Pastordepan Media Ministry

Berhala Terah

“Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.” Kejadian 11:32.

Terah tidak sampai ke tanah Kanaan. Perjalanannya terhenti di Haran. Terpikat penyembahan berhala.

Haran adalah kota perbatasan Kekaisaran Babilonia dan, seperti Ur Kasdim , kota ini juga dikhususkan untuk penyembahan dewa bulan.

Ketika Terah meninggalkan Ur Kasdim, kemungkian dia tidak sepenuhnya menyingkirkan dalam pikirannya berhala-berhala tersebut.

Pikiranyan tertuju kepada dua penyembahan. Kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dan kepada dwa-dewi. Itu sebabnya dia berpikir tidak ada gunannya pergi terlalu jauh.

Karena itu dia memilih berhenti di Haran, sebab tempat ini masih termasuk pusat penyembahan berhala. Hidup lamanya Kembali menyala dengan penyembahan berhala.

Seperti Terah, banyak orang Kristen dalam perjalanan iman mereka berhenti karena terlalu sukar bagi mereka meninggalkan hidup lama mereka..

Sukar meninggalkan satu pola hidup yang lama dimana mereka sudah nyaman dengan itu. Sebab itu lebih baik berhenti dan tidak perlu melanjutkan perjalanan iman yang merusak kenyamanan.

Jadi akhirnya, Terah menetap di tempat ini sekitar dua puluh lima tahun hingga kematiannya. Kemungkinan Terah mati Sebagai penyembaha berhala atau sudah bertoba kita tidak tahu.

Dilaporkan dia mati pada umur 205 tahun. Ada sedikit masalah kronologis disini.

Jika Terah mati umur 205 tahun, dan jika Abraham lahir ketika Terah berusia 70 tahun, itu akan membuat Abraham berusia 135 tahun ketika ia meninggalkan Haran untuk pergi ke Kanaan.

Namun, Kejadian 12:4 menyatakan, “Dan Abram berumur tujuh puluh lima tahun ketika ia berangkat dari Haran.”

Jadi, berapa umur Abraham ketika ia meninggalkan Haran? Apakah ia berusia 75 atau 135?

Kejadian 11: 27 dikatakan, ‘Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran..”

Kata “setelah hidup 70 tahun..” artinya diumur 70 tahunan, Terah baru memiliki anak.

Karena itu, jawaban yang paling mungkin adalah bahwa pada usia 70 tahun Terah baru memiliki putra pertamanya.

Haran mungkin adalah putra tertua Terah, ditunjukkan oleh fakta bahwa ia adalah yang pertama meninggal ( Kej. 11:28 ).

Nahor mungkin adalah putra tengah, dan Abraham adalah yang termuda. Abraham didaftarkan pertama karena ia adalah putra Terah yang paling terkemuka.

Karena Abraham berusia 75 tahun ketika ia meninggalkan Haran, ini berarti bahwa ia lahir ketika Terah berusia 130 tahun.

Tentang kehidupan terah tidak banyak yang bisa kita ketahui selain dari penyembahan berhala.

Namun dalam midras cerita tentang Terah dituliskan.

Midrash adalah istilah Yahudi untuk penafsiran cerita alkitab. Digunakan untuk mengisi sejumlah kekosongan dalam cerita Alkitab mengenai suatu peristiwa atau penjelasan mengenai pribadi yang hanya disinggung sedikit.

Dalam midrash, cerita penyembahan berhala Terah diceritakan secara rinci.

Terah tidak hanya menyembah berhala, tetapi ia bahkan menjalankan bisnis penjualan dewa-dewi. Suatu kali, Terah harus meninggalkan tokonya, dan ia menunjuk Abraham untuk menjual berhala sebagai gantinya.

Akan tetapi, Abraham melarang calon pembeli membeli berhala, dengan menjelaskan kepada mereka tentang kesia-siaan menyembah patung yang baru dibuat hari itu.

Tidak puas dengan ini, Abraham mengambil kapak dan menghancurkan semua berhala ayahnya, kecuali satu. (Bereishit Rabbah 38:13).

Midrash menceritakan bahwa Terah adalah seorang peramal bintang..

Meskipun Terah menghabiskan waktu bertahun-tahun menyembah berhala, ia akhirnya bertobat, menyadari kesia-siaan cara hidupnya sebelumnya dan memeluk monoteisme. (Rashi ke Kejadian 15:15).

Benar tidaknya penafsiran dari midras diatas, poinnya bahwa kita hidup sama seperti Terah dan Abram dilingkungan dimana penyembahan berhala merajalela.

Prinsip penyembahan berhala adalah mengutamakan materi/ciptaan lebih dari pada pencipta.

Memeluk agama Kristen, tidak membuat kita menjadi Kristen sejati bila pikiran kita condong kepada materi yang mati lebih dari pada pencipta materi itu sendiri.

Itu sebabnya seperti Abram, kita dipanggil untuk melakukan sebuah petualangan rohani. Meninggalkan pola hidup penyembahan berhala, yang kadang kita tidak sadari.

Apa saja yang menarik perhatian kita lebih dari pada Tuhan, kita berada dalam penyembahan berhala.

Maka berhala itu bisa saja pekerjaan. Uang/harta. Jabatan. Anak-anak. Keluarga. Hape, dll, silahkan tambahkan sendiri. Yesus berkata,

“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Matius 6:24.

Yesus juga berkata, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Matius 4:10.

Mari kita mulai petualangan iman bersama dengan Abram. Mari kita tinggalkan segala hal yang menghalangi kita menyembah Tuhan. Kiranya Tuhan menjadi pusat hidup kita dalam segala hal.

Blessed to be Blessing

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan