Pastordepan Media Ministry
Beranda Bible Studi Sistematis Daniel 1: 5 Rahasia Bertahan Hidup Dalam Tekanan

Daniel 1: 5 Rahasia Bertahan Hidup Dalam Tekanan

Baca 2 Raja-Raja 21:10-16; Daniel 1; Gal. 2:19, 20; Mat. 16:24-26, 2 Kor. 4:17; Yakobus 1:5.

Pendahuluan

Alkitab tidak menghindar untuk menunjukkan kelemahan manusia yang jatuh. Dari Kejadian 3 dan seterusnya, keberdosaan manusia dan hasilnya yang menyedihkan ditampilkan secara jelas.

Pada saat yang sama, kita juga melihat kasus orang-orang yang menunjukkan kesetiaan yang besar kepada Tuhan, bahkan ketika dihadapkan dengan insentif yang kuat untuk menjadi orang yang setia.

Dan beberapa contoh kesetiaan yang begitu pedih terlihat dalam buku Daniel.

Namun, ketika kita mempelajari Daniel, mari kita ingat bahwa pahlawan sebenarnya dari buku ini adalah Tuhan.

Kita begitu terbiasa dengan kisah-kisah yang menekankan kesetiaan Daniel dan teman-temannya.

Apakah Rahasianya sehingga bertahan dari tekanan Babilon?

I. MENGAKUI KEDAULATAN ALLAH

Kekalahan Yerusalem atas Babilon dengan rajanya Nebukadnezar yg membawa sebagian peralatan di bait suci ke Babilon, nampaknya sebagai peristiwa yg menyedihkan dan nampaknya kekalahan dipihak Allah.

Namun, kekalahan Yerusalem bukanlah karena hebatnya raja Babel, tetapi karena: [Daniel 1:2] “Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya [Nebukadnezar]”.

Mengapa Tuhan menyerahkan Yoyakim ke tangan Babel? [2 Raj. 21:10-16, 2 Raj. 24:18-20, Yer 3:13, 25:1-14].

   1. Karena ketidaksetiaan umat kpd Allah, mereka melakukan apa yg jahat di mata Tuhan.

   2. Karena tidak menghiraukan amaran demi amaran yang diberikan melalui perantaraan nabi-Nya.

Mengapa Daniel dan teman-temannya tetap setia saat ditawan ke Babel?

1. Daniel memahami/mengetahui sejarah mengapa mrk ditawan ke Babel, ini bukanlah semata-mata karena kekuatan militer Babel tetapi krn Allah yg berkuasa menyerahkan Yerusalem.

2. Daniel mempercayai bahwa Allah yg Maha Kuasa itu akan turut campur tangan dlm kehidupan umat-Nya yg setia.

Inilah yg memberikan kekuatan dan keberanian kpd Daniel untuk menghadapi godaan dan tekanan dari kerajaan Babel.

Seperti halnya Daniel dan teman-temannya  kita juga dapat menaruh percaya sepenuhnya pada kerja kuasa Allah yg tdk pernah gagal untuk menolong umat-Nya di zaman akhir ini ketika menghadapi tantangan iman.

Baca 2 Raja-raja 21: 10-16, 2 Raja 24: 18-20, dan Yeremia 3:13. Mengapa Allah menyerahkan Yehuda dan Yerusalem ke tangan orang Babilonia?

Apa saja tantangan yang dihadapi iman Anda sekarang, baik dari sumber luar, dari dalam gereja, atau dari cacat karakter Anda sendiri?

Bagaimana Anda dapat belajar bersandar pada kuasa Allah untuk membantu Anda mengatasi apa pun yang ada di hadapan Anda?

II. MEMILIKI PRINSIP IMAN YANG TEGUH

Baca Daniel 1. Tekanan apa yang diberikan kepada para pemuda ini untuk menyesuaikan diri?

Raja-raja di zaman dulu sering merekrut beberapa tawanan terbaik mrk untuk melayani di istana kerajaan.

Sebelum mereka menerima jabatan, mrk terlebih dahulu diINDOKTRINASI dgn tujuan mengalihkan kesetiaan mrk kpd raja dan para dewa kekaisaran.

4 Proses Indoktrinasi yg dilakukan Babel kepada Daniel dan teman-temannya. [Daniel 1]

1. Mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim dan DIDIDIK selama 3 thn.

2. NAMA Ibrani mrk yg menunjuk kpd Allah Israel diganti dgn nama-nama yg menghormati dewa asing, tujuannya untuk menegaskan otoritas atas mrk dan memaksa mrk untuk menerima nilai-nilai dan budaya Babel.

3. Menentukan MAKANAN mrk dari makanan raja. Ini berarti kesetiaan yg tak terbagi kpd raja dan mencerminkan ketergantungan padanya.

Krn makanan biasanya dipersembahkan kpd dewa-dewa kerajaan, karena itu makanan ini berhubungan dgn makna keagamaan yg mendalam.

4. BEKERJA pada raja. Ini adalah promosi dan kesempatan untuk menikmati manfaat dan kemakmuran.

Mereka bisa berhenti menjadi tawanan dan beralih status menjadi pejabat kerajaan.

Daniel dan teman-temannya menjalani tantangan yg paling serius terhadap iman dan keyakinan mrk. Apakah mereka akan mengkompromikan iman mereka?

III. MEMBUAT KEPUTUSAN TEGAS

Baca Daniel 1: 7-20. Kita melihat dua faktor yang bekerja di sini: kehendak bebas Daniel dan campur tangan Tuhan. Prinsip penting apa yang juga ada di sini?

Daniel dan teman-temannya harus menghadapi tantangan iman yg cukup berat. Mereka dpt memilih untuk kompromi supaya aman atau tetap berpegang pada prinsip kebenaran dgn penuh resiko. Puji Tuhan, mrk setia pada Tuhan.

Mereka tdk mempersoalkan nama mereka diubah walaupun di antara mereka sendiri mrk tetap menggunakan nama Ibrani mrk.

Namun, sehubungan dgn makanan itu berada pd kekuasaan mrk untuk memilih mengkonsumsinya atau tdk [Daniel 1:7-20].

DUA kemungkinan mengapa mereka menolak menu makanan raja :

1. Makanan dari meja raja mungkin berisi daging yang tidak halal.

2. Makanan raja adalah makanan yg diberikan terlebih dahulu kpd patung dewa setelah itu menjadi santapan raja.

Dalam hal menu makanan ini, Daniel dan teman-temannya menunjukkan sikap yg berani dan tegas dgn motivasi keimanan bahwa makanan di istana akan menajiskan mrk [1:8].

Apa yg menjadi poin penting dari interaksi Daniel dengan pegawai istana Babel?

 1. Daniel memahami posisi yg sulit dari pegawai istana Babel yg bertanggungjawab kpd raja, krn itu ia meminta supaya diadakan tes selama 10 hari.

2. Keyakinan Daniel bahwa 10 hari adalah waktu yg cukup untuk pembuktian, ini menunjukkan kepercayaan sepenuhnya pd Tuhan.

 3. Pilihan menu makanan oleh Daniel dan teman-temannya menunjuk kpd makanan rancangan Tuhan [Kej 1:29].

Poin pentingnya adalah:

Kebebasan memilih Daniel telah membuka jalan bagi Allah untuk bertindak sesuai dengan cara-Nya [Dan 1:8-9].

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari ini tentang pentingnya pilihan kita? Bagaimana seharusnya kepercayaan kita kepada Allah memengaruhi pilihan kita?

IV. MEMILIKI HIDUP TIDAK BERNODA DAN HIDUP BIJAKSANA

Daniel dan teman-temannya dipilih untuk tugas kerajaan karena mereka cocok dengan kriteria yang dibuat oleh Nebukadnezar.

Menurut raja, para pejabat istana harus “tidak bercela” dan “tampan” (Dan. 1: 4, NKJV).

Yang menarik, korban bakaran dan orang-orang yang melayani di tempat kudus seharusnya tidak memiliki “cacat” (Im. 22: 17-25, Im. 21: 16-24).

Dengan kriteria yang sama dengan kwalifikasi korban Israel menunjukkan 2 hal sbb:

1. Raja Babilonia tampaknya membandingkan dirinya dengan Dewa Israel dalam hal menuntut kualifikasi serupa untuk mereka yang melayani di istananya.

2. Di sisi lain, kualifikasi seperti itu secara tidak sengaja sesuai dengan Daniel dan rekan-rekannya yang adalah korban yang hidup bagi Tuhan ketika mereka menghadapi tantangan kekaisaran Babel.

Respon Tuhan terhadap kesetiaan mereka

1. Tuhan menghormati kesetiaan keempat tawanan Ibrani, dan pada akhir masa uji coba sepuluh hari mereka terlihat lebih sehat dan bergizi lebih baik daripada siswa lain yang makan dari meja kerajaan.

2.  Allah memberi empat hamba-Nya “pengetahuan dan keterampilan dalam semua literatur dan kebijaksanaan”, dan hanya kepada Daniel Allah memberikan “pemahaman dalam semua penglihatan dan mimpi” (Dan. 1:17, NKJV).

Karunia ini akan memainkan peran penting dalam pelayanan kenabian Daniel.

Respon Tuhan jika kita setia menghadapi tekanan iman

Sama seperti Tuhan menghormati iman para hamba-Nya di pengadilan Babel, Dia memberi kita hikmat saat kita menghadapi tantangan dunia.

Pelajaran dari iman Daniel dan rekan-rekannya

1. Kita bisa tetap tidak ternoda oleh unsur-unsur yang merusak di masyarakat kita.

2. Kita juga belajar bahwa kita tidak perlu mengisolasi diri kita dari masyarakat dan kehidupan budayanya untuk melayani Tuhan.

Aplikasi:

Daniel dan teman-temannya tidak hanya hidup di tengah budaya yang dibangun di atas kebohongan dan kesalahan dan mitos, tetapi juga dididik pada kebohongan dan kesalahan serta mitos itu. Namun, mereka tetap setia.

Baca Galatia 2:19, 20; Matius 16: 24-26; dan 2 Korintus 4:17. Apa yang ayat-ayat ini ceritakan kepada kita tentang bagaimana kita dapat tetap setia di tengah godaan apa pun yang kita hadapi?

V. SETIA SAMPAI AKHIR

Baca Daniel 1: 17-21. Apa kunci keberhasilan keempat pria itu? (Lihat juga Ayub 38:36, Amsal 2: 6, Yakobus 1: 5).

Setelah tiga tahun pelatihan di “Universitas Babel”, keempat orang Ibrani dibawa menghadap raja untuk ujian akhir.

Apakah hasil akhir ujian mereka?

1. Mereka lebih sehat dari semua mahasiswa lain,

2. Dalam pengetahuan dan kebijaksanaan mereka melampaui semua orang.

Mereka berempat melayani raja. Kita tidak boleh lupa bahwa “pengetahuan dan kebijaksanaan” ini tidak diragukan lagi terdiri dari banyak hal terkait kekafiran.  Mereka tetap mempelajarinya dengan baik, walaupaun mereka tidak percaya.

Walau nebukadnezar berpikir, kecerdasan mereka terkait diet istana kerajaan, dan program pelatihan yang dia buat. Danien dan rekan tahu bahwa kecerdasan mereka tidak ada hubungan dengan istana Babel, melainkan semua berasal dari Allah.

Bagaimana sikap kita menghadapi tekanan luar terhadap iman kita?

1. Kita seharusnya tidak takut dengan kekuatan luar biasa dari media, pemerintah, dan institusi lain yang dapat mengancam untuk menghancurkan identitas kita sebagai anak-anak Tuhan.

2. Ketika kita menempatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, kita dapat yakin bahwa Dia dapat menopang kita di saat-saat sulit dan melindungi kita dari segala rintangan.

3. Kuncinya adalah buat  pilihan yang benar ketika dihadapkan dengan tantangan iman kita.

Pelajaran tentang Tuhan dari Daniel 1

1. Tuhan mengendalikan sejarah.

2. Tuhan memberikan hikmat sehingga kita dapat menavigasi lingkungan yang bermusuhan dari budaya dan masyarakat kita.

3. Tuhan menghormati mereka yang percaya kepada-Nya melalui keyakinan dan gaya hidup batiniah.

Pasal ini diakhiri dengan menunjukkan bahwa “Daniel melanjutkan sampai tahun pertama Raja Koresh” (Dan. 1:21, NKJV).

Penyebutan Kores di ayat ini sangat penting:

1. Memberikan sekilas harapan di tengah pengalaman pengasingan.

2. Kores adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk membebaskan umat-Nya dan membiarkan mereka kembali ke Yerusalem.

Meskipun Daniel 1 dimulai dengan kekalahan dan pengasingan, tetapi pasal ini diakhiri dengan sekilas harapan dan kepulangan.

Inilah Tuhan kita: bahkan di tengah-tengah masa paling sulit dalam hidup kita, Dia selalu membuka jendela harapan sehingga kita dapat melihat kemuliaan dan sukacita yang berada di luar penderitaan dan kesakitan.

Baca juga: 5 Cara membaca dan memahami kitab Daniel

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan