Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Dilema Setengah Benar!

Dilema Setengah Benar!

“..Janji Tuhan murni seperti perak yang telah dimurnikan tujuh kali..” Mazmur 12:6

WAKTU Abram katakan bahwa Sarai adalah saudarinya, itu benar. Sarai adalah adik tiri Abram. Satu Bapa beda ibu (Kej 20:12). Tapi itu setengah benar. Karena poin utamanya bukan hubungan saudara itu.

Poinnya adalah Sarai itu istrinya. Disitu letak masalahnya. Maka disini Abram hanya mengungkapkan setengah kebenaran, tidak sepenuhnya.

Abram mengungkapkan setengah kebenaran, karena dia dilema. Seperti buah simalakama. Dimakan kena, tidak dimakan juga kena. Atau dalam serial Warkop, ‘mundur kena, maju kena.’

Mungkin kita pernah mengalami dilema seperti itu? Kanan kiri tidak oke. Maju mundur serba salah. Naik turun serba bingung.

Dilemma seperti ini biasanya akan mengorbankan salah satu untuk menyelamatkan salah satu lainnya. Hitung-hitungannya adalah mana yang resikonya lebih kecil.

Tetapi dua-duanya sama-sama tidak enak. Namun keputusan harus diambil.

Dalam kasus ini, sebenarnya dia tidak perlu lakukan siasat seperti itu. Bahkan dia tidak perlu pergi ke Mesir.

Namun karena dia egois, kurang iman, sehingga dia menempuh jalan yang tidak perlu dia tempuh. Dia membuat siasat yang tidak perlu dia siasati.

Sebenarnya dia berdiam diri saja dan menyerahkan semua kepada perlindungan Tuhan. Perkara ada bahaya diluar kemampuanya, itu adalah bagian Tuhan.

Tetapi sayangnya, bagian Tuhan dia ambil. Dia lakukan cara sendiri. Seolah Tuhan itu menjadi kecil dan tidak mampu. Siasat Abram adalah tanda dia kurang iman.

Mungkin kita pernah pada posisi dilemma seperti Abram. Atau saat ini kita sedang berada pada situasi itu. Lalu kita membuat siasat sebagai tanda kurang iman.

Apa pun situasi dimana kita tidak mampu, itu adalah bagian Tuhan. Berimanlah kepada Tuhan. Biarkan Tuhan melakukan bagian-Nya untuk memberkati kita.

Berbicara tentang tipu muslihat Abram, tentang istrinya sebagai saudaranya, rupanya ini bukan pertama dan terakhir.

Dicatat kembali di Kejadian 20: 1-3, kepada Abimelek, dia juga mengatakan istrinya sebagai saudaranya, sama dengan waktu di Mesir ini. Dan Firaun dan Abimelek hampir saja menodai Sarai.

Bahkan Ishak dikemudian hari, juga menggunakan siasat Abram dengan mengatakan Ribkah istrinya sebagai saudaranya. (Baca Kejadian 26:7-11)

Dalam ketiga episode tersebut alur ceritanya pada dasarnya sama. Seorang Bapa mengunjungi negeri asing, ditemani oleh istrinya.

Karena takut kecantikan istrinya akan menjadi sumber bahaya bagi dirinya sendiri, ia menggunakan tipu muslihat dengan berpura-pura bahwa istrinya adalah saudara perempuannya.

Tema istri sebagai saudara perempuan yang berulang dalam Kejadian telah memicu sejumlah komentar..

Para penafsir telah bingung tentang mengapa ayah dan anak harus kembali pada taktik ini begitu sering. Poinnya ini adalah tanda kurang iman.

Saat Sarai ditaksir oleh Firaun, sebab dia pikir perempuan ini tidak bersuami. Sarai sudah berada di istana Firaun. Tepatnya di Harem, sebuah tempat dimana para gundik raja tinggal.

Besok sarai akan dipanggil raja Firaun dan dia akan menidurinya. Dan untuk seterusnya dia akan tinggal disana dan menjadi wanita pemuas syahwat Firaun.

Saya tidak melihat ekspresi Abram dalam cerita ini. Kemungkinan dia sangat cemas dalam hatinya. Gelisah dan bingung.

Dia telah menjebak istrinya dalam sebuah lubang yang kotor dan dia sendiri tidak dapat mengangkat Sarai dari sana.

Tuhan tahu kegundahan hati Abram dan Sarai. Maka tanpa diminta Abram, Tuhan bertindak. Memberi pukulan keras kepada Firaun dan seisi rumahnya dengan tulah yang hebat.

Apa tulahnya tidak diterangkan. Itu adalah penghakiman Tuhan kepada Firaun yang mencoba untuk merusak rencana Tuhan melalui Abram dan Sarai.

Ini adalah perwujudan kasih karunia Tuhan dan perlindungan-Nya yang penuh kemurahan. Dimana Allah telah mengatakan dalam Kejadian 15:1 “Jangan takut, Abram, Aku adalah perisai bagimu.”

Jadi, hanya campur tangan Tuhan yang dapat menyelamatkan Sarai dari harem Firaun tanpa cedera.

Meskipun Abram sendiri yang menyebabkan masalah, Tuhan tetap setia pada firman-Nya dan tidak membiarkan kebodohan orang ini membahayakan rencana-Nya.

Abram mungkin merasa bahwa cara termudah untuk keluar dari bahaya adalah dengan memanipulasi dengan cara yang menipu.

Namun, rencana jahat seperti itu menempatkannya dalam bahaya dan membahayakan janji itu.

Kita harus percaya kepada Tuhan sepenuhnya dan tidak menggunakan rencana yang dapat membahayakan diri dan tujuan Tuhan dalam hidup kita.

Tuhan menyelamatkan Sarai dari harem Firaun bahkan Ribkah, karena Abraham dan Ishak , berada di pusat rencana janji di mana Allah akan memberkati bangsa-bangsa melalui mereka.

Sarana yang digunakan Allah untuk memberkati bangsa-bangsa adalah melalui rahim Sarai dan Ribkah.

Allah menjaga kemurnian Sarai dan Ribka meskipun suami mereka melakukan segala macam tipu daya. Sebab jika sampai Sarai ternoda, maka rencana Tuhan bagi dunia akan terhambat..

Abraham dan Ishak harus dihukum karena keterlibatan mereka dalam kebohongan, tidak peduli seberapa mulia motif mereka, atau seberapa banyak kebenaran yang terkandung dalam kebohongan tersebut.

Namun, Allah tidak akan terhalang dalam rencana-Nya untuk mendatangkan kehidupan dan berkat bagi bangsa-bangsa melalui keturunan Sarai dan Ribka.

Kebenaran yang setengah bukanlah kebenaran. Setetes racun pada segelas susu sudah cukup membunuh yang meminumnya.

Sedikit kebohongan Abram telah mengancam rencana besar Tuhan bagi umat manusia. Itu sebabnya Allah cepat mencegah, menyelamatkan janji-Nya bagi Abram dan bangsa-bangsa.

Jika situasi Anda mirip dengan Abram atau sama sekali tidak mirip, ingat saja bahwa Tuhan sanggup menolong semua orang yang berharap kepada-Nya.

Ketika Anda berada di tempat yang dipilih Tuhan, Anda tidak perlu takut; karena iman dan ketakutan tidak dapat tinggal dalam hati yang sama.

Masalah utama Abram adalah kegagalan untuk percaya pada janji-janji Allah, bahwa Dia akan Menepati Janji-Nya dan tidak dapat berdusta!

Kita punya persoalan sama dengan Abram, gagal percaya kepada Janji Tuhan.

Maka melalui pengalaman Abram, kita dapat belajar untuk percaya penuh kepada janji Tuhan. Dengan demikian, kita tidak lagi mengatakan setengah kebenaran..

Diberkati untuk menjadi Berkat

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan