Pastordepan Media Ministry
Beranda Seri Berkat Abraham Beberapa Prinsip Hidup Abraham

Beberapa Prinsip Hidup Abraham

RAJA Sodom mengamati semua adengan antara Abram dan Melkisedek. Termasuk saat persepuluhan dari tumpukan harta mereka diberikan kepada Melkisedek.

Raja Sodom ternyata sangat kaya. Hartanya yang dijarah Kedarleomer belum seberapa. Dia masih punya harta lainnya. Jau lebih banyak.

Bagi dia, apa yang penting saat ini adalah bagaimana memperkuat pertahanan negara paska diinvasi oleh Kedarleomer.

Itu sebabnya dia ingin menukar harta jarahan itu dengan 318 tentara Abram. Sebab dia berpikir, sekiranya mereka menjadi tentaranya, maka pertahanan Sodom akan lebih kuat.

“Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu.”

Dia tidak tahu bahwa kemenangan Abram mengusir Kedarleomer bukan karena kehebatan pasukannya.

Dia kurang mencermati kata-kata berkat Melkisedek, “..terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.”

Sekiranya dia paham kalimat Melkisedek, maka yang dia akan minta kepada Abram adalah bagaimana cara mengenal ALLAH YANG MAHA TINGGI..

Bukan meminta 318 tentara Abram, yang mana tanpa TUHAN mereka juga akan sama seperti tentara Sodom. Lari tunggang langgang. Terbirit-birit. Pasti kalah juga.

Ada TUHAN dibalik kemenangan Abram. Itu yang tidak diperhatikan oleh raja Sodom. Sehingga dia terlalu fokus kepada kekuatan manusia dibanding kekuatan Tuhan.

Itulah orang yang orientasinya duniawi. Berpikir bahwa pencapaian manusia, karena manusia itu sendiri. Sehingga mereka tidak mencari Tuhan dan tidak akan menemukan-Nya.

Kita mungkin pernah ditahap ini. Seperti raja Sodom. Saat segala sesuatu kita nilai dari sudut pandang manusia.

Sekarang bagaimana reaksi Abram saat raja Sodom menawarkan uang? Apakah dia tertarik dan tergoda?

Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu:

“Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:

Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.”

Abraham menolak untuk mengambil apa pun dari raja Sodom, agar dia tidak menjadi terikat padanya.

Dengan ini Abraham menunjukkan kesetiaannya yang total kepada Tuhan Yang Mahatinggi dan menolak setiap upaya raja Sodom untuk mengambil peran sebagai tuan dan menjadikan Abraham pengikutnya.

Abraham hanya mengambil makanan untuk anak buahnya dan memberikan kebebasan kepada sekutunya untuk menerima rampasan yang menjadi hak mereka.

Jika Abram menyetujui permintaan raja Sodom, ia akan membiarkan raja yang jahat itu menganggap kekayaan Abram sebagai hasil kemurahan hati raja,

Sehingga mendistorsi kesaksian yang jelas tentang berkat Tuhan atas hidupnya. Menerima pembayaran seperti itu akan mengingkari kepercayaannya kepada Tuhan!

Perhatikan bahwa di sini Abram bersumpah dengan menghubungkan Nama-nama Jehovah/Yahweh dan El Elyon ..

Memandang Tuhan sebagai El Elyon Sang Pemilik Segalanya membantu Abraham menjaga dirinya dan harta pribadinya, kemenangannya serta kehormatan..

Aku tidak akan mengambil benang atau sandal jepit atau apa pun yang menjadi milikmu” Ini bahasa hiperbolik ini merupakan ciri khas dari bahasa barter Timur Dekat Kuno (lih. Kejadian 23 ).

Ini adalah ungkapan untuk “tidak mengambil apa pun.” Pakaian adalah salah satu rampasan perang.

Abram ingin membuatnya sangat jelas, dia tidak memasuki atau tidak pernah berada dalam hubungan perjanjian dengan raja Sodom.

Raja Sodom ingin berunding dengan Abraham dan membuatnya berkompromi dengan menerima kekayaan Sodom, tetapi Abraham menolaknya.

Kekayaan Mesir terbukti menjadi jerat. Kekayaan Sodom akan lebih buruk lagi. Jika Abraham tidak waspada, ia akan jatuh ke dalam godaan halus ini dan akan mengambil semua kemuliaan dari Tuhan.

Sebab orang-orang akan berkata, “Abraham menyelamatkan Lot karena harta, bukan karena iman dan kasihnya.

Itu sebabnya Abraham menolak. Bahkan dia tidak berminat untuk tinggal di Sodom bersama Lot. Karena itu bukan rencana Allah bagi Abraham.

Godaan harta bisa menjerat iman kita. Karena itu, pertimbangkan setiap tawaran pekerjaan, uang yang dibaliknya ada motif tersembunyi.

Bagi orang yang kurang peka, akan tampak wajar saja, dan sama sekali tidak berbahaya, untuk menerima dari raja ini hadiah berupa harta benda yang telah diselamatkannya.

Namun, iman yang sejati selalu melihat melampaui apa yang terjadi saat ini, dan menolak untuk mengorbankan masa depannya dengan tindakan apa pun di masa sekarang.

Dimanakah Lot saat pertermuan segitiga antara Abram-Melkisedek dan raja Sodom? Dia ada disana. bersama Abram, karena Abram yang selamatkan dia.

Dia sama seperti raja Sodom. Hanya memikirkan harta semata dibanding Tuhan. Lot dan Sodom bebas dari penjajahan, namun mereka masih dikuasai kegelapan dosa.

Pertempuran, penawanan dan pembebasannya dari musuh, tidak menyadarkan Lot. Sebab kita melihat dia kembali ke Sodom. Hati Lot ada di Sodom, jadi di sanalah tubuhnya harus pergi.

Abraham adalah bapa orang beriman, dan Lot adalah bapa semua orang yang hampir tidak diselamatkan.

Karena itu apa yang dikatakan Petrus cocok untuk Lot dan orang-orang yang hidup seperti gaya hidup Lot.

“Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” 2 petrus 2:22.

Prinsip hidup Abram adalah tidak mau didikte oleh orang lain karena pemberian. TUHAN adalah yang pertama dan utama.

Rahasia sukses adalah beriman kepada kata Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan katakan. Kekayaan anugerah Tuhan. Biarkan Tuhan melakukan bagiannya. Dan kita melakukan bagian kita.

Uang memang penting. Tetapi penting untuk tidak menukar prinsip dengan uang. Abram berdiri diatas imannya karena bagi dia Tuhan yang utama, yang lain hanya pelengkap.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan