Arti Perumpamaan Hamba Setia dan Jahat di Matius 24:45-51

“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.” Matius 24:45-47
Sebelumya di Mat 24:37-44, Yesus menekankan untuk berjaga-jaga karena kedatangan Kristus tidak ada yang tahu.
Sekarang Yesus mengembangkan bagaimana caranya kita hidup dan berjaga-jaga mengingat kedatangan-Nya sudah dekat dan tidak tahu kapan..
Untuk itu Yesus membuat ilustrasi tentang hamba yang setia dan bijaksana yang diberi tugas memberi makan keluarga tuannya.
Fokus ilustrasi ini adalah tentang kesetiaan dalam melakukan tanggung jawab sementara menanti kedatangan Yesus.
Hamba yang pertama diberi tugas untuk memberi makan keluarganya. Hamba yang dimaksud adalah orang-orang percaya yang melayani..
Dimana tugas melayani adalah dipercayakan atau karena pengangkatan.
Artinya, setiap orang percaya telah diberi tugas dan tanggung jawab ilahi dalam pekerjaan Kristus di bumi, dan dalam tugas itu dia harus setia dan bijaksana.
Hidupnya, nafasnya, tenaganya, talentanya, karunia rohaninya, dan segala kebaikan lainnya yang dimilikinya adalah amanah Tuhan untuk digunakan dalam pelayanan dan kemuliaan-Nya.
Kata hamba dari kata doulos, bisa berarti budak. Seorang budak atau hamba harus mengabdi kepada Tuanya dengan sepenuh hati. Dia hidup untuk melayani tuannya..
Dan hidup matinya ada ditangan tuannya..
Tuan itu menuntuk hambanya setia dan bijaksana dalam tugasnya. Setia menggambarkan seseorang yang layak beriman atau menepati janji. Orang yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Setia menggambarkan seseorang yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan konsisten.
Setia menggambarkan seseorang yang berpegang teguh dan setia pada orang lain. Setia menyiratkan kesetiaan yang bertahan lama dan teguh kepada siapa dia terikat..
Selain setia, seorang hamba harus bijaksana. Dari kata phronimos artinya berpikir, mempunyai pola pikir, yang berhubungan dengan phren = diafragma..
Dan ini dianggap sebagai pusat aktivitas mental dan spiritual. Ini menggambarkan kualitas pemikiran wawasan seseorang yang berarti dia hamba yang tidak bodoh..
Intinya, memiliki pemahaman yang dikombinasikan dengan kebijaksanaan dan wawasan.
Jadi di sini Yesus menggunakan phronimos dalam arti positif untuk menyebut seorang hamba yang terampil mengurus rumah tangga majikannya.
Salah satu tanda kesetiaan dan kebijaksanaan hamba tersebut adalah dia memberi makan orang-orang tuanya tepat pada waktunya..
Tugas menyiapkan dan memberi makan sangat vital. Tidak boleh terlambat dan bolong-bolong. Karena akan mengganggu pekerjaan..
Jadi poinnya, kesetiaan dan kebijaksanaan hamba tersebut, maka dia dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Intinya, kiita sebagai hamba Kristus kita harus melakukan tanggung jawab kita dengan setia serta bijaksana, menjelang kedatangan-Nya kedua kali..
Selanjutnyam Yesus mengatakan, “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang..”
“Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya..”
Orang beriman yang didapati setia kepada Tuhan dalam apa yang telah diberikan kepadanya akan diberikan tanggung jawab atas semua milik Tuhan, mewarisi Kerajaan Allah..
“Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” Wahyu 3:21
Yesus menggambarkan berkat yang paling luar biasa yang akan Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya yang setia..
Ini mungkin salah satu janji yang paling indah yang diberikan kepada orang-orang percaya dalam Perjanjian Baru..
Ada imbalan atas pelayanan yang setia. Hamba itu naik pangkat, dari seorang hamba menjadi pengawas harta milik tuannya..
Prinsip yang Yesus ajarkan adalah bahwa pahala bila setia dalam tanggung jawab adalah dengan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar..
Poinnya adalah bahwa pengertian dari siap sedia atau barjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan Yesus datang adalah dengan setia melakukan tanggung jawab kita sebagai hamba Kristus..
Setia sampai Yesus datang..
Karena itu jangan menjadi mundur, sekalipun kita tidak dihargai, dikecewakan orang. Jangan tinggalkan tanggung jawab kita kepada Tuhan. Karena kita adalah penatalayan Tuhan..ada upah menanti kita. Menjadi Pengawas.
Tetap setia melayani. Yesus pasti datang!
TURUN PANGKAT
“Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” Matius 24:48-51
Pahala bagi hamba yang setia melakukan tanggung jawabnya adalah menjadi pengawas segala milik Tuhan..
Sementara hamba yang jahat akan diturunkan pangkatnya serendah-rendahnya. Mengapa hamba itu disebut jahat?
Kata jahat dari kata kakos. Kata ini menunjukkan kekurangan sesuatu sehingga “buruk” atau “tidak sebagaimana mestinya”
Kakos berarti tidak memenuhi standar perilaku yang diisyartkan, sehingga tidak berharga atau tidak berguna. Kakos kemudian berbicara tentang kurangnya kebaikan, sifat buruk.
Hamba yang jahat mewakili orang mengaku beriman, tetapi hanya KTP. Dia tidak peduli bahwa tuannya akan kembali dalam waktu dekat.
Tuan menugaskan dia untuk mengurus kebutuhan fisik rumah tangga, dan kemudian pergi tanpa menentukan tanggal kepulangannya.
Hamba itu mengakui tuannya, meskipun dia menolak menuruti keinginan tuannya. Karena dia menolak perintah tuannya, maka rumah tuan tersebut menjadi terbengkalai.
Urusan rumah tangga, urusan makan dan minum dirumah menjadi tidak teratur dan ini menghambat pekerjaan dirumah tuan tersebut.
Intinya dia gagal melakukan tanggungjawab yang dipercayakan tuan itu kepadanya.
Tuan itu adalah Yesus. Hamba itu adalah kita orang-orang percaya. Ketika Yesus naik ke Sorga, Dia memberi kita tugas mengurus pekerjaan Tuhan di dunia ini..
Kepada kita diberikan talenta, kesanggupan untuk melakukan tugas tersebut. Dan Dia berjanji akan datang kembali dan meminta pertanggungjawaban atas pekerjaan kita..
Hamba yang melakukan tugasnya dengan baik dan membuahkan hasil disebut hamba yang setia. Mereka dapat mempertanggungjawabkan kepada Tuhan.
Sementara hamba yang berkata, “Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,”
Dia disebut hamba yang jahat karena mengabaikan pekerjaan yang diberikan dengan berbuat jahat sehingga pekerjaan terbengkalai..
Ini merupakan gambaran orang-orang yang mengaku beriman, mungkin seorang yang rajin ke gereja. Dia bahkan mungkin seorang pelayan gereja..
Dia bekerja di berbagai komite, membantu melayani perjamuan, dan tersenyum ketika Anda masuk melalui pintu depan..
Tetapi hidupnya tidak diubahkan. Semua pelayanan dilakukan sekedar cari nama dan untuk tujuan memuliakan diri..
Maka Ketika dia, “mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,” dia sedang mengingkari pengakuannya sebagai hamba kristus.
“..maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya..”
Tuan itu tiba-tiba kembali dan didapati hamba ini tidak melakukan tugasnya sebagaimana mestinya, maka tuannya itu menurunkan pangkatnya..
Seorang hamba adalah posisi terendah dalam status sosial. Bukannya naik pangka, hamba ini diturunkan kedasar yang paling bawah..
“.. akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”
Hamba yang jahat ini akan dibinasakan. Tempatnya adalah bawah tanah dan tidak ada harapan hidup kekal..
Poinnya, setiap orang di dunia ini menerima kehidupan, harta benda, dan kemampuannya karena kepercayaan dari Tuhan..Apaka dia mengakui kepercayaan itu atau tidak..
Oleh karena itu dia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Penciptanya atas bagaimana dia menggunakan apa yang telah diberikan kepadanya..
Karena itu mari kita lakukan tanggungjawab kita kepada Tuhan. Mari kita menjadi hamba yang setia dan bijaksana..
Kiranya Ketika Yesus datang, kita didapati setia melakukan tugas kita masing-masing. Yesus akan segera datang mari kita melayani lebih giat lagi..
Tetap giat dalam pekerjaan Tuhan. Yesus pasti datang!