Ayat Alkitab di Perjanjian Baru Menerangkan Trinitas
Kebenaran dalam Alkitab itu progresif, jadi, bila kita tiba di Perjanjian Baru kita temukan sebuah gambaran lebih nyata tentang sifat Trinitas Allah.
Kenyataan bahwa Allah itu kasih (1 Yoh 4:8) menunjukkan bahwa harus ada sebuah pluralitas dalam Keallahan karena kasih hanya bisa ada dalam sebuah hubungan dengan makhkluk yang berbeda.
1. Dalam Injil Matius
(a) Pada baptisan Yesus, kita menghadapi tiga anggota Keallahan bertindak di saat yang sama:
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Mat 3:16, 17.
Cerita baptisan Yesus adalah sebuah manifestasi jelas ajaran Trinitas, di sana Yesus ada dalam bentuk manusia, terlihat oleh semua;
Roh Kudus turun ke atas Yesus dalam ujud burung merpatil dan suara Bapa berbicara dari surga, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Dalam Yoh 10:30 Kristus menyatakan persamaan dengan Bapa, dan dalam Kisah 5:3, 4 Roh Kudus dinyatakan sebagai allah.
Dengan demikian sukar, jika bukan mustahil, untuk menerangkan cerita baptisan Kristus dengan cara lain, bukan oleh menyimpulkan bahwa ada tiga pribadi dalam sifat atau hakiki Ilahi.
Pada baptisan Yesus, Bapa menyebut-Nya “Anak-Ku yang Kukasihi.” Keputraan Yesus, namun demikian, bukanlah ontological tetapi fungsional.
Dalam rencana keselamatan setiap anggota Trinitas telah menerima peranan masing-masing.
Itu merupakan sebuah peranan dengan maksud menyelesaikan satu tujuan, bukan sebuah perubahan dalam esensi atau status.
Millard J. Errickson menerangkan sebagai berikut:
“Anak tidak menjadi kurang daripada Bapa selama inkarnasi di dunia, tetapi dia menaklukkan dirinya secara fungsional kepada kehendak Allah.
Demikian juga, Roh Kudus kini menaklukkan diri-Nya kepada pelayanan Anak (Lihat Yoh 14-1 6) dan juga kepada kehendak Bapa, tetapi ini tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus itu The Son lebih rendah dari Bapa dan Anak.” Christian Theology (Baker, 1983), 1:329
Istilah “Bapa” dan “Anak” pada pemikiran Barat memberi ide asal usul, ketergantungan, pengabdian.
Dalam pemikiran Semitik atau Oriental, mereka menekankan kesamaan sifat.
Jadi saat Alkitab berbicara tentang “Anak” Allah, yang sedang ditegaskan adalah keilahian-Nya.
(b) Di akhir pelayanan-Nya, Yesus berkata pada murid-murid-Nya bahwa mereka harus pergi “dan menjadikan segala bangsa murid, membaptiskan mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19).
Dalam hal ini, yaitu upacara tanda masuk setiap umat agama Kristen, ajaran Trinitas dengan jelas diajarkan.
Pertama, kita melihat bahwa “dalam nama” (eis to onoma) adalah tunggal, bukan jamak “dalam nama-nama.”
Untuk dibaptiskan dalam tiga nama pribadi Trinitas berarti menempatkan diri seseorang pada segala sesuatu yang berhubungan dengan Trinitas; menyerahkan diri seseorang pada Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kedua, kesatuan tiga nama ini menunjukkan bahwa Anak dan Roh Kudus sama dengan Bapa.
Rasanya aneh, jika bukan hujat, untuk menyatukan nama Allah yang kekal dengan makhluk ciptaan (apakah yang tercipta secara kekal atau pada satu saat tertentu), dan satu kuasa atau tenaga dalam formula baptisan.
Bilamana Roh Kudus ditempatkan dalam ekspresi dan level yang sama dengan dua pribadi lainnya, sukar untuk menghindari kesimpulan bahwa Roh Kudus juga dipandang sebagai satu pribadi yang berdiri setara dengan Bapa dan Anak.
Baca Juga: Ayat Alkitab Perjanjian Lama Menerangkan Trinitas
Bagaimana Mengerti Trinitas Ke-Allahan?
2. Dalam Tulisan Rasul Paulus
Paulus dan para penulis Perjanjian Baru pada umumnya menggunakan kata “Allah” untuk Bapa, “Tuhan” untuk Anak, dan “Roh” untuk Roh Kudus.
Dalam 1 Korintus 12:4-6 Paulus menyebutkan ketiganya dalam ayat yang sama:
Ada berbagai-bagai karunia, tetapi satu Roh Ada berbeda-beda pelayanan, tetapi satu Tuhan Ada berjenis-jenis kegiatan, tetapi Allah yang sama yang bekerja di dalamnya.
Demikian juga, dalam 2 Korintus 13:14 dia menyebutkan ketiga pribadi Trinitas: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Kasih Allah. Persekutuan Roh Kudus.
Sementara kita tidak bisa mengatakan bahwa ayat-ayat ini adalah sebuah pernyataan resmi tentang Trinitas, ayat-ayat ini dan serta ayat-ayat lain yang serupa, contohnya Ef 4:4-6. sangat bernuasa Trinitas.
Adalah gereja di saat-saat kemudian yang memberi penenkanan detail tentang Trinitas, tetapi semua itu didirikan atas fondasi para penulis Alkitab.