat bagi orang lain.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan