Digerakkan Oleh Janji

“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar” Kejadian 12:2
TUJUH berkat Abraham sebagai penghiburan dari tujuh kutuk Adam dan Hawa di taman Eden (Kej 3:15-19):
Susah mengandung, sakit bersalin bagi wanita, perselisihan rumah tangga, Tanah terkutuk, duri dan rumput liar akan tumbuh, untuk bertahan hidup harus berjuang, kematian.
Kutukan diatas berat dan tidak dapat dihindari. Tetapi disana ada janji kasih karunia disertakan dalam Perjanjian Adam di Kejadian 3:15 sering disebut sebagai “Proto-Injil” atau “Injil Pertama.”
Ketika Tuhan berbicara,
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3;15)
Di sini Allah berjanji bahwa seseorang yang lahir dari seorang perempuan akan terluka dalam proses menghancurkan Setan.
Dan itu mulai diperagakan Tuhan ketika Dia mengambil seekor binatang dan mengambil kulitnya sebagai pakaian mereka. Disini ada unsur penebusan. Ada penumpahan darah dan kematian.
“Benih” perempuan yang akan meremukkan kepala Ular tidak lain adalah Yesus Kristus. Dimana kedatangan-Nya masih ribuan tahun yang akan datang.
Dan prosesnya akan dimulai dari Abram. Maka kejadian pasal 3 dan 12 berkaitan erat. Pasal 3 peristiwa kejatuhan. Pasal 12 tindakan rencana penebusan dimulai.
Itu dimulai dengan memisahkan Abram dari budaya duniawi yang berpusat pada diri: Materialisme dan penyembahan berhala kepada budaya sorgawi, yang berpusat pada Tuhan dan penyembahan kepada TUHAN.
Jadi 7 janji berkat yang dijanjikan kepada Abram indah terdengar. Namun perjalanan untuk menggenapi janji itu tidak mudah. Berat tantangannya. Diperlukan iman yang teguh.
Pada waktu itu Abram berumur 75 tahun. Sara 65 tahun. Mandul. Tidak punya anak. Pertanyaannya, bagaimana bisa menjadi bangsa besar, keturunan saja tidak ada?
Tetapi karena Tuhan yang berjanji, maka dia percaya. Janji itu juga yang menggerakkan Abram untuk pergi memenuhi panggilan Tuhan.
Namun dalam perjalanan penggenapan janji itu, muncul keraguan dalam pikiran Abram dan Sarai. Mereka mulai menggunakan logika manusia yaitu masuk akal atau tidak..
Setelah dipikir-pikir memang tidak masuk diakal atau tidak logis. Diusia yang sudah tua, istri mandul, tidak masuk diakal berbicara tentang bangsa besar.
Iman Abram sedikit mulai goyang. Maka Tuhan datang dalam satu penglihatan untuk menyakinkan Abram. Tuhan berkata, “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Kej 15:1.
Abram mengeluhkan, “Aku tidak punya anak, maka pembantuku akan jadi ahli warisku…karena Engkau tidak memberi aku keturunan..”
“Orang ini (Eliezer) bukan ahli warismu. Tapi anak kandungmu…” Kata Tuhan..Lalu Tuhan membawa Abram keluar tenda, saat itu langit sangat cerah..
“Coba lihat kelangit, hitung dulu berapa jumlah bintang-bintang itu..seperti itu nanti keturunanmu..” kata Tuhan. Abram kembali diteguhkan imannya.
Namun dia ingin ada bukti. Tuhan memberi bukti melalui binatang-binatang yang disembelihnya terbakar disore hari (Baca Kej 15:9-17).
Maka Tuhan mengikat perjanjian dengan Abram bahwa keturunannya akan banyak dan akan memiliki negeri yang luas. Artinya keturunannya akan menjadi satu bangsa..
Tidak segeranya realisasi janji itu membuat iman Abram terus mengalami pasang surut. Usia yang semakin senja membuat logikanya bekerja dibanding imannya.
Dari segi waktu ini terlalu lama. Mengapa Tuhan tidak cepat-cepat merealisasikan janjinya? Apa yang Tuhan tunggu? Mengapa seperti mengulur waktu sampai usia yang sangat tua?
Karena itu mulai timbul sungut-sungut. Terlebih dari Sarai. Dia mulai salahkan Tuhan atas kemandulannya. “Tuhan tidak memberi aku melahirkan..” katanya..(Kej 16:2).
Karena itu dia punya rencana sendiri. Ingin menggenapi janji Tuhan dengan cara sendiri, yaitu dengan memberikan hambanya Hagar untuk dikawini oleh Abram.
“Mungkin dengan cara ini kita akan punya anak..” Sahut Sarai. Uniknya, Abram setuju. Dia juga tidak sabar menunggu Tuhan yang terlalu lama. Tidak sesuai dengan waktu mereka.
Mengapa Sarai memberi Hagar dikawini Abram? Pertama, Hagar masih muda. Kemungkinan hamil sangat tinggi.
Kedua, budaya kafir masa itu umum terjadi, bila seseorang tidak mempunya anak, dia dapat memberikan hambanya dikawini suaminya. Dan anak yang dilahirkan hamba itu akan menjadi anaknya sendiri..
Cara ini sebenarnya cara orang yang sedang putus asa. Cara orang yang tidak sabar dan cara orang yang meragukan kuasa Tuhan.
Memang akhirnya Abram dan Sarai punya anak dari Hagar, diberi nama Ismael, namun kehadiran anak ini tidak kebahagiaan, namun pertengkaran..
Hubungan Sarai dan Hagar menjadi tegang sejak Hagar hamil, dia meremehkan Sarai. Lalu sarai menindas Hagar. Abram terjepit diantara Sarai dan Hagar.
Janji Tuhan untuk menjadi bangsa besar bukan lewat Ismael. Memang Tuhan juga berjanji bahwa melalui Ismael akan datang bangsa-bangsa.
Tetapi penggenapan janji Tuhan di Kejadian 12:1-3 bukan dari Ismael. Sebab janji itu bukan soal menjadi bangsa, tetapi tentang garis keturunan kedatangan Sang Penebus..
Poinnya, dalam mengimani janji Tuhan tentang bangsa besar, Abram dan Sarai gagal untuk komit mengimani janji Tuhan.
Mereka tidak sabar menanti waktu Tuhan dan cara Tuhan. Untuk menggenapi rencana Tuhan, mereka melakukan cara sendiri dan waktu sendiri. Akibatnya kesusahan yang datang.
Sampai disini, Abram belum dapat menjadi panutan iman yang sejati. Tetapi cerita ini belum selesai..
Seperti Abram, ada kalanya kita bertindak diluar rencana Tuhan. kita tidak sabar menunggu waktu dan cara Tuhan.
Dalam banyak hal, akhirnya kita mengambil jalan pintas, menurut cara dan waktu kita. Dan seringkali kita akhirnya jatuh dalam kekecewaan dan masalah, karena tidak sabar.
Orang beriman, terkadang ragu bahkan gagal mengimani janji Tuhan seperti Abram. Namun jangan tinggalkan Tuhan.
Teruslah beriman kepadanya. Sabar menunggu waktu dan cara Tuhan. Ada alasan mengapa Tuhan seperti mengulur waktu, untuk memurnikan karakter kita..
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-6
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now