Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Begini Cara Tuhan Mengarahkan Langkah Kita di Amsal 16:9

Begini Cara Tuhan Mengarahkan Langkah Kita di Amsal 16:9

“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.” Amsal 16:9

Toni, seorang pemimpin pelajaran Alkitab di klinik rehabilitasi narkoba dan alkohol di Alaska. Dia sedang mencari SIM nya yang hilang.

Saat menelusuri jejak perjalanannya dari hari sebelumnya, ia mengunjungi rumah sakit. SIM yang hilang tidak ada di sana..

Namun waktu dia mencari SIM yang hilang kerumah sakit, disana sedang ada paduan suara sekolah menengah Kristen.

Saat Toni kesana, mereka sedang menyanyi dan Toni tersentuh oleh nyanyian penyembahan mereka.

Ia bertanya kepada direktur apakah para remaja itu boleh bernyanyi untuk kelompok pelajaran Alkitabnya malam itu.

Mereka bersedia, dan mereka melakukannya. Mereka telah membawa harapan, kegembiraan, dan kasih Tuhan melalui musik dan percakapan setelah menyanyi kepada beberapa orang yang mencoba menata kembali hidup mereka.

Oh, dan SIM itu? Toni menemukannya di kursi ketika dia kembali ke rumah.

Rupanya, satu-satunya alasan dia keluar hari itu adalah agar Tuhan dapat mengarahkannya untuk mendengarkan sekelompok remaja yang dapat melayani kelompok rehabilitasinya.

Ketika Tuhan menuntun kita ( Ams. 16:9 ), Dia bekerja dengan cara yang tidak dapat kita duga.

Dia bahkan dapat menggunakan ketidaknyamanan kita untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya.

Ketika kita menghadapi sesuatu yang tampaknya mengganggu dalam kehidupan kita, mungkin kita harus mencari bukan hanya apa yang kita pikir kita inginkan, tetapi juga apa yang Tuhan sediakan bagi kita hari itu.

Pada saat Malam Natal di Oberndorf, Austria, pada tahun 1818, eorang bernama Joseph Mohr, menulis sebuah lagu baru untuk kebaktian Malam.

Namun pemain organ Franz Gruber telah mengaturnya menjadi music saja tanpa nyanyian.

Tatapi tiba-tiba organ rusak sebelum kebaktian. Jadi, Gruber mengambil sebuah gitar dan menemani Mohr dalam penampilan perdana “Silent Night”.

Ketika seorang pria datang untuk memperbaiki organ, Gruber mengecek organ tersebut dengan memainkan lagu baru.

Tukang reparasi organ itu sangat menyukai lagu itu sehingga ia membawa Salinan lagu itu kembali ke desanya sendiri.

Di sana, ada empat putri dari seorang pembuat sarung tangan yang mempelajari lagu itu dan mulai menyanyikannya dalam konser di seluruh wilayah.

Karena organ yang rusak itu, lagu Natal baru ini memberkati orang-orang di seluruh Austria—dan akhirnya seluruh dunia.

Lagu tersebut adalah “Malam Kudus”

Ketika keadaan berubah atau rencana berubah, bagaimana kita harus menanggapinya? Sering kali kita gelisah dan khawatir karena kita tidak memiliki kendali yang kita inginkan.

Saat itulah kita perlu mundur, percaya kepada Tuhan, dan menunggu untuk melihat bagaimana Dia akan menggunakan situasi tersebut untuk kemuliaan-Nya.

Terkadang rencana kita tidak berjalan sesuai rencana, seperti yang kami pikirkan,

Namun Tuhan selalu memegang kendali, untuk menggunakannya demi kebaikan kita.

Dalam drama kehidupan, Tuhan adalah sutradara di balik layar.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Bagaimana cara Tuhan menentukan langkah kita, Sehingga mencapai Tujuan Tuhan?

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan