Dihentikan oleh Badai

Untuk pertama kali dalam sejarah, tempat judi terbesar di asia yang terletak di Macau harus berhenti beroperasi alias
tutup. Para pejudi yang mencoba mengadu keberuntungan harus menahan diri dari bermain judi, karena tempat judi terpaksa
ditutup oleh badai topan yang melanda Hongkong dan sekitarnya.

Macau sendiri terkenal sebagai pusat judi setelah Las Vegas, dan tempat judi ini resmi atau legal dan surga bagi penikmat
judi.Setiap hari khususnya malam hari tempat tempat judi ini akan ramai bahkan semakin malam semakin ramai.

Sepertinya tempat judi ini tidak mengenal malam atau tidur. Ratusan orang keluar masuk mengadu keberuntungan, dan tidak sedikit yang keluar dari tempat kasino dengan wajah yang letih lesu karena bangkrut seketika karena judi.

Tetapi saat badai Mangkhut datang yang telah menewaskan 59 orang dan 2 juta orang dievakuasi, maka tempat judi yang biasa
penuh dengan hiruk pikuk manusia tiba-tiba sepi. Semua aktifitas judi berhenti. Semua pengunjung sekarang sedang bergumul
ketakutan dan cemas dirumah masing-masing menunggu badai berlalu.

Peristiwa alam seperti ini bagi sebagian orang membawa kesadaran akan Tuhan bahwa manusia tidak berdaya terhadap topan, angin badai dan bencana alam. Bagi sebagian orang Bencana tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan, bencana hanyalah peristiwa alam biasa yang nanti juga berlalu.

Peristiwa alam sejatinya adalah peringatan dari Tuhan bahwa dunia ini akan segera berakhir. Yesus dalam kitab injil
mengingatkan tentang tanda-tanda kesudahan dunia salah satunya adalah bencana alam seperti topan, badai, gempa, banjir dll (Matius 24).

Dimana saja terjadi peristiwa dibelahan dunia ini adalah peringatan bagi umat manusia untuk bertobat dari dosa dan kejahatan.

Setelah Badai berlalu, umumnya manusia yang mengalami bencana tersebut atau mendengar bencana terjadi akan menjadi seperti salah satu dari yang berikut itu: Bertobat dan sadar akan dosa-dosanya atau kembali menikmati hidup dalam dosa dan
kejahatan seperti semula, dengan kata lain, peristiwa yang mengerikan itu tidak memberikan dampak apa-apa.

Itu sebabnya, setelah topan Mangkhut berlalu, maka tempat-tempat judi tersebut akan kembali ramai dengan hiruk pikuk para
penjudi. Sama halnya ketika menara kembar di New York di hancurkan para teroris, hampir semua gereja penuh dengan orang-orang yang ketakutan, tetapi setelah badai berlalu kita tau apa yang terjadi.

Maka diakhir zaman hanya ada satu yang akan benar-benar menghentikan seluruh kejahatan manusia di dunia ini adalah
kedatangan Yesus yang kedua kali. Seperti yang digambarkan buku wahyu 6:12-17:

“Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah,
apabila ia digoncang angin yang kencang.

Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari
tempatnya.

Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa,
dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.”

Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”

Dan bencana alam akan mencapai puncaknya pada waktu kedatangan Yesus yang kedua kali, dan bencana ini akan global bukan hanya terjadi dibeberapa tempat, tetapi akan mencapai seluruh dunia pada waktu yang bersamaan. Bahkan demikian hebatnya gempa itu digambarkan sampai gunung bergeser dan pulau-pulau pindah dari tempatnya.

Maka pada waktu itu semua raja-raja di bumi yang lalim, pejabat-pejabat, orang-orang kaya yang tidak bertobat, serta semua
orang biasa, akan ketakutan dan mereka akan tahu bahwa itu adalah kedatangan Murka Tuhan atas mereka.

Maka yang akan bertahan menghadapi peristiwa yang dahsyat itu adalah mereka yang telah membasuh jubah mereka dan
membuatnya putih dalam darah anak Domba (Wah 6:14).

2 Petrus 3:10-11, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang
dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup..”

Jadi kiranya setiap bencana yang terjadi dalam hidup ini apapun itu, ingatlah bahwa itu adalah lonceng peringatan dari Tuhan untuk kita.

Gambar; google

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *