Demi Jabatan, Orang Tega Melakukan 7 Hal Ini
Ambisi memang bisa menjadi bahan bakar untuk maju. Namun, ketika ambisi itu buta, manusia bisa berubah menjadi serigala bagi sesamanya.
Demi kursi, pangkat, dan jabatan, banyak orang rela mengorbankan prinsip, harga diri, bahkan sesama.
Tidak sedikit yang tega melakukan hal-hal yang merusak dirinya dan orang lain.
Renungkan 7 hal yang sering dilakukan orang demi jabatan, agar kita waspada dan tidak terjebak dalam pola yang sama.
- Mengorbankan Kebenaran.
Demi mempertahankan posisi, ada yang rela berbohong, menutup-nutupi fakta, bahkan memutarbalikkan kebenaran. Kejujuran dikorbankan, padahal itulah dasar utama seorang pemimpin.
- Menjilat Atasan.
Salah satu penyakit yang sering muncul adalah sikap penjilat. Demi disukai atasan, ada yang rela merendahkan diri, menutup mata terhadap kesalahan, bahkan menyanjung berlebihan meskipun tahu itu tidak benar.
- Menjatuhkan Teman Sejawat
Persaingan jabatan sering membuat orang tega menusuk dari belakang. Fitnah, gosip, hingga sabotase dilakukan agar pesaing tersingkir. Padahal, persahabatan dan kerja sama jauh lebih berharga daripada kursi jabatan yang sementara.
- Menghalalkan Segala Cara.
Banyak yang rela menggunakan cara-cara kotor: menyuap, manipulasi, bahkan bersekongkol dengan pihak-pihak yang tidak benar demi mendapatkan posisi. Prinsip “tujuan menghalalkan cara” jadi pegangan, padahal jelas berbahaya.
- Mengorbankan Integritas Pribadi.
Demi jabatan, ada yang menutup hati nurani. Ia tahu apa yang dilakukan salah, tetapi demi karier, ia pilih diam atau ikut arus. Integritas pribadi dikorbankan, hingga lama-kelamaan hatinya menjadi tumpul.
- Mengorbankan Keluarga.
Tidak sedikit yang rela meninggalkan keluarga, waktu, bahkan kasih sayang hanya demi mengejar karier. Jabatan jadi nomor satu, sementara rumah tangga dibiarkan berantakan.
- Mengkhianati Tuhan.
Yang paling berbahaya: demi jabatan, ada yang tega meninggalkan imannya. Ia tidak lagi takut akan Tuhan, lebih takut kehilangan posisi daripada kehilangan perkenanan Tuhan. Padahal, jabatan manusia hanya sementara, tetapi pertanggungjawaban kepada Tuhan bersifat kekal.
■ Jabatan itu baik, asal diperoleh dan dijalankan dengan benar. Tetapi jabatan bukan segala-galanya. Lebih mulia kehilangan jabatan karena memegang kebenaran, daripada mendapatkan jabatan dengan cara kotor. Ingatlah: jabatan bisa hilang, tetapi harga diri, integritas, dan iman adalah warisan yang abadi. Jangan sampai demi jabatan, kita kehilangan jati diri dan menyakiti orang lain.
Alkitab berkata: Matius 16:26
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”
Ayat ini menegaskan bahwa sekalipun seseorang berhasil meraih jabatan setinggi apa pun, semuanya tidak ada artinya jika harus kehilangan integritas, hati nurani, bahkan iman untuk keselamatan jiwanya.
Tuhan Yesus memberkati
Sumber: https://www.facebook.com/kata.alkitab.297246
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now