Cara Memperoleh Hikmat dan Pengertian di Amsal 4:5-7

“Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” Amsal 4:5-7.
PEROLEHLAH hikmat dalam ayat ini secara harafiah membeli. Kata kerjanya qanah berbicara tentang transaksi rohani-perolehan rohani.
Idenya adalah bahwa hikmat atau kebijaksanaan akan membutuhkan biaya, tetapi sepadan. Ada harga yang harus dibayar jika Anda ingin mengetahui kebenaran Tuhan dan menaatinya.”
Peroleh hikmat dan pengertian merupakan perintah yang diulang-ulang, artinya pentingnya memperoleh hikmat dan pengertian.
Hikmat digambarkan sebagai seorang wanita yang mengelola sekolah. Hikmat mendesak untuk datang ke sekolahnya agar ia bisa menjadi bijak.
Hikmat adalah kemampuan untuk menilai dengan benar dan mengikuti tindakan terbaik, berdasarkan pengetahuan dan pengertian.
Hikmat adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang Tuhan. Hikmat adalah “karakter Tuhan dalam banyak urusan praktis kehidupan.”
Hikmat adalah pengetahuan dan kemampuan untuk membuat pilihan yang tepat pada waktu yang tepat.
Orang yang mencari Hikmat dengan tekun akan menerima pengertian: ( Ams 2:6 ) dan akan mendapat manfaat dalam hidup dengan berjalan bersama Tuhan ( Ams 2:20 , lih. Gal 5:16 ).
Amsal mengatakan untuk, “Janganlah meninggalkan hikmat itu,” artinya kita bisa saja kehilangan kebijaksanaan dan pengertian dan Salomo adalah contoh nyata dari kehilangan hikmat.
Jadi, hikmat itu harus digunakan dan dipertahankan. Banyak hal dalam hidup yang hilang, bukan karena sengaja dilepaskan, tapi karena tidak disimpan.
Kebijaksanaan adalah salah satunya. Dia bisa hilang jika seseorang tidak mengamalkan dan menerapkan kebijaksanaan, maka kebijaksanaan itu akan hilang secara diam-diam.
Mendapatkan kebijaksanaan saja tidak cukup; kita juga harus menggunakannya, dan mengikuti jalannya.
Kebijaksanaan sejati adalah hidup dekat Yesus setiap hari; Kebijaksanaan sejati adalah berjalan di mana Dia akan memimpin jalan.
Hikmat harus menjadi pengejaran kita yang penuh semangat. hikmat bukanlah keputusan sekali dan untuk selamanya tetapi merupakan sebuah proses.
Hikmat tidak diperoleh dalam sekejap tetapi secara progresif selama hidup seseorang. Kuncinya adalah untuk tetap berada dalam Firman dan meminta Roh Tuhan untuk mengajar kita terus-menerus.
Pengetahuan adalah perolehan fakta. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan ini dengan benar.
Seseorang mungkin memperoleh banyak pengetahuan, tetapi tanpa kebijaksanaan, gudang fakta yang diperolehnya tidak akan banyak memberikan manfaat baginya; bahkan, hal itu mungkin berbahaya secara rohani baginya.
Dapatkanlah pendidikan, tetapi carilah juga hikmah yang datang dari atas.
“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.” Yakobus 3:13
Kita bisa mendapatkan INFORMASI “on LINE” (dari Google)
tapi HIKMAT itu dari “on HIGH” (dari Tuhan)!
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa penting memperoleh hikmat dan jangan melepaskannya?